sangat membuat saya tersenyum bahagia. Dan mereka lah salah satu alasan untuk bertahan hidup, dan menjadi penyembuh atas semua kesakitan saya...
Saturday, May 31, 2008
Ini dia obatnyaa...
sangat membuat saya tersenyum bahagia. Dan mereka lah salah satu alasan untuk bertahan hidup, dan menjadi penyembuh atas semua kesakitan saya...
Shengqi, Me!!
Kayaknya postingan saya bakal panjang nih, tau ada yang bersedia baca apa nggak..CURHAT AAAH...
Ada beberapa teman di blog yang bertanya ada apa dengan saya kemarin? Jawabannya, kemarin saya SEDANG TIDAK BAIK-BAIK SAJA.
Semuanya disebabkan oleh sebuah KEKECEWAAN, yang terutama datang dari DIRI SENDIRI. Kemarin, musuh saya itu adalah SAYA SENDIRI, semua pemikiran, jawaban yang mendatangkan kesedihan, kekecewaan, merasa gagal, dan kecewa sama diri sendiri, sekuat tenaga saya lawan.
Hasilnya? Saya belum bisa bilang, IM DOING GREAT, hanya i’m doing just fine aja laah..., berat perjalanannya, karena kegagalan kemaren, sedikit menggeserkan rencana hidup yang sudah saya susun sedemikian rupa, yah..saya bukan orang yang terencana banget sih, tapi saya sudah tau mau ngapain nantinya, dan ketidakberhasilan saya kemaren a lil bit killing my confidence softly...hehe..
Boleh ya saya sharing? *sedikit mengancam*
Kemaren, intinya, saya gagal untuk menuju tahap 3 seleksi CPNS [ada laah], saya patut bersyukur sebenarnya, saya berhasil masuk ke 2700 pelamar tahap 2, dengan sebelumnya total peserta tahap 1 berjumlah 20.000 peserta. Yah, masih banyak yang lebih baik dari saya, ternyata! [ya eyyalaah]. Namun, yang namanya kecewa, pasti datang pada doong, saya pun merenung, “Kenapa bisa begini ya? Seharusnya kemaren gue begini, seharusnya gue begitu,seharusnya gue jawab ini ina itu...,”
Terus aja pertanyaan itu ON di otak saya, sampe akhirnya saya jadi nangis deh, karena keingat orang tua yang terlihat sekali, kepengen saya setengah mati masuk tahap 3. Dan, tangis saya semakin menjadi, karena saya telah mengecewakan mereka, saya gagal. Saya pun jadinya kecewa sama diri saya sendiri.
“BODOH! Kenapa lo bisa gagal, Diin!? Otak lo bego banget sih!?”
Saya pun jadi ngerasa nggak bisa apa-apa, saya nggak punya achievement yang bisa saya banggain, saya nih NOTHING! Itu yang saya rasain kemaren.
Sebenarnya, semua jadi kerasa seperti itu kalau saya ingat keinginan orang tua. Ternyata, benar juga ya, PEMIKIRAN ORANG TUA TIDAK SELALU SEJALAN DENGAN PEMIKIRAN SI ANAK. Sebenarnya kita memiliki keinginan yang sama, yaitu SUKSES. Siapa sih orang tua yang nggak mau lihat anaknya sukses? Jangankan orang tua, saya juga pengen.. Hanya saja, persepsi sukses di mata kami itu berbeda.
Ketika orang tua saya menganggap sukses itu adalah bisa bekerja di perusahaan bonafide, dengan gaji lumayan, kerja enak tanpa tekanan, dan koneksi banyak, atau menjadi PNS, ketika itulah jawaban TIDAK SETUJU datang dari saya. Tapi, saya tidak menentang mereka, bagaimanapun mereka tahu yang terbaik buat kita kan?
Saya jadi sedih sendiri, ketika hal yang mereka inginkan tidak bisa saya berikan. Well, rasanya saya sering mengecewakan mereka aja gitu... Coba deh, diruntut dari awal, saya melepaskan pekerjaan di perusahaan asing dengan gaji aduhai dan pindah bekerja menjadi pegawai biasa di sebuah perusahaan swasta dengan gaji lebih rendah dari tempat sebelumnya. [DONT ASK WHY... I kept all the reason by myself]. Yang ngebego2in saya? Cukup banyak, apalagi teman2 yang VISI dan MISI-nya adalah karier, karier, karier, karier, dan uang uang uang!
Tapi saya tetap pada pendirian saya, toh, mama dan papa pun menyetujui saya pindah kerja. Tapi ternyata...sepertinya pekerjaan saya sekarang masih belum cukup buat mereka.
“Apa gue salah ya keluar dari tempat yang dulu? Apa gue salah kerja di sini sekarang?”
Hal itulah yang jadi bikin saya jadi sedikit down kemaren...jadi ngerasa nggak guna aja buat orang lain. Duh bukannya jelek2in orang tua ya, Mereka seperti itu kan karena sayang ma saya... ini masalahnya pada diri saya sendiri aja yang ngerasa nggak enak ma mereka..
Sukses menurut saya adalah, ketika saya bisa memberikan rasa nyaman yang besar untuk saya, bisa melakukan banyak hal yang bermanfaat buat saya dan orang lain, masih bisa leha-leha, masih bisa ngurus keluarga, kepuasan hati, kalau kata Mas Maslow mah, Self Actualization dan Self Esteem. Masalah uang, waah penting banget lah, tapi karena saya orangnya serabutan, buat saya, rejeki bisa datang tidak hanya dari satu tempat saja. Saya masih tetap pada rencana awal, yaitu jadi pengusaha, sembari jadi guru juga, masih pengen nulis juga, ngurusin EO saya juga, dan di perusahaan sekarang, saya masih bisa melakukan itu. Namun lantaran orang tua pengennya beda, jadi kepikiran deeeh, iya ya... saya nih sebenernya mau jadi apa sih!? Kok bodoooh banget!
Huff, syukurlah, ke-stress-an saya mulai pudar, Alhamdulillah, si mamz n papz udah mengencourage saya untuk bersabar, saya berterima kasih pada beberapa teman saya yang rela jadi ‘tempat sampah’ buat saya..khususnya pada akang yang menjawab pertanyaan saya seperti ini,
“Masih mau sama Neng? Nggak apa-apa nikah nanti Neng nggak bisa bantu banyak dalam hal keuangan...? Nggak kayak wanita karier yang lain yang gajinya gede..., neng nih nggak ngebanggain...Aku cuma pengen bantu keuangan keluarga, tanpa harus meninggalkan kewajiban aku sebagai istri dan seorang Emak nantinya...,”
“Ya nggak apa-apa lah, kan udah jadi kewajiban aku nantinya...Justru itu yang bikin aku bangga. Kan kamu pernah bilang..You are bigger than you think..”
Saya jadi malu sendiri, iya saya pernah bilang begitu, Im bigger than i think, jangan sampai rendah dirinya kita mengalahkan semua potensi kita!
Si Sigit, sahabatku pun bilang begini,
“Kenapa lo harus malu, itu baru bodoh namanya, rejeki itu udah ada yang mengatur, udah...tenang aja.”
Nggak hanya bentuk encourage yang bikin saya sembuh, tapi beberapa kejadian dan berita sedih, malah justru mengangkat semangat saya untuk bangkit kembali.
Berawal dari kepergian salah satu sahabat saya waktu SMP, Yosty, untuk selama-lamanya. Yang membuat saya tak sanggup menahan air mata saat di kantor. Saya makin sedih karena kepergiannya sebulan yang lalu, dan teman saya bilang, susah sekali menghubungi saya waktu Yosty meninggal.
Yang kedua, teman masa kecil saya, teman di karang taruna komplek, Ferry, kecelakaan, dan sejak selasa sampai Kamis kemarin, dia masih koma di rumah sakit. Tak tahan saya melihat tubuhnya yang lemah, wajahnya yang hancur dan bengkak, dibantu alat pernapasan pula... Mudah2an sekarang Ferry sudah sadar.., teman saya yang sangaaat baik, nggak heran, banyak yang menjenguk dia di ICU.
Yang terakhir, curhatannya teman saya yang baru saja kehilangan motor MIO-nya... Dia shock banget!
