Sutradara : Hanung Bramantyo
Pemain : Nirina Zubir, Agus Ringgo, Desta, Aming, Jaja Miharja, Meriam Bellina, Ira Wibowo.
Introducing : Richard Kevin
Get Married!
Menurut saya, film asahan Mas Hanung yang termasuk ke dalam drama komedi percintaan ini cukup bagus. Secara garis besar menggambarkan sebuah persahabatan, kisah cinta antara 2 insan yang memiliki kehidupan bertolak belakang, serta kecintaan kepada keluarga.
Tersebutlah 4 sahabat dari sebuah kampung kumuh pinggiran Jakarta. Mereka bersahabat sejak kecil. Adalah Mae (Nirina Zubir) – sarjana sekretaris yang sebenarnya memimpikan menjadi polwan, Benny (Agus Ringgo) – ahli budi daya pisang yang bercita-cita menjadi seorang petinju, Kuncoro (Desta) – yang sebenarnya berkeinginan menjadi seorang pelaut, dan terakhir Eman (Aming) – calon kyai yang kabur dari pesantren lantaran ia kepingin menjadi seorang politikus.
Namun apakah cita-cita ke-4 sahabat itu tercapai? Jawabannya tidak. Oleh karenanya, mereka semua pengangguran dan mencerminkan anak muda Jakarta yang frustasi karena impiannya tidak tercapai.
Kegiatan mereka setiap hari hanyalah main gaple di basecamp rumah bambu pinggir kali. Orang tua Mae (yang diperankan oleh Jaja Miharja dan Meriam Bellina) sudah sangat putus asa melihat kelakuan Mae yang tomboi, slebor, dan kekeuh tidak mau mencari kerja. Kemudian pada akhirnya mereka memutuskan mencari calon suami untuk Mae dari luar kampung – di sekitar kampung sudah tahu Mae seperti apa, jadi pada ogah jadi calon suami Mae, agar Mae bisa belajar bertanggung jawab.
Mae pun iya-iya saja demi rasa sayang kepada kedua orang tuanya. Lalu datanglah calon jodoh pertama dan kedua…Semua tidak ada yang Mae mau, dan dengan isyarat handuk merah milik Mae, kesemuanya dihajar oleh Benny, Kuncoro, dan Eman agar calon suami Mae tidak datang lagi ke kampung untuk menemui Mae.
Kualat, kena batunya, pada calon jodoh Mae yang ketiga, 3 orang sahabat Mae malah yang kena pukul lantaran badannya lebih besar, karena minta tolong, calon jodoh si Mae yang ketiga pun kena keroyokan warga kampung.
Usut punya usut, ternyata calon jodoh Mae yang ketiga tersebut adalah anak buah dari calon jodoh Mae yang berikutnya. Adalah Randy (Richard Kevin), lelaki tampan nan kaya yang tinggal di komplek sebelah yang sedang mencari calon isteri yang penuh tantangan, tidak biasa, dan unik. Oleh rekomendasi si anak buah, akhirnya Randy nekat menemui Mae di kampung itu. Mae yang datang dengan malas-malasan dan muka penuh coretan lipstik, langsung terpana melihat sosok Randy, pangeran impiannya, begitu juga dengan Randy, dia menemukan sosok wanita yang ia cari pada diri Mae, padahal Mae benar-benar apa adanya. Mereka pun jatuh cinta pada pandangan pertama.
Sayangnya, isyarat OK berwarna hijau yang diberikan oleh Mae pada sahabatnya disalah artikan karena si Eman buta warna! Akhirnya Randy pun tak luput dari hajaran Benny, Kuncoro dan Eman.
Padahal Mae benar-benar jatuh cinta. Mae pun marah kepada ketiga sahabatnya. Alhasil, Randy ragu, berpikir Mae telah direbut, sedangkan Mae akhirnya meminta salah satu dari tiga orang sahabatnya untuk segera menikahinya karena kesehatan ibunya Mae yang menurun.
Karena emosi melihat salah satu dari sahabat Mae yang pernah memukulinya akan menikahi Mae, Randy yang melihat melalui teropong pun pasrah mengikuti ajakan gerombolan teman-teman kompleknya untuk membalas dendam pada warga kampung dengan cara tawuran. Celakanya, tawuran ini dilakukan di saat hari pernikahan Mae dengan salah satu sahabatnya.
Akankah Mae menikahi salah satu sahabatnya atau dia akan bertemu kembali dengan Randy dan menikah dengan Randy?
Bagaimana cara berjalannya cinta Randy pada Mae?
Akankah perseteruan antara warga kampung dan komplek berakhir?
