Monday, April 14, 2008

Insomnia VS Hipersomnia

Dua tipe gangguan tidur yang bisa diderita oleh siapa saja, yang merupakan gejala adanya gangguan di dalam tubuh. Selama ini saya lebih mengenal Insomnia, yaitu susah sekali tidur, karena saya dan si papa mempunyai gangguan tersebut.

Saya kadang suka sirik sama Mama dan Akang yang gampang sekali tertidur, nah tapi ternyata...Gampang sekali tertidur pun itu tidak baik, karena merupakan tanda adanya gejala gangguan tidur, yaitu Hipersomnia.
Hipersomnia sendiri adalah kecenderungan ’terlalu’ gampang tidur, ibaratnya Nobita di film Doraemon yang mudah sekali tertidur, hanya dalam waktu 0,99 detik! Dan mudah tidur tersebut bisa kapan saja dan di mana saja.



Secara normal, setiap orang membutuhkan waktu 15-20 menit untuk tertidur. Jika terlalu lama, atau terlalu cepat, itu menandakan adanya gangguan tidur. Katanya salah satu penyebab gangguan tidur adalah ’hutang tidur’ yang menumpuk (Majalah Pesona, Juni 2006:32)

Biasanya gejala insomnia itu muncul kalau lagi stress, ini benar-benar pengalaman pribadi lho, saya misalnya lagi mau menghadapi sesuatu yang krusial dalam hidup saya, makin susah tidurnya, bisa-bisa sampai jam 4 pagi pun, mata saya masih syegeer! Selain stress bisa juga dari lingkungan, ritme hidup, perubahan fisik atau pas lagi haid. Malahan, wanita yang sedang hamil besar, pun cenderung susah tidur.

Saya sendiri paling sebel kalau udah susah tidur, kalau boleh sharing, keseharian saya itu, paling cepat tidur jam ½ 12 atau secepat-cepatnya jam 11 malam. Pernah sampai jam 4 pagi, mata saya masih melek. Kalau udah gitu suka sebel deh, karena besoknya ketika saya harus beraktivitas, mata saya rasanya udah sepet banget, ngantuknyaaa luar biasa, benar-benar merugikan saya ketika bekerja, ujung2nya, saya menahan raa kantuk tersebut dengan sering ke toilet untuk cuci muka, atau minum kopi, yang sebenarnya paling saya hindari. At the end, yang terjadi di malam hari, saya masih terjaga! Pernah saya mencoba tidur jam 9 atau 10 malam, walhasil, badan memang di atas kasur, tapi mata baru merem sekitar pukul jam 1 pagi! Yang saya lakukan selama kurang lebih 4 jam adalah merubah-ubah posisi tidur, berdoa, main game di handphone, mengitung bintang glow in the dark di langit-langit, berkhayal, bahkan sampai menghitung jumlah babi yang melompati pagar! Ampun daah
Imbas jelek yang lainnya adalah saya jadi mudah lesu dan gampang emosi ketika siang hari dan ketika malam hari sewaktu terlelap, saya seringkali mengigau!
Sungguh kebiasaan buruk yang ternyata dialami pula oleh si akang, that’s why Mr. Dodon bilang,
”Wah, cocok nih kalau udah married, lo bisa sahut-sahutan pas lagi tidur!”
Baru kalau saya udah capek secapek-capeknya tak tertahankan lagi, waktu tidur saya bisa lebih cepat.

Susahnya tidur juga ternyata bisa diakibatkan oleh kebiasaan kita mengkonsumsi makanan atau minuman, saya baru tahu kalau teh itu juga bisa menyebabkan susah tidur jika dikonsumsi terlalu sering, walaah...begitu tahu hal itu saya langsung merengut, karena saya benar-benar pecinta TEH! *maklum orang sunda*
Penyebab susah tidur buat saya yang lainnya adalah TraumaSyndrome, saya merasa insomnia sejak rumah kemalingan. Semanjak itulah, saya selalu terjaga dan bawaannya was-was mulu.

Hal lain yang menyebalkan adalah, saya paling susah adapasi saa tempat baru, meski itu rumah sendiri, contohnya di rumah tasik, karena tidak terbiasa, saya baru bisa tidur jam 4 atau setengah 5, disaat si mama dan uwa bangun untuk shalat tahajud.

Gangguan tidur ini pastinya bisa diatasi, beberapa teman saya menyarankan meminum susu hangat sebelum tidur atau makan aja sebelum bobo [kata mereka], hasilnya sih memang lumayan, tapi dipikir-pikir, kandungan lemaknya itu yang membuat kita mengantuk, bisa-bisa malah mengakibatkan obesitas. Karena ciri-ciri obesitas adalah mengantuk setelah makan.
[ciri-ciri orang indonesia juga sih..lapar bego, kenyang dongo! Hihi]
Akhirnya mengambil jalan pintas, susunya diganti jadi yang low fat.

Kemudian cara lain adalah sebelum bobo, kita berolahraga dulu di malam hari *bukan olahraga malam yang laen!* , berlari-lari kecil, sit up, push up, marathon [eh, salah!]. Setelah berkeringat, tarik napas dalam-dalam, relaksasi. Kemudian, bikin tempat tidur senyamaaan mungkin, lalu sambil mendengarkan musik yang ritmenya pelan, slow, kita pejamkan mata kita sambil bibir tersenyum..banyangkan yang indah-indah gitulah...
Perbaiki kualitas tidur, yang normalnya 8 jam, ya jalankan segitu, Jangan terlalu banyak tidur juga, karena malah bikin pusing dan terjaga terus.

Cara lain yang saya lakukan adalah membaca, apaaa aja saya baca, diary jaman dulu, novel, komik, yah…habisnya membuat mata kita lelah dan cepat mengantuk. Separah-parahnya, saya sampai minum obat tidur kalau mau pulang kampung, atau menjaga untuk tidak tidur sepanjang perjalanan. Saya selalu berharap agar insomnia ini tidak menempel terlalu lama pada diri saya... kasihan yak gue.?hikz

Btw..Out of Topic, kalau mau gampang dapat rasa mules di pagi hari, begitu bangun, langsung minum air putih segelas sambil kaki kita berjinjit. It works.

4 comments:

Imansyah said...

Waktu kuliah, juga kadang susah tidur. Dan caranya kurang lebih sama. Cari keringet dengan olahraga kecil2an. Push up, sit up. Terus pijit2 badan sendiri. Abis itu baru tidur lelap.. :-p

angga angelina said...

waaa... jenk... kalo gitu kaya'a aq kena hipersomnia deh.. soalnya aq gampang banged tidur... anytime n anywhere... haha... n i need only 5 minutes to fall on sleep!!!

purwa said...

aku dah ngikutan saranjeng, tapi kok tetep aja ndak susah banget untuk tidur lebih cepet yack? ;)

NengDJ said...

@ngga..
Duuh..kebalikan dong kita jeng..
sono euuy...akhirnya si angga muncul lagii!

@purwa
Iya emang nggak selalu berhasil kok, mas..hikz..
*TOOS!!*

Featured Post

Celoteh si Ambu Yang Kerja Kantoran

Tulisan ini saya kirim ke Stiletto Book untuk ikut audisi A Cup of Tea : Working Mom Sayangnya belum rejeki, jadi saya berbagi di sini ...