Kejadian-kejadian itu membuat saya merenung..., Ya Allah, saya nih cuma gagal ujian aja, mereka yang mendapatkan musibah lebih besar dari saya pun masih bisa tabah, masih keep goin’ on..., kenapa sih saya cengeng banget dan manja banget!? Akhirnya, meskipun kejadian menyedihkan, Alhamdulillah, saya bisa memetik hikmahnya. Seperti cerpen saya sendiri..
Saya yakin, ini adalah bentuk peringatan dan kasih sayang Allah pada saya, agar saya dapat memetik hikmah, pembelajaran diri, belajar ikhlas, dan terus mensyukuri semua hal baik dan buruk yang terjadi pada saya. Semoga Dia mempunyai rencana yang jauh lebiiih baik untuk saya.
Mungkin, saya harus tetap menjalani MAIN PLAN saya, hmm..karena kalo saya keterima, saya berada di WITA! kasihan juga si akang.. ntar dia mewek lagi...hihi
Again, maybe this is not what i need...Allah selalu tahu apa yang terbaik buat kita, kan?
SEMANGAAAT DINDAAA!!!
And the tears come streaming down your face
Lights will guide you home
And high up above or down below
Tears stream down your face
Tears stream down your face
Lights will guide you home
Thursday, May 29, 2008
..MAKASIH..
*GUE MAU JADI APAA COBAA!?*
daan saya..
..lagi nggak mau diganggu!..
Tuesday, May 27, 2008
Rasanya di SDM
Akhirnya saya merasakan juga melakukan ‘dispose’ pada berkas lamaran kerja yang datang ke kantor saya! Hahaha...
Ternyata... seperti itulah ya rasanya. Secara saya adalah salah satu staff SDM di kantor saya untuk urusan Recruitment and Development Employee, sekarang sayalah yang sering bantu mengurus segala hal tentang karyawan, seperti riwayat karyawan, gajinya para karyawan...menarik juga ternyata! Kerja di SDM jadi tahu hampir semua rahasia perusahaan, karena di situlah gudang semua hal yang terjadi pada organisasi dan progres atau regres para karyawan.
Tadi, saya diberi kewenangan untuk mengurus berkas-berkas lamaran yang datang ke kantor. DAR! Banyak amat! Ckckck, gimana yang di perusahaan segede bagong yang udah Go Public ya?! Bisa satu truk gede isinya berkas lamaran semua..No wonder, tuh perusahaan minyak dan instansi negara lama banget ngabarinnya..*sabar-sabar*
Bos saya pun juga memberi kewenangan untuk memilih...’HAH, YANG BENAR AJA nih!?’
Doi cuma berpesan, yang tahun 2005 dan awal 2006, tolong di dispose di penghancur kertas. HAAH!? Gilaa...sebagai orang yang pernah melamar sana sini, saya langsung terdiam, “Di-dispose, Mba?” tanyaku nggak percaya.
“Iya, udah lama juga, ngapain disimpan.”
“Sama foto-fotonya juga?”
“Iya.”
SAMA FOTO JUGAA!? Waduh saya jadi nggak tega sendiri gitu selama lagi menyeleksi, begitu sudah ‘terpilih’ calon yang lolos seleksi untuk di dispose, saya nggak enak juga sama tampang mereka yang ngelihatin muka saya buat ngancurin berkas lamaran mereka. Lah iya lah, saya ngerasain betul, bagaimana pengorbanan menghabiskan tinta printer untuk ngeprint, kertas yang oke punya, ada yang pake concorde juga, pergi ke tukang fotokopi buat motokopi ijazah sedemikian banyaknya. Ngabisin satu bedak buat tampil kece depan kamera dengan pose ala pas poto, tak lupa menambahkan senyuman manisnya. Syukur-syukur kalau berhasil, lah kalo nggak!? Nasibnya kan kayak apa yang tadi gue lakukan pada berkas lamaran mereka... DISPOSE!!
Duh..paling nggak enak hati sama berkas lamaran yang melamar sebagai security, driver, atau bahkan pelayan... Beneran,, saya nggak tega........ pasti mereka rela menyediakan modal yang entah berapa jumlahnya buat ngelamar kerja ke kantor-kantor..
*jadi pengen nangis tadi..*
Huhu...maafin Dinda...itu udah prosedur,, mudah2an orang2 yang tadi lamarannya saya dispose sekarang ini sudah dapat kerja yang baik, sukses dan selalu diridhoi jalannya oleh Allah swt. Amiin...
Yah, begitulah..., saya jadi wondering, bagaimana nasib berkas2 lamaran saya yang sudah tersebar di segala penjuru Indonesia yah!? Siaul, foto semanis dan sekece itu kalo harus di dispose juga! Atau...ada yang naro di dompet ya!? Atau mungkiin...di taro di pojokan dapur buat ngusir para bebenyit!? *DAMN!*
What makes me feel beautiful?
“I have so many great people around me, such as family, friends, and of course my belova one. They always give me spirit, i love them, and not that i feel so confidence, but i also feel their love for me...here in my heart. Since we love each other, for one mysterious reason which we keep secretly in our heart, then i feel grateful. For reason being loved, that’s made me feel beautiful...,”
Jargon 'PAS-PASAN'
Dan pasca tanggal 22 kemaren, saya merasakan betul nasibnya si jargon tersebut... Seperti biasa dong, tanggal 25 kemaren adalah hari hip hip hura-nya para karyawan, secara... isi tabungan jadi sekel menggumpel, hasil keringat sebulan penuh. Karena 25 tanggal merah, si kantor mengkredit di tanggal 22. Dan saya...? Meski gaji nggak kecil [EH!] maksudnya nggak gede, saya tetep girang dapet duit segitu..
Ibarat tukang es cendol dapet penglaris daaah! [sejak jaman SMP juga seeh]
Nah nah nah, kisah ‘PAS-PASan’ saya pun dimulai...
Hidup ini memang serba pas-pasan..ALIAS..
1. Pas dapet duit, pas keluar naluri bantu bayar telepon rumah..*cuek*
Pas gajian..pas banget keingat ada hutang bisnis belum dibayarkan..*masih cuek karena kewajiban..*
2. Pas lagi ngitung-ngitung uang.. PAAS banget, keluarga ngeberhentiin tukang baso, dan minta dibayarin... *masih tenang-tenang aja*
3. Pas lagi buka dompet.. PAAASS banget si mama minta beliin setrikaan buat kado tetangga yang mau nikah *mulai shiok*
4. Pas mau isi bensin motor..PAAS banget BBM naek..*mengumpat pemerintah*
5. Pas mau mandi...PAASS banget keinget persediaan odol, sabun, dan kebutuhan hidup pribadi lainnya menipis... *nggak mungkin minta si mama lagi*
6. Pas kehausan...PAASS banget apes beli segelas Lemon Tea yang harganya 9000! Dan Pizza seharga 7500!! *DAMN!*
7. Pas pulang kantor, lapar..PAASS mama nggak masak.. *merelakan membeli sate kambing dan ayam di depan perumahan*
8. Pas setiap naik motor, PAASS keinget lampu motor rusak.. *menyisihkan uang untuk beli lampu baru di bengkel sambil setengah meratap*
9. Pas baru sampai duduk depan meja, PAAS banget Pak Yanto [OB tersayang] menghampiri dan menagih uang parkir motor bulanan... *WHAAAT!!?*
Guess what...hanya sejumlah kurang lebih 22.000, ya dua puluh dua ribu sejak tanggal 22 kemaren, jumlah tersebutlah yang saya gunakan untuk kebutuhan sehari-hari, alias makan! Sisanya..saya serem melihat jumlah uang yang ada di bank!
WAKKZ..kayaknya udah harus cari kerja sampingan atau bisnis ojek neh buat nambah2in uang? UUGH...PENGEN NGAJAR LAGI! PENGEN CARI OBJEKAN LAGI! PENGEN SIARAN LAGI!
*YA ALLAH...BERIKAN REJEKI LEBIH BANYAAK..YANG BERKAAH...AMIIN!!*
Sunday, May 25, 2008
Restu Orang Tua
Begitu hari ke-2, saya baru NGEH, kalau saya nggak pantas berada di kontes itu, saya bukan termasuk orang yang menginginkan hal tersebut. Tempat saya bukan di situ, namun biarpun begitu, saya bersyukur, karena saya punya banyaak sekali teman2 baru disana, lagipula, saya kepikiran tanggal 8 Juni euy...*senyam senyum sama akang* Nggak apa-apa kan, Kaaang!?
