Sunday, November 30, 2008

Kisah Stress Jakarta - Bekasi

Siapa bilang kalau melawan arus macet itu enak, menyenangkan, dan melegakan?
Buat saya, boro-boro, ternyata pemikiran itu resmi saya coret.
Ternyata, stress yang saya rasakan malah meningkat lebih tinggi ketimbang waktu saya di Blok M.
Kenapa? Oke, here's the story..

Semenjak saya berpindah lokasi kerja ke Bekasi, pikiran saya langsung ada 2, hore dan tidak hore.
Berpikir Hore : Wah, senangnya akan melawan arus macet, bye-bye C
ipinang - Kampung Melayu - Tebet -Casablanca - Kuningan - Tendean - Blok M...
Berpikir Tidak Hore : Bekasi... yang jauh dari mana-mana, yang keadaannya cukup gersang, yang lalu lintasnya kayaknya semrawut. Duh, agak sulit ikut kumpul-kumpul di kota, dan pasti macet banget kalau saya harus les di Satrio hari Selasa dan Kamis.

Tapi tidak masalah deh, hajar bleeh.
Eeh,, nggak macet ya? Nggak macet dari Hongkong! Oke deh, memang jalur saya nggak macet, tapi yang namanya jalur dari sana, dari Timur sana? Masya Allah...., sungguh arus liaaar! ganas, sadis, buas, sarkasme, parah! Keadaan tersebut membuat para bikers arah sana memakai jalur milik saya, milik kami yang menuju Timur. Kadang, kami cuma disisain 1 jalur! dan bahkan kami tak berjalan sedikitpun...hikz. Terus jalanan itu sungguh Unpredictable! Kadang macet kadang nggak, tapi kalau lagi macet, selesyailah para motor nggak bisa jalan.

Oke, saya memang pernah terlambat gara-gara macet sialan itu, dan solusinya selalu cuma 1 : Berangkat lebih pagi atuh neng.., ya ya ya, saya setuju, itu solusi yang baik, cuma saya heran aja nih, berangkat lebih awal malah kena macet, saya sengaja berangkat siangan naek motor, eh malah cepat. Heran, malah pernah berangkat jam 7 pagi dari rumah naik mobil, jam 1/2 8 sudah sampe. Moody banget kan si jalanan??

but you have to know, it's really stressful, bangeet, melihat motor-motor di jalanan pikiran saya tiba-tiba membayangkan ikan teri atau ikan tuna atau ikan apalah yang kecil-kecil itu lagi di jaring, yang berontak, menyerang, sabet sana sabet sini, yang penting gue bisa kabur dan jalan! Benar-benar kayak bebek, dan saya ibarat kata bebek yang ingin melarikan diri saja dari keadaan itu, ingin terjun bebaas!
Saya yang naik motor dari arah sana aja pernah ber 'tatap muka' dengan motor dari arah berlawanan, hadap-hadapan, tinggal sodorin tangan aja, ajak kenalan deh. Kalau udah gitu saya buka kaca helm saya, saya pasang tampang kecapekan, lalu pegang perut saya dan mengusap-usap perut saya, hayoo, lo masih tega sama ibu hamil!? Kesalnya bukan maen.

Tingkat stress di jalan, memang berpengaruh sekali pada tingkat stress hidup secara keseluruhan, namun ternyata melawan arus macet jalanan ke Bekasi justru lebih menegangkan dan bikin stress ketimbang seperti dahulu kala waktu menuju Blok M, saya merasa mengikuti arus macet justru tidak se-stress seperti sekarang ini. Saya jadi suka marah-marah sebulan terakhir ini, terasaa sekali.
Saya pernah berpikir untuk ngekost aja di rumah teman yang lokasinya di Persada Kemala, tapi Indung udah kasih 'warning mengiba' :
"Kalau kamu ngekost, mama sama siapa? Teteh kan suka jaga malam, papa di Ciamis, si Bunbun kan lagi hamil, aa kan pulangnya suka malam, keponakan kamu ada dua, tega sama mama ngurusin anak kecil tanpa dibantu kamu? Kalau ada kamu kan, malamnya mama bisa istirahat. Mama kan sudah tua, pensiunan, udah nenek-nenek."


Mendengar mama bicara seperti itu, saya pun nggak jadi ngekost, tak apalah, buat mama. Tapi ya itu tadi, tingkat stress lebih tinggi.

