Thursday, August 23, 2007

love and marriage

CINTA DAN PERKAWINAN

Plato adalah murid Socrates yang terbaik. Idenya tentang dunia ideal
membuat sebagian
sejarawan berpendapat bahwa ada kemungkinan ia sudah berkenalan/mengenal
dengan agama tauhid
sebelum atau semasa ia menyusun alur filosofi-nya.Salah seorang muridnya
yang terkenal adalah Aristoteles.

Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, "Apa itu cinta, Guru? Bagaimana
saya bisa menemukannya?

Gurunya menjawab :
"Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu ke sana dan
tanpa boleh mundur
kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan
ranting yang kamu anggap
paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta".

Plato pun berjalan, dan tidak berapa lama, dia kembali dengan tangan
kosong, tanpa membawa apapun.

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"

Plato menjawab, "Saya hanya boleh membawa satu ranting saja, dan saat
berjalan pun tidak boleh
mundur kembali (berbalik). Sebenarnya saya telah menemukan yang paling
menakjubkan, tapi saya tak tahu apakah ada ranting yang lebih
menakjubkan lagi di depan sana, jadi
saya tak mengambil ranting tersebut.
Saat saya melanjutkan berjalan lebih jauh lagi,baru saya sadari bahwa
ternyata ranting-ranting
yang saya temukan kemudian tidak sebagus ranting yang tadi, jadi tak saya
ambil sebatangpun pada akhirnya"

Gurunya kemudian menjawab " Jadi itulah cinta"

Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya, "Apa itu
perkawinan?
Bagaimana saya bisa menemukannya?"

Gurunya pun menjawab:
"Ada hutan yang sangat lebat didepan sana.Berjalanlah tanpa boleh mundur
kembali (menoleh) dan kamu
hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan
pohon yang paling
tinggi, artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa
sebatang pohon. Pohon
tersebut bukanlah pohon yang segar/ subur, dan tidak juga terlalu
tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?"

Plato pun menjawab,
"Sebab berdasarkan pengalaman saya sebelumnya, setelah menjelajah hampir
setengah hutan, ternyata
saya kembali dengan tangan kosong. Jadi di kesempatan pertama saya lihat
pohon ini, dan saya rasa
tidaklah jelek-jelek amat, jadi saya putuskan untuk menebangnya dan
membawanya kesini.
Saya tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya"

Gurunyapun kemudian menjawab, "Dan ya. Itulah perkawinan"

NOTE :

Cinta itu semakin dicari, hasilnya semakin tidak ditemukan. Cinta adanya
di dalam lubuk hati, di
saat dapat menahan keinginan dan harapan yang berlebih.

Ketika muncul pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka
yang didapat adalah
kehampaan... dan tiada sesuatu pun yang didapat.

Dan kesedihan lainnya Waktu dan Kesempatan tidak dapat diputar /kembali.
Kita harus melangkah ke
depan..tidak bisa berbalik ke belakang. Tidak ada kesempatan lagi.
SoTerimalah cinta apa adanya.

Have a nice day...
Temukan cinta dan nikmati cinta yang ada disekitar kita!


(Nchy..thanks for the email..)

1 comment:

Imansyah said...

So? Have you found it? "Cinta"? /:-)

Featured Post

Celoteh si Ambu Yang Kerja Kantoran

Tulisan ini saya kirim ke Stiletto Book untuk ikut audisi A Cup of Tea : Working Mom Sayangnya belum rejeki, jadi saya berbagi di sini ...