Hasilnya pun sesuai keinginan dan dugaan saya, saya nggak masuk jadi finalis, hihi, benaran...nggak ada kecewa2nya, saya malah ketawa2, habis klo sampai jadi finalis, berat banget, pasti capek..Mama memang benar, saya harus fokus sama pekerjaan saya, dan stick to the plans yang udah saya atur sedimikian rupa...
Saturday, May 24, 2008
Travelling dan Wisata
Satu kata itulah yang menggambarkan hobi saya, saya demeen sekali jalan-jalan, bukan ke mal, tapi ke tempat2 baru yang bisa kita nikmati juga. Buat saya TRAVELLING sangat memuaskan hati, dan kita banyak bisa menemukan hal-hal baru di dalam hidup, nggak hanya secara kasat mata, tapi dari hati juga terasa! *gaya luu*
Lalu, sekarang ini saya sedang tergila-gila dengan pantai! *iya.iya telaat*
Habisnya..., saya dulu sempat bisa dibilang..PHOBIA LAUT
Saya takuut sama air yang membentang luas di hamparan sana, saya hanya menyukai dari bibir pantai saja, meski hati selalu mengakui dengan amat sangat..
"GOD, YOU'RE CREATURE SO GREATLY AMAZING!"
Laut itu memang sungguh indah...membuat tenang, damai, dan berasa hati dibikin cepoi-cepoi..hehe..
Sampai akhirnya saya baru menyadari, betapa AIR itu sangat menenangkan ketika saya melancong ke Banjarmasin. Waktu itu, saya wisata SUBUH dengan kapal mengelilingi rumah-rumah di pinggir Sungai Barito, jalan-jalan ke Pasar Terapung, dan pada saat itulah saya terpana, WAA...Kok rasanya peaceful banget ya..lalu, saya memberanikan diri, duduk berada di atas atap kapal, menikmati hamparan Sungai Barito di bawah langit nan biru, di antara belaian-belaian angin yang menyentuh kulit dengan lembut, sampai matahari pun muncul, dan sukses membuat kulit saya manjadi coklat waktu itu!
Semenjak itulah, saya beralih dari menyukai daerah dingin macam pegunungan, ke daerah pantai atau laut, yaah, walaupun tetep suka juga kalau dibawa ke dataran tinggi...
OOT tapi masih agak nyambung nih..*maksa*
One day, saya lagi survey jasa fotografi, sembari lihat-lihat, saya banyak menemukan tempat-tempat unik buat dijadikan lokasi foto, secara si akang dan adik tercinta menyukai fotografi, jadi saya juga sering hunting tempat, sekaligus travelling doong...
Seperti biasa, banyak poto2 dilakukan di pantai, apalagi buat prewed...penasaran, saya cari tahu lokasinya, nggak jauh-jauh...KEPULAUAN SERIBU ternyata!
AHA! saya pun tertarik menelusuri Wilayah Kabupaten tersebut, dan...lagi-lagi AMAZINGLY! Banyak hal yang menarik untuk dikunjungi di sana memang, tempat-tempat bersejarah jaman Belanda, benteng-bentengnya, WUIH! Kereen!
Sayangnya wisata ini memang jarang terjamah kan? Apalagi alasannya kalau bukan MAHAL-nya biaya transportasi ke sana...dari Marina misalnya, bisa merogoh kantong sampai ratusan ribu...
Kalau dari Muara Angke, ya sih lebih murah, tapi kita musti 'rela' berbau-bauan dengan ikan...hihi. Tapi SWEAR deh...ini adalah kekayaan Indonesia, dan Jakarta pada khususnya, yang sebenarnya mampu memberikan devisa pada negara.
Duuh, kepengeen banget bisa jalan-jalan ke sana, memotret, mempelajari sejarahnya, penduduknya, keindahan alamnya, biota lautnya, GOSH, beutiful view banget...
Mungkin, kita pun harus mampu mempromosikan wisata Jakarta, ingat lho..Kepulauan Seribu masih wilayah Jakarta...:)
~Benteng Martello - Pulau Kelor~
Letaknya tidak jauh dari Pulau Bidadari, setiap kapal yang melintasi perairan Pulau Untung Jawa dapat dipastikan melihat pulau ini. Sayangnya, kian tahun pulau ini terus menyusut karena karena terpaan abrasi yang mengikis permukaan. Bila saja tidak terdapat beton-beton penahan gelombang, pulau eksotis ini mungkin sudah tenggelam. Beruntung Benteng Martello peninggalan Belanda masih berdiri kukuh yang menyiratkan kalau pulau ini layak dilindungi. Seperti perkataan orang bijak, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya.
selanjutnya baca di sini aja..
~mercusuar Pulau Edam, kayaknya pernah dipake buat tempat shooting yaa?? hihi~
lengkapnya klik ini
~nice SPOT, isn't?~
[Thanks to Pulau Seribu Dot Net atas gambar2nya...:)]
P.S.S.T...buat yang tahu saya kemarin ikut apaan *lirik akang*, jangan meledek, ini bener2 di luar wacana itu ajang yaak!
..hey, how do i look??..
Lalu, saya hanya wondering sama orang-orang yang sebenernya penampilannya sudah oke tapi masih merasa belum oke. Misalnya, sepupu saya yang selalu saja menyempatkan diri berhenti berjalan jika melihat kaca dimana pun! Saya sampai harus merelakan waktu beberapa detik untuk menunggunya merapikan rambut dan mengecek wajahnya yang manis jika sedang jalan-jalan di mall, alasannya, “Jangan sia-siakan kaca yang sudah ada.” Padahal menurut saya, nggak ada yang salah dan kurang di dirinya.
Kemudian sepupu saya yang lain, yang selalu bertanya, “Muka urang herang teu?” (berminyak), padahal doi udah cantik dan nggak pernah absen memoles mukanya dengan bedak setiap 5-10 menit sekali!
Cerita teman SMA saya lain lagi, setiap mau pergi, nggaaak berhenti-berhentinya dia bertanya : “Eh gimana penampilan gue? Udah cantik belum? Rambut gue udah oke belum? Baru gue catok nih, terus gimana baju gue? Nggak ada yang salah kan?? Aduuh kurang ini nih..” Sampai-sampai saya dan 2 orang teman saya yang lain menjawab bersamaan : “UDAH CANTIIIK!!!”
Ada lagi, sahabat saya tercinta yang kalau dandan, Masya Allah lama banget deh aw! Adaaa aja yang kurang...Makanya kalau janjian sama dia, sudah jadi pengertian bersama-sama kita majuin 1 jam! Hehe...
Kadang saya berpikir, apa mereka nggak pede ya? Hmm..nggak juga ah...Atau mereka hanya mengantisipasi setitik ‘kesalahan alam’ yang dapat membuat mereka jelek dalam sepersekian detik? Misalnya, angin bertiup kencang yang nantinya bisa membuat rambut mereka macam John Banting, atau terdapat selentingan U**L yang membuat ilfeel...? ^o^
Kalau menurut saya nih, terima sajalah..resiko, memang malu sih, tapi kita kan sudah berusaha sebaik mungkin, dan yang utama adalah kita memperbaiki ‘kecelakaan’ tersebut secepatnya, bisa langsung aksi mengambil tissue, atau kadung malu, bawa becanda aja gitu..xixi..(EHEM! curhat colongan)
The point is..nggak ada yang salah karena penampilan itu memang penting, apalagi untuk first impression. Daan..tergantung sama pribadi orang masing-masing, yang cuek mungkin bertanya How Do I Look pada kaca dan diri sendiri, yang feminin mungkin akan bertanya How Do I Look berulang kali, yang sederhana seadanya mungkin bertanya hanya sesekali.
Buat saya pribadi, berpenampilan yang oke itu nggak berlebihan, mengenali fisik diri secara keseluruhan, enak dilihat plus nyaaammaan n bisa merepresentasikan diri kita. (Biarpun saya juga pernah saltum! Xixi)
Tapi semua orang itu berhak kok berpenampilan seperti apapun!
Sejatinya kita harus yakin, whenever, whatever, wherever u are, you LOOK GREAT!! ^_^
Susahnya "BE ORIGINAL" and "STOP PIRACY"
Makanya...karena sulitnya itulah, kita seringkali berpikir beralih ke alternatif lain, barang yang jauh lebih murah, kualitas nggak kalah bagus, dan nggak peduli meski itu barang plagiat yang menghancurkan kreativitas dan hak merk dagang. Hehe...Nggak bisa disalahin juga, batin sih kepengen beli barang merk PRADA, tapi keadaan kantong hanya cukup memberi barang merk PRADA-ban...
