Sunday, November 30, 2008

Jaman Dahulu VS Jaman Sekarang

Tadi saya baru nonton di TV, isinya tentang seks bebas di kalangan muda, gara-garanya sih kasus video aborsi di pasuruan yang sedang heboh itu.
Then, mari kita berpikir dan melanglang buana ke masa lalu. Memang, jaman sudah sangat sangat berbeda, anak jaman sekarang memang sudah menyeramkan. Seks sudah bukan lagi hal yang tabu *sigh*, bahkan sampe berhubungan layaknya suami istri.
Orang tua tidak pernah salah memang, kalaupun melakukan kesalahan, kembali lagi ke awal, kalau orang tua tidak pernah salah, mereka selalu mengingatkan kita, sungguh wajar kekhawatiran mereka akan anak-anaknya, yah lihat aja sendiri kan keadaan sekarang, makin ganas. Bukan hanya pergaulan, tapi juga kejahatan, harus benar-benar bisa menjaga si anak, dan si anak pun harus bisa dibimbing, juga menjaga diri masing-masing.

Saya sering diingatkan mama, dan saya mulai mengerti perasaan orang tua yang tidak ingin anaknya berpacaran lama-lama, terutama jika punya anak cewek, kalau sudah cocok, yah mendingan menikah, aman karena sah. Cuma memang terkadang, desakan orang tua seringnya malah dianggap cerewet, maksa, padahal yah, iya juga ya?
Coba kita telaah jaman dahulu, orang dulu, kalau pacaran, depan teras, di balik pintu atau di ruang tamu, sang bapak diam-diam ikut bermalam minggu.
Lagi, jaman dahulu, jaraang sekali orang berpacaran lama, kenal, cocok, langsung menikah, dan justru yang seperti itu malah pada awet-awet. Bahkan, yang tanpa pacaran pun banyak, karena perjodohan, dan perceraian di jaman dahulu, hampir tidak ada.

Bagaimana dengan sekarang? Tradisi tersebut benar-benar sudah dilepeh, kuno, kolot, sama sekali nggak dianggap. jika dirunut lagi, rasanya, nggak semua tradisi tersebut basi kok, itu menurut saya. Memang, masih harus ada hal-hal kolot yang dipertahankan di jaman yang serba edan sekarang ini. Mental. Itu rasanya jawaban yang tepat untuk mempertanyakan, mengapa jaman dahulu dan sekarang beda sekali? Mental pribadi, mental penduduk, yang semuanya sudah berubah. Itulah, kembali lagi pada diri masing-masing, meskipun si kebudayaan luar begitu ngototnya merasuki dan meracuni kebudayaan timur kuno, tapi kalau logika dan kebiasaan kita bias memfilter dengan baik, Insya Alloh kita masih bisa berjalan… yah setidaknya lurus-lurus aja… Mungkin, orang-orang jaman dahulu pribadinya lebih sabar, nrimo dan legowo...

Kriminalitas yang lain misalnya, saat ini si mutilasi kan kian tenar dan menjadi trend, coba liat jaman dahulu, kejahatan masih dalam grafik yang sangat rendah.
Ya Alloh, amit-amit jabang bayi,, serius, saya pun jadi kepikiran, gimana nanti punya anak, tanggung jawabnya sangat besar sekali ya? Saya pun harus lihai menjaga diri saya sekarang, dan pastinya membekali diri saya untuk bisa membimbing anak saya nantinya.

Sempat kepikiran, untuk menepikan gaya hidup modern ke anak saya nantinya, saya ingin anak saya nanti menjadi anak yang supel, gaul, namun tetap menjaga kesederhanaan dan shaleh pastinya…Misal, di saat teman-temannya pakai motor, mungkin saya akan mengajari dia untuk masih bersepeda..:) doain aja mudah-mudahan, saya bisa menjadi ibu yang baik dan sukses dunia akhirat, amiin…


Psst… jadi keingat kemaren salah seorang teman menunjukkan sebuah SMS yang isinya begini :
“Cuy, ada yang lagi nyari kupu-kupu cantik nggak? Bohay, sexy, harga bisa diatur lah, ntar lo hubungi gue aja ya, alau ada, biar di arrange pertemuannya dimana.”

Hehe, saya Cuma senyam senyum aja melihat SMS-nya.
Teman : “Cak mano ni nyai? Gila nian temanku ni..”
NengDJ : “Mana ku tahu, temanmu nian kali tawarkan itu pada kau, jangan bilang kau pun pernah pakai itu cewek?”
Teman : “Idak, ngapo kau pikir aku sebejat itu lah? Idak mungkin aku seperti itu…, jangan-jangan ini anak buah kau yang ditawarkan padaku?”
NengDJ : “Halaah, idak mungkin, punyaku lebih mahal karena produk blasteran semua!”

Kami berdua pun nyengir bersamaan

4 comments:

icHaaWe said...

karena itu aku masih mikir dua kali untuk pindah dan menetap dijakarta.
karena itu...pergaulan yg maikn jadi dan edan aja.

btw kamu wong palembang yah???
ada bahasa2 palembang yg nyempil itu.

Imansyah said...

Bahasa Palembangnya kog aneh.. [-(

Eucalyptus said...

Diiih... emang serem ngeliat perhgaulan anak2 jaan sekarang ya

Adhini Amaliafitri said...

gitulah zaman.. makin hari makin edan! *sigh*

Featured Post

Celoteh si Ambu Yang Kerja Kantoran

Tulisan ini saya kirim ke Stiletto Book untuk ikut audisi A Cup of Tea : Working Mom Sayangnya belum rejeki, jadi saya berbagi di sini ...