Hm.. jikalau nanti saya sampai keluar dari sini, itu bukan karena suasana kerja atau pekerjaannya, sungguh bukan sangat bukan, saya nggak tahu akan bertahan sampai kapan, saya nggak tahu akankah adaptasi ini berjalan dengan baik, or even worst?
Pokoknya, one day, saya akan mewujudkan mimpi saya dengan bekerja di tempat yang tenang, sejujurnya, saya sudah cukup muak dengan Jakarta, semakin hari semakin ramai, semakin hari, volume kendaraan malah semakin tinggi, semakin hari polusi semakin menjadi-jadi. Huff, ada sih 1 lokasi yang saya sangat sukai, apa yaa? Terlepas dari si akang nih.., saya mulai menyukai BSD City. Masih asri, tanpa hiruk pikuk berlebih. Atau Bintaro atau daerah Selatan yang masih belum terlalu terjamah, ada kan? Ciganjur misalnya..hehe... atau luar kota pun saya mau..bekerja di kampung halaman Tasikmalaya saya juga tak menolak. ^_^

Sekarang sabar-sabar saja kali yah? Biarkata suka sirik denger teman-teman yang gampang melancong ke pusat kota. Biarpun tak lagi berjalan-jalan tawaf sekeliling Blok M Pasaraya...Sabar Din, Sabaar, Kumpulin duit sebanyak-banyaknya, saya masih punya cita-cita, terutama menjadi PNS menyambi pengusaha dan atau pengajar. masih berpikir menciptakan lapangan pekerjaan itu lebih baik ketimbang mencari lapangan pekerjaan, dan masih berpikir bahwa menciptakan generasi berkualitas (nggak jamin sih kalo pengajarnya gue) lebih mulia.
Ada koreksi dari si akang gara-gara kontradiktif katanya, jadi sedikit berdebat deh dengannya, eh tapi nggak apa-apa kok, makasih banget ma dia, jadi tahu salah saya, jeleknya saya, makasih hun...loph youuu deeeh.

jelasin donk, maksud kamu itu, awalnya jadi PNS, sambil ngumpulin duit, lalu nantinya punya usaha sampingan jadi pengusaha karena pada dasarnya menciptakan lapangan kerja itu lebih baik ketimbang mencari, kan enak
MUAACH deeh...iya maksudnya mah begono kaang...haha, maap daah
Horee!! CAIYOOO mee!!!

4 comments:

Anonymous said...

"saya masih punya cita-cita, terutama menjadi PNS menyambi pengusaha dan atau pengajar. masih berpikir menciptakan lapangan pekerjaan itu lebih baik ketimbang mencari lapangan pekerjaan"

Ini kog kontradiktif. Di satu sisi punya cita-cita 'terutama' jadi PNS. Tapi di sisi lain 'masih berpikir menciptakan lapangan pekerjaan'. Aneh?

Anonymous said...

Oia btw. Jadi inget fotonya omEko yang ini : http://flickr.com/photos/ryosaeba/3072822589/

Tapi itu masih jauh lebih mendingan dibandingkan Bekasi ya neng?

NengDJ said...

@ imansyah, ini kog kontradiktif. Di satu sisi punya cita-cita 'terutama' jadi PNS. Tapi di sisi lain 'masih berpikir menciptakan lapangan pekerjaan'. Aneh?


Haha..aneh menurut kamu..menurutku siih, menjadi PNS pekerja sembari jadi pengusaha, nggak aneh, nggak ada yang aneh, masih bisa kan bekerja sambil usaha juga? one day, pasti akan ada yang dilepas.. kamu juga bisa kok...kerja sambil nyambi bantuin orang bikin program, bikin studio foto mempekerjakan orang dan usaha photography, nggak aneh kan?

Jadi gimana? menyambi itu bukan hal yang aneh kan? kerja, terus jadi pengusaha itu masih bisa membantu menciptakan lapangan pekerjaan kan? Dan lagi..menjadi pengusaha itu butuh modal bukan? Modal dari mana kalau bukan dari ngumpulin uang dulu waktu bekerja.. ah sudahlah.. but anyway pemikirannya...different, but im sure we have a same meaning..

Adhini Amaliafitri said...

salut sama si neng satu ini! :D sukses yahh neng, semoga cita2mu tercapai.. aminn

Featured Post

Celoteh si Ambu Yang Kerja Kantoran

Tulisan ini saya kirim ke Stiletto Book untuk ikut audisi A Cup of Tea : Working Mom Sayangnya belum rejeki, jadi saya berbagi di sini ...