Iseng-iseng mau tanya sama diri sendiri dan juga sama teman-teman yang lain tentang kapan sih terakhir kita itu BE ORIGINAL sama barang-barang kita? Untuk yang bermerk, semua sih pasti bermerk, tapi yang merknya lumayan oke gitu...Yukkz mulai..
Kapan terakhir beli CD asli? Beli CD musik apa?
~ sekitar setahun yang lalu kayaknya, beli The Best of Chicago~
Terakhir beli kaset asli?
~ kapaan ya? Pokoknya waktu Kahitna ngeluarin album baru yang ada judul lagu Cinta Sendiri [jomblo moment soalnya,hihi], selebihnya keseringan beli CD atau download dari internet :p~
terakhir beli DVD?
~ nggak pernah beli asli...[upz..], sorry mam!~
terakhir beli VCD?
~ lupa, waktu muncul Harry Potter yang keberapaaa gitu..~
terakhir beli tas bermerk asli? Merk apa?
~ setahun yang lalu, billabong~
terakhir beli celana panjang bermerk asli?
~2 tahun yang lalu sepertinya, merk LEA, selebihnya jahit di tempat langganan, habis...kalo beli langsung pada musuhan sama pahaku!~
terakhir beli baju bermerk asli dan apa merknya?
~tahun 2005, mango [not mango 2 for sure,hihi]~
terakhir punya sepatu merk asli dan apa merknya?
~ setahun yang lalu, merk noche~
kapan beli buku asli di toko buku resmi? Bukan di pasar buku..apa judulnya?
~Agustus kemarin, riset komunikasi karangan dosen sendiri, pak Ilham Prisgunanto, sangaaat membantu skripsiku~
terakhir beli HP bergaransi merk asli?
~sorry, exception for this, i always be original for handphone! Wakakak~
Huff...dasaaar2..masyarakat macam apa ya kita ini? Hwehehe...tapi buat aku pribadi nih, kalau aku udah super douper mapan, better beli barang bermerk tapi buatan negeri sendiriii! Misalnya, kebaya Anne Avantie gitu...[maunya], yahh..kecuali untuk barang2 yang Indonesia masih belum bisa menandingi...mari kita mencoba terus untuk STOP PIRACY!
*timpuk semua orang yang baca!*
[postingan lama nongol lagi]
Thursday, May 22, 2008
Open House..
*lirik angga dan mba evi*, saya memutuskan melakukan OPEN HOUSE pada blog saya yang satu lagi...TEA LOVER..
habisnya selama ini saya nggak pede, jadi hanya beberapa orang saja yang saya undang, tapi kali ini...yah dicoba saja laah,,
Hanya kumpulan pemikiran dari sebuah inspirasi bercerita saja..hope you enjoy it, and remember..itu buah pemikiran, hopefully you'll appreciate it and no piracy..*hihi*
TERIMA KASIIH...
Monday, May 19, 2008
Hilangnya Sebuah Rasa Kemanusiaan..
Pagi-pagi tadi, saya mengalami nasebh yang cukup naas! Huhu…, kayake sih bisa dibilang semacam kualat juga…Seperti biasa, saya bangun pagi-pagi, shalat, mandi, dan bersiap-siap berangkat ke kantor. Well…, actually, bukan mau ke kantor sih, tapi tujuan lain untuk tawaran kerjaan yang lebih sedikit menggiurkan [that’s why gue bilang kualat!]. Lalu, setelah minta ijin ke kantor untuk alasan hal akademik kampus, saya pun jalan, perjalanan seperti biasa dengan motor tecinta, Meneer Vario. Sepanjang perjalanan, yaahh…, emang sih agak sedikit in a rush, then suddenly, ada mobil dari arah kiri, saya pun mengerem, sebenernya nggak ngebut2 amat, tapi lantaran ngerem di atas gundukan batu dan pasir, ban belakang motor saya pn ngesot ke samping, alhasil, saya kehilangan keseimbangan, dan DAR! Dengan ‘mulus’ nan ‘sukses’, serta dengan gaya yang ‘aduhai’…, saya JATOH!! Tertiban Meneer Vario pula…Hikz…, badan saya pun agak sedikit meloncat, dan tangan saya menahan tubuh di atas kerikil2…huhuhu…
TAPI, ada satu yang sangat mengganjal pikiran saya?? You know what!? Dari banyaknya orang yang lalu lalang, dan orang-orang di sekitar, tebak berapa orang yang datang menolong saya, atau sekedar bertanya, “Mba nggak apa-apa?” ??
Jawabannya : TIDAK ADA SAMA SEKALI!!!
Mereka Cuma melongo, berdiam diri, ngelihatin saya yang sedang terjatuh, meringis kesakitan, berusaha mengangkat kembali motor saya, dan berusaha menyalakan kembali mesin motor yang sempat ngambek nggak mau menyala!
Dengan gaya STAY COOL, saya pun buru-buru berdiri, sembari pikiran masih bertanya-tanya, “Gila ya, nggak ada yang aware sama sekali sama kejadian tadi?”
Setelah itu, saya pun kembali melanjutkan perjalanan, namun sepanjang perjalanan sampai Cipinang, saya mala ketawa-ketawa, bukannya gila seeh, tapi itu bentuk reaksi atas rasa perih saya di daerah kaki, hahaha…, terus, ko badan saya mulai berasa nyut-nyut gitu…, akhirnya, karena nggak tahan, dan muka nggak berhenti ketawa cengengesan, saya pun memutskan pulang saja, eh lagi-lagi saya hampir bertabrakan dengan motor yang keluar dari belokan. GiLa tuh si Bapak, nggak ada ngerem-ngeremya!!
Kayaknya saya lebih aman di rumah deh hari ini, pikir saya. Saya pun berteriak dijalan [tau ada yang dengar apa nggak], “Ya Allah, maafin Dinda kalau Engkau memang tidak meridhoi, seandainya memang tidak diperbolehkan, Dinda mohon Engkau dapat menggantinya dengan berita baik lainnya. Amiin!!!”
Sampai rumah, syndrome anak bungsu pun muncul, “Mamaaaa….., neng jatoooh…,”
Begitulah, cerita pagi saya hari ini, udah hari kejepit, akhirnya saya pun nggak jadi kemana-mana, kantor pun nggak masuk jadinya.
Kembali lagi ke masalah aware dan nggak aware-nya orang-orang yang melihat saya terjatuh tadi, saya masih nggak habis pikir, sudah sebegitu cueknya-kah orang-orang I sekitar kita? Rasanya, jaman dahulu, sekitar 5-10 tahun yang lalu, orang-orang masih terasa pedulinya, mereka masih terasa ramah, tenggang rasa, namun sekarang? Susah banget nemuin orang yang masih punya budaya seperti itu! Sekarang, orang Indonesia udah jauh lebih cuek! Ada yang kesusahan, mereka diam, nggak tergerak, ya itulah sekarang jiwa orang Indonesia, rasa patriotisme-nya udah terkubur dalam!
Sungguh, saya benar-benar hidup di kota yang EGOSENTRIS!
Amit-amit, saya nggak mau jadi bagian dari masyarakat itu *ketok meja 3x*
Saturday, May 17, 2008
..I'm going on 23..
Syukur Alhamdulillah…pastinya itu yang paling terasa di hati saat ini. Alhamdulillah, saya telah melalui masa-masa lalu yang beraneka ragam pengalamannya. Dari mulai yang sedih, mewek, menangis, tertawa, teriak, dan lainnya. Sejak bocah, remaja, sampai peralihan remaja-dewasa. Sekarang ini, saya memang belum tergolong umur dewasa, baru peralihan. Tapi lagi-lagi, UMUR ITU MUTLAK, DEWASA ITU PILIHAN, Insya Allah, saya memilih untuk menjadi jauh lebih dewasa dalam berpikir dan bertindak.
Alhamdulillah juga, meski menjelang pergantian waktu ulang tahun saya lewati di WC lantaran perut saya mules sedari tadi, saya masih tetap senyam-senyum saja *sambil meringis juga*. Bersyukur, karena Allah masih mempercayakan saya untuk menjalani hidup di dunia, di berikan kesempatan lagi untuk bisa menjalani hidup dengan sebaik-baiknya dari segi apapun, terutama dari segi agama.
