Saturday, July 26, 2008

Ramahnya POS Indonesia...

Hari ini saya 'mengunjungi ' Kantor Pos Wilayah 4 atau kantor pos pusat di Lapangan Banteng. Sebenarnya sih ini bukan sebuah kunjungan yang formil atau gimana gituu..lebih tepatnya sih sebuah kunjungan 'mengganggu' ke para pekerja pos.

Iya..iya..saya lagi nyari surat saya kemarin yang sekarang nyemplung entah dimana...jadi saya butuh sekali surat itu, dan mau nggak mau saya harus mendatangi Pos Indonesia untuk meminta bantuan mereka. sampai saya membatalkan pergi kunjung museum dengan teman2 kantor...
Pagi-pagi buta..sebelum pagar Pos dibuka, saya sudah bertengger di depan..EH, berlebih!
Maksudnya..pagi-pagi nih, saya sama si Papa sudah berada di sana. Demi mencari itu surat yang Alhamdulillah pakai Kilat Khusus jadi mudah dicari. Udah salah parkir, sok pede juga lah kita masuk ke dalam, macam lagu Koes Plus jaman dulu, kami pun lewat Pintu Belakang...

Begitu masuk, kami langsung menghampiri Pak Pos pengantar surat yang baru saja memarkir motornya. Dengan sangat ramah, dia bertanya keperluan kami, kemudian beliau dengan sigapnya mengantar kami masuk ke dalam tempat kerja mereka, ruangan besar yang isinya...beuu...HARTA KARUN! alias Surat Semua! Ya entah itu paket kek, apalah pokonya semua di situ, pegawai-pegawainya semangat sekali bekerja. Pak Pos pun memperkenalkan kami pada Bapak-bapak dan Ibu-Ibu yang menangani surat masuk kemaren.

--JEDA--
Saya lalu langsung keingat berita ini :
JAKARTA--MI: Kejaksaan Agung (Kejagung) menahan Direktur Utama (Dirut) PT Pos Indonesia, Hana Suryana, terkait kasus korupsi saat masih menjabat sebagai Kepala Wilayah Kantor Pos IV Jakarta.
Seperti diketahui, kerugian negara akibat kasus yang dilakukan tujuh pejabat dan mantan pejabat PT Pos Indonesia diperkirakan mencapai Rp40 miliar.

Kasus itu sendiri bermula dari berdasarkan Surat Edaran Direktur Operasional PT Pos Indonesia Nomor 41/DIROP/0303 tanggal 20 Maret 2003 tentang Panduan Pelaksanaan Potongan Harga, Pembinaan Eksternal dan Intensif untuk kiriman bisnis komunikasi serta pelaksanaan kiriman perlakuan khusus bagi kiriman berskala besar, besaran komisinya, yakni, 3 persen, 4 persen dan 5 persen. Namun oleh Kepala Wilayah Kantor Pos IV Jakarta, telah memperbolehkan pemberian komisi sebanyak 5 persen sampai 6 persen, dan kemudian dibuatkan kuitansi fiktif seolah-olah telah diterima oleh pelanggan, padahal sesungguhnya uang menerima adalah pejabat/pegawai kantor pos sendiri.
(Media Indonesia dot com)

Dan saya pun tersenyum, saat saya berada di sana, tak ada satu pun pegawai Kantor Pos Indonesia yang tidak semangat, semuanya bekerja, mengurus surat-surat yang masuk, mensortir, meregister. Padahal kalau menilik berita di atas, atasan mereka bikin malu negara, bikin rugi perusahaan juga, dan kalau tidak salah, sempat ada kejadian gaji tidak dibayarkan juga. Dan beneran ya, selama saya di sana, semuanya ramah-ramah, welcome, dan sangat membantu saya dalam mencari surat saya, saya sendiri sempat merasakan bagaimana kerjaan mereka tadi, saya ikut duduk bersama pegawai Pos yang sedang mensortir surat masuk, sekaligus mencari surat yang saya cari. Mengubek-ngubek ribuan surat yang berada dalam 6 karung besar!

Waah...get the point kan guys?
Salut lah sama mereka...

Terima Kasih Pos Indonesia..., terus mendampingi kami ya...mudah2an selalu maju tanpa ada lagi 'ini itu'..
Terima Kasih udah bantuin saya mencari tadi, Alhamdulillah ketemu, makasih atas atensinya, waktunya dan doanya...
Makasih Pak Pooossss!

3 comments:

kRucIaL said...

hohohoho... emang jaman sekarang yang berpendidikan tinggi malah mentalnya cupu!!! Udah gaji gede malah pengen lebih... nyari lebihnya dengan cara yang salah pula ^^

Meth KnaL....

Eucalyptus said...

Yang rajin terus rajin, yang niat korupsi jalan terus...
Lebih bagus yg ada dalam jajaran bawah begitu semangat kerja... tp yg udah ada di jajaran atas, ada kesempatan dikit, SIKAT!!! Huh, cape deh

Anonymous said...

Maap OOT,
Salam kenal ti urang bandung....

Featured Post

Celoteh si Ambu Yang Kerja Kantoran

Tulisan ini saya kirim ke Stiletto Book untuk ikut audisi A Cup of Tea : Working Mom Sayangnya belum rejeki, jadi saya berbagi di sini ...