October 24, 2006
Lebaran nih…untuk yang kedua kalinya… gue nggak shalat ied gara2 lagi halangan. Lebaran kali ini gue merayakannya di kampong papa, tepatnya di desa Mangunjaya, Sukamaju, Padaherang, Ciamis. Hhh.. menjelang lebaran… ternyata nggak di Jakarta, nggak disini, udaranya panas banget, cuacanya juga, mataharinya benar2 menyengat. Ini kali kedua gue merayakan lebaran di kampong papa, pertama kalinya itu udah lamaaa banget, masih kecil, seingat gue, waktu itu umur gue masih dibawah limatahun…
Sebelum lebaran sekarang, gue selalu merayakan lebaran di Tasikmalaya, kota tercinta kelahiran sang bunda yang paling gue sayang. Karena di situ ada Ema, nenek gue yang gue juga sayangin, nenek yang paling bikin lebaran gue begitu berarti… Barulah hari ke-2 kita sekeluarga ke kampong papa, tapi seringnya nggak pernah nginep, bukannya nggak ngehargain, tapi jujur aja, di Mangunjaya, nggak ada yang kerasan untuk tinggal lebih lama, nggak ada dalam keluarga gue, kecuali papa sendiri. Selain karena panas dan lengket lantaran dekat pantai, disini gersang, dan hubungan antar saudara nggak sedekat dengan keluarga dari mama. Nenek, ibu dari papa, juga telah lama tiada sejak tahun 1991. Gue dan kakak-kakak gue juga nggak terlalu akrab dengan Nenek, nggak seperti dengan Ema yang memang kami begitu dekat dengannya.
Tapi hari ini, gue meluangkan waktu lebaran gue di kampong papa, setelah sekian lama gue nggak lebaran pertama disini. Itupun karena Ema sudah pergi meninggalkan kami 2 tahun yang lalu, tahun 2004. tepat di saat kami akan berlebaran. Hari ini lebaran yang ke tiga kalinya tanpa Ema…
Ingat sekali waktu melihat jenazah Ema, dia begitu cantik dan tenang, wajahnya bersih dan sedikit tersenyum. Saat itu adalah pertemuan aku dengan Ema lagi setelah satu tahun lamanya gue tidak bertemu dia.
Hari ini memang ada sedikit rasa hampa tanpa dia, tapi sudahlah… itu masa lalu, gue yakin dia sudah hidup tenang di alam sana.
Sebenarnya hampa gue rasakan karena hampir seluruh sepupu gue sudah menikah!! Tahun kemaren, gue masih bisa jalan2 sama mereka keliling2 Tasik atau Bandung, tapi tahun sekarang semuanya berbeda! Huuuh… paling hanya tinggal 7 orang yang belum menikah, itupun lebaran kali ini kita nggak ketemuan, beda umur juga sedikit jauh…
Ditambah lagi kakak-kakak gue yang udah pada menikah dan punya acara lebaran masing2 di mertuanya, jadilah gue sebagai anak bungsu ngikut dan ngekor kemanapun orang tua gue pergi, suka nggak suka, rela-nggak rela, sendirian kayak anak hilang, ditambah nih yang paling pathetic,…gue nggak punya cowok, nggak penting ya? Menurut gue sedikit penting sih..udah dua tahun lebaran nggak ada yang ngucapin selamat idul fitri secara special…nelpon kek ato apa, nggak ada, jadi makin kerasa hampanya buat gue..huhu
Yah sudahlah, jaman memang harus ada perubahan, yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri…gue terima dengan lapang dada dan ikhlas ridho lilahita’ala! Tapi sumpah deh, yang paling bikin kerasa ya itu. Setiap saudara yang ketemu gue pasti nanyain : mana calonnya?? Bo’! kalaupun ada ya nggak mungkin gue langsung bawa kesini kali…ntar dulu sabar2..yang penting mereka langsung ngedoain gue begitu gue jawab : belum ada. Kata mereka mudah2an si eneng dapat jodoh yang shaleh, yang baik, yang udah jadi orang besar, yang ganteng, AMIIINNN….