Umur saya memang berkurang satu, kontrak saya di dunia juga berkurang satu, begitu terus tiap tahunnya. Insya Allah, saya nggak akan menyia-nyiakan kehidupan yang telah Dia berikan pada saya. Saya memang masih banyak maunya, terutama pengeeeen banget bisa bahagiain mama. Saya juga banyak maunya…di hari ini, inilah sebagian Wishing List saya kepada Allah…, saya yakin Allah pasti mengabulkannya, saya akan tunggu selalu, tak akan bosan meminta, walau Dia pending permintaan saya, karena Dia pun menginginkan saya untuk selalu berdoa, meminta, dan mendekatkan diri pada-Nya…
My Wishing List…
1. Menjadi wanita yang semakin shalehah. Insya Allah, shalehah udah mencakup semuanya yang baik-baik dalam diri kita.
2. Jadi pengusaha [pelan-pelan berjalan]
3. Bikin sekolah atau taman bermain anak-anak
4. Saya kepengen sesegera mungkin mengubah status saya nih…[status apaan!?]
5. Pengen bisa banggain orang tua, terutama si mama…
7. Dan, yang ini super serius! Saya pengen dibeliin sepeda mini!! Hehe, Beneran! Kenapa? Jujur ya, saya pengen banget ikutan BIKE TO WORK, bosan naek motor, tapi macam sepeda yang tinggi itu, kayaknya cukup membahayakan juga buat saya, bagaimanapun, kembali lagi, sepreman-premannya saya, kan kodratnya tetap seorang wanita, harus dijaga baik-baik dong…hehe
Huff…saya sudah tua juga rupanya, nggak berasa udah 23, perasaan kemaren baru lulus SMA Hahaha…. Sekali lagi…Happy Birthday, Me!!
Thursday, May 15, 2008
Rebut Lagi DoooNg!!
Alhamdulillah..
Hari ini, tim Uber menang 3-1 dari German, tadi pas pertandingan ke-3, rasanya..kayak mo ee! *UPZ*, habis tegang banget, tapi sumpeh salut gila sama si Greysia Polli dan Jo Novita mainnya dahsyat, padahal kalo ditilik dari mata nan cilek ini, mereka kalah tinggi, tapi lompatan sama smashnya...widdiiih...asoy gilaa!
Nah ternyata di Final ketemu lagi deeh sama China..musuh bebuyutan! Mudah2an final yang akan diadakan Hari Sabtu, tanggal 17 Mei nanti Jam 18.00 bisa dimenangkan oleh Indonesia, Indonesia HARUS merebut kembali Piala Uber yang sejak 1996 tak tersentuuh...hikz
Kemudian..Jadwal Semifinal Thomas akan diadakan besok
Indonesia VS Korea
China VS Malaysia.
Agak berat siih..., apalagi kalo sampe si China lagi yang menang, huff..kerja keras!
Oh ya..Tiket masuk Final 75.000 dan bisa dipesan sehari sebelumnya..Insya Allah mau nonton sama si akang..
Mari sama2 berdoa untuk kemenangan Bangsa Indonesia...!!
Tuesday, May 13, 2008
Roda Berputar
Seperti biasa, saya menjalani rutinitas perjalanan Bandung – Jakarta dengan Travel bersama anak semata wayang saya tercinta, perjalanan cinta, saya menyebutnya begitu. Karena saya dan suami tinggal berjauhan, saya di Bandung, dan suami di Jakarta. Travel yang saya tumpangi pun selalu sama, yaitu X-Trans, dengan tujuan akhir Jatiwaringin.
Kali ini, saya sedikit memperhatikan sang supir, jujur, saya tidak pernah melihat dia sebelumnya, tidak familiar di mata saya. Nggak penting juga sih, memangnya supir X-Trans Cuma 1! Hehe, tapi, selama ini, para supir yang menuju Jatiwaringin, selalu saya kenal mukanya. Si Supir yang saya temui sekarang ini, penampilannya sungguh rapi, sopan, bersih, bersahaja dan harum. Bicaranya juga sopan, sungguh menunjukkan dia intelek. Tia-tiba saya merasa penasaran, kemudian, saya pun bertanya,
“Pak, punten, dulu Bapak kerja dimana sebelum di X-Trans?”
Si Bapak tersenyum. “Kunaon kitu, Neng?”
Saya balik tersenyum, “Nggak apa-apa, Pak. Cuma ingin tahu aja. Boleh ya, Pak?”
“Boleeh, Neng. Saya sendiri nggak pernah nyangka bakal bekerja di Xtrans jadi supir. Saya dulu nggak bisa nyetir, Neng. Saya biasa disupirin, saya dulu bekerja di Astra, Alhamdulillah dengan gaji sepuluh juta sebulan.”
“Sepuluh juta sebulan!?” Tanya saya tidak percaya. Si Bapak mengangguk. “Terus, kenapa keluar, Pak?”
“Bukan mau saya, Neng. Saya di PHK karena Astra lagi pengurangan pegawai. Kontrak saya langsung selesai, saya kagetnya bukan main. Karena saya meminta keringanan, mereka masih mau terima saya, tapi jadi supir, nyupirin orang Jepang. Baru waktu itu aja saya belajar nyupir. Roda kehidupan memang selalu berputar, ya Neng?”
Saya tersenyum hambar, lalu pikiran saya mulai menerawang kehidupan si Bapak. Sungguh, kasihan sekali dia. Memang ya, Allah Maha Mengetahui, Maha Perencana. Kita nggak tahu apa yang bakal terjadi pada kehidupan kita nanti. Tapi, saya yakin, di balik semua bencana, Allah pun mempunyai rencana, Insya Allah rencana yang baik.
“Nggak apa-apa, Pak. Mungkin sekarang roda kehidupan Bapak lagi ada di bawah, tapi mudah-mudahan Roda itu berputar lagi ke atas, dan macet di atas. Sing sabar, ya Pak?”
“Hatur nuhun, Neng…,”
Iya, Pak. Ikhlaskan saja, Insya Allah, semuanya akan baik-baik saja. Duh Gusti, saya sungguh bersyukur dengan apa yang saya punya sekarang…. Tolong dijaga baik-baik ya Allah…
[Seperti yang dikisahkan Bunbun, Sang Kakak Ipar tersayang, Bandung – Jakarta]
..Cerita kedua..
Kali ini cerita saya sendiri, waktu itu saya sedang menuju ke salah satu mall di Jakarta dengan transportasi taksi. Kebiasaan buruk [atau baik!?], saya nih orangnya bosan kalau diam, saya pun mulai buka pembicaraan dengan sang supir. Supir taksi Gamya.
Dimulai dengan pertanyaan…, “Poolnya dimana ini, Pak?”
Ternyata, si Bapak enak banget diajak ngomong, nyambung. Smart lah, diajak ngomong apa aja, ngerti. Ngomongnya juga sopan, saya menebak dia pasti berpendidikan. Kemudian dari sebuah pertanyaan itu, percakapan kami pun merembet ke yang lainnya, sampai-sampai saya sudah hafal betul tentang sejarah Blue Bird dan Gamya. Hehe..
Sampai akhirnya, pembicaraan menarik pun hadir…
Supir Gamya : “Mba kuliah dimana, Mba?”
Saya : “Di Sekolah tinggi ilmu komunikasi, Pak.”
Supir Gamya : “Itu S1 ya, Mba?”
Saya : “Iya, Pak. Kenapa memangnya?”
Supir Gamya : “Kalau bisa, teruskan kuliahnya sampai setinggi-tingginya, Mba. S2 gitu, saya dulu S2.”
Saya : [jantungan] “Bapak dulu S2? Kok nggak dilanjutkan?”
Supir Gamya : “Biayanya mandeg, Mba.”
Saya : “Terus, dulu Bapak kerja dimana?”
Supir Gamya : “Saya dulu kerja di perusahaan asing, bos saya bule.”
Saya : “Waaah…, Bapak pasti pintar ya Bahasa Inggrisnya?”
Supir Gamya : [tersenyum]
[Saya tebak pasti iya, wong pronunciation dia kalau lagi ngucap kata asing aja, lancar kok.]
Supir Gamya : “Saya kena tipu, Mba. Duit saya habis, yah.., lagi sial aja…,”
Saya langsung terdiam. Benar-benar ya!? Apapun bisa terjadi pada semua orang…Kun Fayakuun! Begitu Allah udah memutuskan, ya sudah, hanya bisa pasrah, sabar, dan lagi-lagi, ikhlas.