Saya akan beri rating bintang *** untuk film ini, nggak rugi nonton kok,,
I’ve watched, then you should…
Pemain : Nirina Zubir, Agus Ringgo, Desta, Aming, Jaja Miharja, Meriam Bellina, Ira Wibowo.
Introducing : Richard Kevin
Get Married!
Menurut saya, film asahan Mas Hanung yang termasuk ke dalam drama komedi percintaan ini cukup bagus. Secara garis besar menggambarkan sebuah persahabatan, kisah cinta antara 2 insan yang memiliki kehidupan bertolak belakang, serta kecintaan kepada keluarga.
Tersebutlah 4 sahabat dari sebuah kampung kumuh pinggiran Jakarta. Mereka bersahabat sejak kecil. Adalah Mae (Nirina Zubir) – sarjana sekretaris yang sebenarnya memimpikan menjadi polwan, Benny (Agus Ringgo) – ahli budi daya pisang yang bercita-cita menjadi seorang petinju, Kuncoro (Desta) – yang sebenarnya berkeinginan menjadi seorang pelaut, dan terakhir Eman (Aming) – calon kyai yang kabur dari pesantren lantaran ia kepingin menjadi seorang politikus.
Namun apakah cita-cita ke-4 sahabat itu tercapai? Jawabannya tidak. Oleh karenanya, mereka semua pengangguran dan mencerminkan anak muda Jakarta yang frustasi karena impiannya tidak tercapai.
Kegiatan mereka setiap hari hanyalah main gaple di basecamp rumah bambu pinggir kali. Orang tua Mae (yang diperankan oleh Jaja Miharja dan Meriam Bellina) sudah sangat putus asa melihat kelakuan Mae yang tomboi, slebor, dan kekeuh tidak mau mencari kerja. Kemudian pada akhirnya mereka memutuskan mencari calon suami untuk Mae dari luar kampung – di sekitar kampung sudah tahu Mae seperti apa, jadi pada ogah jadi calon suami Mae, agar Mae bisa belajar bertanggung jawab.
Mae pun iya-iya saja demi rasa sayang kepada kedua orang tuanya. Lalu datanglah calon jodoh pertama dan kedua…Semua tidak ada yang Mae mau, dan dengan isyarat handuk merah milik Mae, kesemuanya dihajar oleh Benny, Kuncoro, dan Eman agar calon suami Mae tidak datang lagi ke kampung untuk menemui Mae.
Kualat, kena batunya, pada calon jodoh Mae yang ketiga, 3 orang sahabat Mae malah yang kena pukul lantaran badannya lebih besar, karena minta tolong, calon jodoh si Mae yang ketiga pun kena keroyokan warga kampung.
Usut punya usut, ternyata calon jodoh Mae yang ketiga tersebut adalah anak buah dari calon jodoh Mae yang berikutnya. Adalah Randy (Richard Kevin), lelaki tampan nan kaya yang tinggal di komplek sebelah yang sedang mencari calon isteri yang penuh tantangan, tidak biasa, dan unik. Oleh rekomendasi si anak buah, akhirnya Randy nekat menemui Mae di kampung itu. Mae yang datang dengan malas-malasan dan muka penuh coretan lipstik, langsung terpana melihat sosok Randy, pangeran impiannya, begitu juga dengan Randy, dia menemukan sosok wanita yang ia cari pada diri Mae, padahal Mae benar-benar apa adanya. Mereka pun jatuh cinta pada pandangan pertama.
Sayangnya, isyarat OK berwarna hijau yang diberikan oleh Mae pada sahabatnya disalah artikan karena si Eman buta warna! Akhirnya Randy pun tak luput dari hajaran Benny, Kuncoro dan Eman.
Padahal Mae benar-benar jatuh cinta. Mae pun marah kepada ketiga sahabatnya. Alhasil, Randy ragu, berpikir Mae telah direbut, sedangkan Mae akhirnya meminta salah satu dari tiga orang sahabatnya untuk segera menikahinya karena kesehatan ibunya Mae yang menurun.
Karena emosi melihat salah satu dari sahabat Mae yang pernah memukulinya akan menikahi Mae, Randy yang melihat melalui teropong pun pasrah mengikuti ajakan gerombolan teman-teman kompleknya untuk membalas dendam pada warga kampung dengan cara tawuran. Celakanya, tawuran ini dilakukan di saat hari pernikahan Mae dengan salah satu sahabatnya.
Akankah Mae menikahi salah satu sahabatnya atau dia akan bertemu kembali dengan Randy dan menikah dengan Randy?
Bagaimana cara berjalannya cinta Randy pada Mae?
Akankah perseteruan antara warga kampung dan komplek berakhir?
Saya akan beri rating bintang *** untuk film ini, nggak rugi nonton kok,,
I’ve watched, then you should…
No comments:
Post a Comment