Awalnya sih gara-gara sempat berdebat sedikit dengan seseorang yang sangaaat dekat dengan saya, orangnya juga tau lah pasti..hoho..pasti baca juga..pasti nantiya kita ketawa2..
yah buat jadi pembelajaran kita berdua lah ya...
Here we go..
“Buat apa kita kasih tau umur kita ke orang-orang? Itu bukan untuk dipublikasikan di blog.”
Saya sedikit mengerenyitkan kening,
"memangnya kenapa? Malu sama umur?"
"Bukan, cuma nggak pantas aja.."
[terlintas tanya tentang FS]
"Klo di FS kan itu memang otomatis ngitung umur kita.." jawabnya
"Lho, aku masih nggak ngerti, memangnya kenapa?"
"Itu kan kehidupan pribadi, nggak usah lah sampai diposting segala..."
"Klo kehidupan pribadi aku ngerti...tapi umur itu bukannya lumrah ya?"
"Nggak aja" jawabnya lagi sambil menggeleng.
Saya pun tertawa kecil..., “Maaf yah, tapi kayaknya kamu tuh terlalu idealis menjalani hidup ini, tau nggak?"
Gara-gara itu, saya jadi kepikiran, hmm..., memang cara setiap orang menjalani hidup dan menilai hidup itu berbeda-beda, ada yang Ekstrovert, Ambivert, dan juga Introvert, tapi terkadang pemikiran2 seperti itu menurut saya jadi dibawa terlalu serius gitu loh.., atau bahkan kadang2 suka senjata makan tuan, dengan kata lain, dia nggak sadar dengan ideal-nya dia, dia jadi mengatur kehidupan orang lain melalui pikirannya yang [terlalu] prinsipil, dan juga tanpa sadar bisa menimbulkan sakit hati pada seseorang, atau bahkan malah jadi jilat ludah sendiri..apa enak ya..huehehe
Saya cukup sering berdebat dengan dia atas pemikiran dia yang menurut saya ya cuma dia..Ugh rasanya saat itu, ibarat bola basket, otak saya udah di SLAM DUNK kali ma dia. Yah..memang hasil TOEFL dia bagus, sedangkan saya masih oon, saya merasa perlu belajar Vocab di kamus, dan menurut dia itu nggak perlu,
“Kan bisa kita telaah artinya dari kalimat yang menyertai kata itu.”
Spontan saya bilang, “Aku nih nggak sepintar kamu, buat aku kalau aku nggak tau apa artinya dan bikin penasaran ya buka kamus, hak aku dong?”
“Tapi itu kan nggak perlu...BLA BLI BLU," dia teruus nyerocos..
Nyebeliin banget, akhirnya saya diemin aja seharian, setelah saya bilang, “Maaf ya, tapi kamu tuh sombong! Otak kita tuh berbeda, aku masih perlu cari tahu di kamus, mengenai cara kamu bagaimana mengerti katanya, ya sudah silahkan saja, kenapa kesannya aku yang musti ngikutin kamu? Kamu kan pintar! Tiap orang tuh beda ya cara mikirnya, nggak musti selalu sama.”
Kasus berikutnya, ketika [lagi2] orang yang sama tidak approve undangan sahabat saya di FS, Saya diajarkan di tempat kursus saya dulu adalah Mutual Understanding, mengerti orang lain dulu, baru kita minta dingertiin, di tempat kursus saya itu juga diajarkan, bagaimana kita harus menjaga perasaan orang lain sebaaiik mungkin, bagaimana cara penyampaian rasa disagree kita dengan cara halus tanpa menyakiti perasaan orang lain, belajar komunikasi antarpribadi...
Nggak bohong, Saya memang masih belajar, dan untuk belajar seperti itu, saja mencoba untuk menyelaraskan pendapat, menerima pendapat orang lain, tanpa meninggalkan yang saya yakini namun dengan cara yang enak..Saya juga pernah melakukan kesalahan, yah, gara2nya bisa macam2, kepancing emosi dan nggak bisa kontrol diri..
Saya ingin sekali setiap tindakan dan ucapan dari diri saya dipikir2 lagi, disusun, karena tulisan dan ucapan itu kan berbeda, klo tulisan gimana caranya biar sopan sesopan-sopannya, apalagi klo kita belum kenal orangnya, klo udah, sok ajah terserah..
Buat saya, sudahlah, hidup itu memang harus diatur, ditata, tapi janganlah terlalu ditata, janganlah terlalu prinsipil, malah jadi kaku..nikmatin saja keluar jiwa kita seperti apa, ekspresikan aksimu apa adanya, mengalir apa adanya!!
Pintar-pintar kita memilih saja lah untuk menceritakan kehidupan kita walaupun sebenernya itu hak kita...
Begitu Abaaah...:)
Right man in the right place..
3 comments:
Wakaka.. :))
(eh beneran kan disuruh ketawa?)
ya gitu deh orang itu...
*ngibrit*
iya iya emang tuh..wakakakak...tapi tetep lah still in love with him!!
*keselek*
Post a Comment