Supir Gamya : “Kalau saya boleh pesan, Mba. Jangan sampai malas kuliah, sebisa mungkin lulus tepat waktu, jangan ditunda-tunda. Pendidikan itu penting banget, Mba. Saya doakan Mba cepat lulus, lulusnya tepat waktu, dan nanti bekerja di tempat yang bagus.”
Saya : “Amiin, Pak. Insya Allah. Terima kasih, Pak.”
Pak Supir, makasih banyak ya, doanya terkabul, Alhamdulillah saya lulus tepat waktu…tinggal bekerjanya saja yang masih harus diperbaiki. Insya Allah, saya mau buat lapangan kerja baru saja. Doakan ya, Pak!
Monday, May 12, 2008
Another 'time' witchu!
Terima Kasih, sampai nafas ini, terasa jelas di nadi, saya masih mencintainya sama..
Bahkan tak lagi sama...
Perasaan ini menggugah membesar terasa...
Semoga..
Detik, Menit, Jam, Hari, Bulan, Tahun, dan semua jenis waktu yang kami telah dan akan kami lalui 'kan menjadi waktu yang tidak pernah bertepi...
Thank you for being there for me always
Thanks for the BIG, LARGE, HUGE, and AWESOME love..
Giving me spirit and reason to live..
Helping me find out, what, who, and which I am
This comfortless which you gave to me, always makes me aware to the meaning of life..
The maturation in me always growing up since I have you in my life..
Aimed to always be much more better woman should be in your life..
Here I am…
Not to say I can’t live with you..
Yes I can live with you..
But I don’t want to..
Sorry, if this short message not really touchy in words…
I’m not good in composing word, I’m not a poet either.
But still [hope], this is another way for me to express my real feeling to you!
Cuz all I know is this genuine come from my heart, what I really feel for you [for sure!]
YEAH I LOVE YOU SO…
You’re my past, my present, and my future…
*gosh, why I’d still think that I KNEW I LOVED YOU BEFORE I MET YOU?*
Saturday, May 10, 2008
Serupa tapi Tak Sama!
Menurut Kalian..
Lebih baik mengiyakan dibawa ketemu seluruh keluarga si pasangan terlebih dahulu sebelum lamaran?
Lamaran dulu baru mengiyakan dibawa ketemu seluruh keluarga si pasangan??
Friday, May 9, 2008
Ikan Buruk Rupa
~ilustrasi dari ikan yang aku foto di toilet Paris Van Java.ekornya bengkok..namun indah~
Langit mendung, sama mendungnya dengan apa yang dirasakan oleh hati Qila. Bahkan sepertinya hati Qila sudah lebih dulu dilengkapi petir dan geluduk. Mungkin, jikalau ada yang memperhatikan Qila dengan seksama akan menganggap dia semacam orang yang tidak memiliki aura kehidupan.
Jawabannya, HAMPIR! Setidaknya, itu menurut Qila sendiri. Qila habis menangis tersedu-sedu tadi siang, lantaran dia merasa dirinya tidak cantik, merasa tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan seseorang dari masa lalu sang pacar. Bagi Qila yang sedang dirudung jatuh cinta, ini bukanlah masalah yang sepele, ini adalah titik klimaks dari sebuah perasaan yang meringis tajam! Meski bagi Ragil – sahabatnya Qila, ini bukan masalah yang super douper besar. Gara-gara hal ini juga, Qila berulah pergi meninggalkan sang pacar dan teman-teman yang lain begitu saja di bioskop!
“Qil! Udah dong nangisnya!” bentak Ragil sewaktu di kamar mandi cewek. “Lo lihat diri lo sendiri di kaca? You’re not like what you think! You’reTapi apa? Qila malah makin deras menangis. Ya, ya, memang sedikit beralasan jika mau diruntut dari awal. Qila mempunyai cowok yang bernama Diza. Sebelum dengan Qila, Diza menjalin hubungan dengan cewek bernama Wisty selama 3 tahun. Waktu pacaran yang cukup lama –menurut Qila, dan sejauh mata memandang dan pikiran berpetualang, sampai sekarang Qila masih merasa sulit bisa melupakan jejak Wisty di dalam kehidupan Diza. Bagaimana tidak? Usia pacaran Diza dan Qila saja masih seumur jagung, hitung tahun saja belum, dan selama pacaran dengan Diza, Qila harus selalu ‘mengikhlaskan’ senyum hambarnya sebagai bentuk reaksi dari sebuah ledekan, sindiran, cerita-cerita lalu. Qila harus sering mengelus-elus dada dan menelan ludah kental-kental untuk siap-siap mendengarkan sebuah perbandingan, ataupun celetukan-celetukan tentang masa lalu Diza dan Wisty yang keluar secara sengaja atau tidak sengaja, secara lisan maupun tulisan, melalui semua bentuk media dan panca indera dari para teman dan keluarga Diza.
not that so bad... In fact, you’re great!”
Tidak bisa dipungkiri, waktu 3 tahun itu memang waktu yang cukup lama sehingga nama Wisty lebih familiar dan lebih sering menempel, melekat pada orang-orang di sekitar Diza. Apalagi jarak Diza dan Wisty putus dengan Diza dan Qila jadian terpaut 5 bulan, yang juga belum menghitung tahun. Apesnya bagi Qila, sebelum dengan Diza, dia menjomblo selama 2 tahun, dimana orang-orang juga udah pada lupa dia pacaran sama siapa sebelumnya. Oleh karena itu, masih menurut Qila, betul-betul jelas, keadaan ini sungguh memojokkan dia. Meski, keluarga inti Diza telah menerima kehadiran Qila, pun telah memperlakukan Qila dengan sangat baik, namun terkadang celetukan perbandingan dari yang bukan keluarga inti, membuat Qila merasa sangat penting untuk melempar mangga busuk ke mereka. Misalnya, perkataan seperti ini,
“Diz, kok yang sekarang kurang dekat sih sama kita? Kok yang sekarang agak cuek sama kita?”
atau... ”Diza..., kok yang sekarang jarang main ke rumah tante sih?”
Diza sendiri sudah bersikap sangat gentle. Selalu memberikan semangat pada Qila.
“Yang ada di depan mata aku adalah kamu, wanita bernama Qila, dan aku tahu, aku akan menjalani semua kehidupanku bersama dia, bukan masa laluku.” Ujar Diza saat itu.
Hari ini memang sungguh menjadi sebuah klimaks. Acara nonton bareng bersama teman-teman Diza jadi sedikit berantakan karena Qila memutuskan untuk pulang sendiri ke rumahnya di Bogor. Reaksi tersebut Qila berikan lantaran tiba-tiba Wisty hadir di tengah acara kumpul, pertemuan pertama kalinya dengan mantannya Diza membuat Qila langsung merasa menciut, mengecil, berasa langsung jadi liliput saat itu juga! Ketika bersalaman dengan Wisty, kontan lirikan-lirikan dari para teman Diza jadi makin berasa, antara lirikan ledek, kasihan, dan yang lainnya. Seketika itu juga Qila merasa nggak ada artinya, karena ternyata secara fisik Wisty adalah gadis rupawan yang memiliki senyuman yang bisa memikat para kaum Adam! Lalu sewaktu bersandingan dengan Wisty, tinggi Qila hanya selehernya Wisty, padahal hak tinggi Qila lebih tinggi daripada haknya Wisty. Hal lainnya lagi adalah Qila langsung gosok-gosok kulitnya dan meraba-raba tubuhnya saat memperhatikan Wisty yang memiliki kulit putih macam porselen, muluuus banget, badannya langsing, orangnya ramah, rambutnya hitam lurus panjang, 2 lesung pipi pun tak lupa menghiasi wajahnya. Sedangkan Qila, yang dia punya hanya mimpi bisa pergi ke Tanjung Lesung!
“Qilaa..., terus kenapa kalau dia memang secantik itu? Walaupun lo nggak tinggi, chubby, cewawakan, nggak tahu malu, tapi justru itu kelebihan lo, Qil! Lo musti bangga! Yang penting hati, Qil..HATI! Dia nggak muncul di Majalah untuk rubrik inspirasi muda kayak elo kaan? Nah...itu yang oke dari lo..,” kata Ragil yang berusaha setengah menghibur sahabatnya.
“Ugh! Untung banget ya kita stand-by di tempat yang sama, gue udah curiga... Curiga kalau salah satu temannya Diza bakalan ada yang menelepon Wisty untuk datang!” timpal Vina yang gagal menghibur.
“Heh! Suuzhoon!”
DAR! Semua itu telah terjadi, dan semua ucapan penyemangat dari Ragil dan Vina gagal total. Qila tetap pulang, tetap masuk ke dalam Kereta Api Listrik yang menuju Bogor, sambil terus menghapus air mata yang membandel jatuh membasahi pipi dengan tisu. Sore itu, kereta hanya diisi 10 orang penumpang, termasuk Qila. Qila duduk di dekat pintu kereta, kemudian dia menyandarkan kepala ke jendela, dan mulai menerawang ke luar jendela.
“Ibu..., kenapa sih aku tak sama seperti orang lain?” tiba-tiba terdengar sebuah pertanyaan dari seorang gadis kecil kepada Ibunya. Qila melirik ke arah mereka yang duduk berseberangan dengan Qila.
Ibu anak itu tersenyum bijak. “Siapa bilang tidak sama?” Ibu itu balik bertanya.
“Banyak, Bu. Kata mereka aku tidak normal, tidak sempurna, cacat!”
Ibu itu hanya mengelus-elus kepala anaknya.
“Bu..?”
“Ya, sayang?”
“Apa aku cantik? Apa aku bisa sama seperti yang lainnya? Aku ingin sama seperti orang yang lainnya, Bu. Seperti wanita-wanita yang muncul di TV. Mereka cantik-cantik ya, Bu? Tinggi, langsing, sempurna sekali. Tidak seperti aku.., aku ingin merasa dicintai dan disayangi seperti mereka...”
Gadis cilik itu melirik kaki kirinya, terdapat alat penyangga pada kakinya. Kakinya tak sempurna. Kecil sebelah. Ia lalu meraba-raba wajahnya yang juga tidak sempurna. Sebagian wajahnya terdapat bekas luka. Padahal gadis kecil itu sungguh manis.
“Fitria sayang? Sudah berapa kali Ibu menjawab hal ini. Haruskah kamu pertanyakan lagi pada Ibu?” tanya sang Ibu. Fitria mengangguk kecil. Sang Ibu lalu menarik pelan kepala sang anak ke bahunya, kemudian mencium kepalanya.
“Tidak ada satu pun Ibu di dunia ini melahirkan anak yang tidak sempurna. Bagaimanapun bentuk fisiknya, kami, para Ibu selalu menganggap putra atau putri kami adalah malaikat kecil penyemangat hidup yang sangat sempurna. Bagaimanapun bentuk, jumlah fisik, apapun fisiknya, kami, para Ibu akan selalu berkata bahwa putra atau putri kami sangatlah cantik dan tampan. Kami akan selalu merasa bangga memiliki kalian, apapun bentuknya. Begitupun Ibu, Fitria. Sungguh, Ibu sama sekali tidak merasa kamu kurang dan tidak sempurna. Ibu tidak peduli orang lain mau bilang apa, selama kamu masih percaya dengan apa yang kamu miliki, kamu percaya Ibu, itu sudah lebih dari cukup.”
Ibu itu kembali mengecup kepala Fitria.
“Sayang, cantik itu tidak harus selalu diukur dengan fisik. Semua orang bisa menjadi cantik, tidak harus seperti apa yang kamu lihat di TV. Cantik itu datang dari sini,” Ibu itu menunjuk dada Fitria. “Kamu tidak perlu merasa minder, merasa ciut, merasa tidak sempurna. Selagi kamu memiliki hati yang luar biasa cantik, kamu akan selalu cantik. Kamu tidak perlu takut tidak disayangi karena kamu merasa tak cantik, Fitria... Setiap orang memiliki caranya masing-masing dalam berkasih sayang, Ibu yakin, banyak yang sayang Fitria karena hal lain selain fisik yang membuat Fitria terlihat cantik. Kamu harus ingat satu hal, ketika seseorang telah memutuskan untuk mencintai dan menyayangi, bukan lagi tentang fisik, tapi tentang keseluruhan yang ada pada diri kita. Jadilah diri kita sendiri dan Janganlah berpikir, orang itu akan lebih baik dalam hal cinta jika bersama orang yang lebih cantik fisiknya. Jadi, Fitria..., jawaban Ibu akan selalu sama... Kamu cantik sekali..., malaikat Ibu yang paling cantik, karena kamu adalah Anugerah dari Tuhan. Tuhan telah menciptakan kamu seperti ini, dengan kecantikan yang sungguh luar biasa berbeda. Dan kamu patut mensyukurinya. Ya?” ucap Ibu itu panjang lebar. Kali ini Fitria sepertinya puas, dia tersenyum bahagia, lalu memeluk Ibunya erat.
Seketika, Qila yang ikut mendengar semua percakapan itu kembali berair mata, namun kali ini air mata yang dirasakan berbeda, Qila merasakan haru yang luar biasa.
“Ya Allah, Astagfirullahaladziim.., aku benar-benar dosa, tidak mensyukuri apa
yang aku miliki. Lihatlah aku yang memiliki anggota tubuh tanpa cacat
sedikitpun.. Tapi aku malah merasa tak sempurna. Sedangkan Fitria, dia selalu
mempunyai semangat untuk tidak merasa tak sempurna. Subhanallah, terima kasih
Engkau telah menyadarkanku dengan cara seperti ini. YA, walaupun Wisty jauh
lebih cantik dari aku, tapi aku harus percaya, semua itu masa lalu Diza, dan aku
harus percaya akan kasih sayang yang dimiliki oleh Diza dan aku sekarang, tak
peduli yang lain. Aku harus menjadi diriku sendiri.., waktu akan menjawab
semua.”
Tanpa disadari, kereta telah sampai di Bogor, Qila pun turun setelah sebelumnya, ia menyempatkan diri tersenyum pada Fitria dan sang Ibu. Hujan sudah turun rintik-rintik, tapi itu tak mematahkan semangat Fitria untuk cepat pulang, agar ia bisa segera menelepon Diza dan meminta maaf dengan sungguh-sungguh.
“Qila!” panggil suara yang sangat dikenal Qila. Qila menengok, ternyata Diza!
“Diza? Kamu ngapain...kok udah ada di sini?”
“Aku teleponin kamu terus sepanjang perjalanan menuju Bogor. Kata Ragil, kamu pulang. Tanpa pikir panjang lagi, aku langsung menuju ke sini, habisnya aku nggak nemuin kamu sepanjang jalan. Aku nggak tau lagi musti gimana, selain memutuskan untuk menunggu kamu di stasiun. Alhamdulillah nggak macet di jalan, jadi aku udah sampai. Kamu malah yang lama...,”
“Aku kan musti naik angkot dulu ke stasiun...,” jawabku pelan.
“Qila..., kamu kenapa sih? Aku minta maaf kalau aku salah, tapi aku pengen kamu bilang kalau aku salah, kalau kamu bereaksi kayak gini, malah bikin aku bingung. Apa ini soal Wisty?”
Qila mengangguk.
“Qilaa..., aku udah bilang berkali-kali sama kamu, biarpun aku menjalani tiga tahun dengan dia, tapi tidak akan sama dengan keinginan aku untuk menjalani bertahun-tahun bersama kamu! Kamu harus percaya itu, semua udah berubah..., apa-apa yang teman-teman aku katakan, biar kita hadapi bersama-sama, kamu nggak perlu takut, aku akan selalu berusaha untuk hubungan kita!”
Qila malah makin menangis mendengar Diza bicara seperti itu.
“Qila?? Sayang? Kok kamu malah nangis? Apa aku salah ngomong?”
Qila menggeleng. “Tapi kok?” Diza memegang kepala Qila dengan pelan.
“Aku yang minta maaf, Za.., semua udah berlalu, harusnya aku nggak bersikap kayak tadi, aku cuma bisa minta maaf, itu saja...,” Qila menunduk.
Diza tersenyum hangat. “Hey?” panggil Diza. “Lihat aku, Qila..,”
Sambil menangis pelan, Qila menatap wajah pacarnya itu.
“Kamu tahu nggak? Aku pertama kali ketemu kamu itu...kamu sedang tidak menangis, dan wajah tanpa tangisan itulah yang bikin aku jatuh cinta. Tolooong banget, kamu mau kan berikan wajah yang bikin aku jatuh cinta itu lagi sekarang??” pinta Diza.
“Aah..kamu gombal..!!” ujar Qila sambil menahan tawa,
Diza tertawa kecil. “Nggak apa-apa kan? Yang penting kamunya nggak nangis lagi. Yuk, kita pulang, kamu kehujanan gini...,”
Diza dan Qila pun pulang. Setelah akhirnya Qila menemukan arti cantik dan cinta yang sebenarnya!
Wednesday, May 7, 2008
..LaLaLiLi..
*gaya luuu diin..eh sumpeh jari gue kecil koo..*
sebentar ya teman-temaan...
sungguh...aku sono pada kaliaan...ciao!
Monday, May 5, 2008
TREMOR : Trisakti Medical Music on Reformation
TREMOR
May 11th, 2008
14.00 - 23.00
Tenis Indoor Senayan Jakarta
HTM : IDR 45.000 (On the spot IDR 50.000)
Performances by :
Maliq & D'Essential | Tompi | Balawan | RAN |
Sol Project | Kulkul | Jazzyphonic | Diafragma |
--
Kunjungi juga Facebook-nya.
PS. Memenuhi permintaan adek tersayang.. :)
FATAL namun TERIMA KASIH..
Ya saya kembali..
Kemaren saya sempat drop! kenapa? FATAL sekali, saya lupa bilang ke para medis, saya punya maag cukup parah, walhasil...2 hari terakhir ini, saya drop..muntah2 terus, mual, buang2 air, wah kacau deh...tenggorokan yang tadinya udah mendingan, kembali sakit karena dorongan muntah, sedih deh...
Saya sempat diinfus sampai 2 botol, untungnya kakak saya dokter, jadi dialah yang merawat saya dirumah, yah...bobot saya menurun 3 kg saudara2...
Lalu makasih banget buat si mama sayang, duuuh...klo lihat dia telatennya merawat saya, saya nggak mau ngelawan dia lagi!!!!!
Keluarga dokter yang lain pun tak kalah cerewet, setiap hari menelepon dan SMS dari Bengkulu, menanyakan kabar, dan obat yang harus diminum...
Senangnya,, tandanya kan mereka sayang sama aku ya?? Kebetulan, mereka orangtuanya si akang, kemaren juga sempat ke rumah menjenguk saya, saya dikasih 1 kardus susu cap beruang, dan 2 box bread talk...Cap beruangnya masih ada tuh...mau nggak??:)
Saya selalu ingat pesannya si ayah
"Ayah doakan dari sini, nak... Jangan lupa shalat, meski di atas kasur
sekalipun..."
*terharu*
Sekarang? Sudah mendingan....tapi masih sedikit lemas..ini saja ngeposting
asal nulis lah, nggak nyusun2 kata...hehe...
Lagi, terima kasih buat si akang, 2 hari setia menemani saya di samping tempat tidur..*eh bukan samping saya..belum saatnya*.., nyuapin saya, wah direpotkan sama saya...
PSSTT..katanya...klo mau tahu tandanya pasangan kita serius ma kita pa nggak, kalau dia siap di saat kita lagi susah juga ya??
EMANG BENEER!?
Thursday, May 1, 2008
Cerita dari ruang operasi
Saya juga menjalani perawatan ODC, yang baru saya tahu dari Ayah Akang, singkatan dari One Day Care, alias nggak nginep, langsung pulang! Hehe, norak bet dah. Begitu masuk ruang operasi, saya mengganti baju dengan baju operasi, segala macam benda logam yang menempel pada tubuh saya dilepas, hanya kacamata dan anting saja siih.
Begitu dr. Renie memanggil, saya langsung melonjak, lantaran saya lagi merenung, memperhatikan beberapa pasien lain yang akan dioperasi juga. Sambil becanda, dr. Renie menggiring saya ke ruang operasi, dan mempersilahkan saya untuk rebahan di ruang operasi.
Waaaw..ternyata begini toh ruang operasi itu, ada sekitar 6 orang yang ada di ruangan itu, termasuk dokter anastesi. Mulailah saya dipasangi alat-alat medis, lalu untuk persiapan anastesi, tangan saya mulai disuntik jarum yang rasanya Masya Allah, lebih tajam dari jarum buat ngambil darah, wong rasa lancipnya terasa banget, sebalnya, 3 kali pembuluh darah saya pecah, sehingga menolak jarum, untungnya yang terakhir kali langsung bisa, kalau nggak, saya nggak tahu deh akan ada berapa lubang luka di tangan saya. Saya malah masih terus diledekkin,
“Wah ini nggak pernah kerja ya?”
saya menjawab, “Nyuci mobil hayuuulaah...,”
kemudian, si dokter anastesi bertanya, “Sakit ya Dinda? Maaf ya harus diulang.”
Saya jawab.., “Ya eyaaallaah sakit, dok!”
“Apa yang dirasa sekarang? Cairannya udah berasa masuk belum?”
“Udah dok, berasa anyep-anyep ke kepala saya.”
Ya, saya mulai merasakan cairan-cairan yang dimasukkan ke tubuh saya berjalan-jalan, terutama di daerah kepala saya, sampai akhirnya..DAR! saya nggak tahu lagi, apa yang terjadi....
Saya nggak tahu berapa lama saya di dalam sana, berapa lama para ahli medis itu mengutak-ngatik tubuh saya.
Begitu saya tersadar, saya masih pusing bukan main, macam gambaran di film-film yang baru sadar dari pingsan, masih berputar-putar. Tapi saya sudah sadar, saya sadar, saya ingin sekali bangun, ingin sekali memanggil nama mama atau papa, sadar banyak orang di sekitar saya, tapi tubuh saya nggak bisa. Sampai akhirnya, sebuah tangan hangat yang saya kenal memegang tangan saya, “Sayang?”
Alhamdulillah, ternyata pacar saya tercinta, si akang sudah siaga di samping saya, menanyakan apa yang saya rasakan. Yang pasti nggak enak pasca operasi adalah DINGIN! Ya Allah, saya menggigilnya bukan main, sampai gemeretak gigi saya, cuma itu yang saya keluhkan, sekitar setengah jam saa merasa mengigil, begitu saya minta pakai baju, baru dinginnya perlahan-lahan hilang, saya pun tertidur.
Sampai sekarang, saya masih belum bisa bicara, masih sakit tenggorokan saya, cuma dalam hal menelan, sudah mendingan sih, makan juga masih yang dingin-dingin. Kakak saya malah terus-terusan menggoda saya, mengajak saya untuk teriak-teriak, *sial*
Tahu nggak apa hal lain yang saya rasakan? sebelum saya masuk ruang operasi, saya berada bersama para pasien lain di ruang pre operasi. Ada yang operasi payudara, kuret, caesar, bedah tingkat tinggi. Saya melihat mereka menahan rasa sakit dalam diri mereka, ada yang darahnya berceceran. Duh Gusti nu Agung, rasanya saat itu, posisi kami semua sama, kami akan berjuang dengan maut. Saya memang operasi ringan, tapi dalam segala hal, kemungkinan apapun bisa terjadi, human error lah, atau saya-nya yang ngedrop. Nggak akan ada yang tahu!
Para medis pun pasti merasakan hal yang sama, demi reputasi, mereka harus berjuang membantu para pasien melawan maut. Memang, maut tidak dapat ditolak, ketika malaikat maut sudah datang pada diri kita untuk menjalankan perintah Allah, kita tak bisa lari, hanya bisa pasrah.
Syukur Alhamdulillah, operasi ini berjalan lancar, semoga para pasien lain yang kemaren saya lihat pun juga begitu. Sungguh, sehat itu mahal sekali, mahal tidak hanya dari materi, tapi juga dari nonmateriil. Sebisa mungkin jangan sampai sakit, mudah2an ini pun yang pertama dan yang terakhir bagi saya. Amiin.
*Maaf ya cuma sempat posting baru, blogwalking ke teman2 dipending dulu...penyembuhan eeuuyy..gonna miss ya guys! makasiih*
Featured Post
Celoteh si Ambu Yang Kerja Kantoran
Tulisan ini saya kirim ke Stiletto Book untuk ikut audisi A Cup of Tea : Working Mom Sayangnya belum rejeki, jadi saya berbagi di sini ...
-
Well..silahkan katakan saya telaat..iya saya telat menyukai d'cinnamons secara benar-benar. Hehe.. selama ini hanya sekedar bersenandun...
-
Saya ingin berbagi kebahagiaan dan juga kesedihan nih. Selasa kemaren, after office hour saya sempatkan bertemu dengan rekan kerja saya di k...