Saat mata memandang ke buku ini saya langsung mengerenyitkan, penasaran, pastinya. Due to my age, 20 something, indeed i kinda thing what kind of story inside? Attracted to my eyes, i grabbed it.
Saraswati Senotono (Sara) adalah seorang psikolog cantik yang cukup sukses lewat klinik ngetop yang didirikan bersama rekan-rekan seniornya. Pertemuan dengan 2 cinta di masa lalunya membawa Sara pada kenangan masa lalu, pertengahan umur 20an, masa di mana ia tidak bisa memecahkan masalahnya sendiri. Pergantian dari fase remaja menjadi dewasa, dengam segala idealisme pribadi, belum lagi tuntutan orang tua, menceburkan Sara dalam sebuah krisis umur 20an yang sering disebut Quarter Life Crisis.
Buku ini menceritakan tentang beratnya hidup yang dijalani dalam fase umur 20 hingga 29 tahun. Semua orang muda ingin hidup ideal, hidup yang bahagia, dan sesuai dengan yang diinginkan tanpa harus bersusah payah atau bersyukur atas apa yang telah dimiliki. Hal yang wajar, karena fase ini mereka masih memiliki ambisi ya
Sang besar, mimpi setinggi langit, serta energi yang luar biasa besar. Padahal hidup itu tidak selalu ideal, bahkan lebih sering terasa pahit.
Well, saya sendiri belum selesai baca sih, tapi sekilas baca sinopsisnya, saya merasa kayaknya it happens to me deh sekarang, hehe. Dan bahkan saya sering bingung mau ngapain dan ke arah mana. Emang juga nih, lebih sering terasa pahit, ya begitulah, fase pencarian jati diri! Rasakan sajalah nanti..haha..
Btw, i dont really recommend this book, karena gaya bahasa dan dialognya agak sedikit ABG, gak ok mengingat si penukisnya berumur 30an,hehe.. Tapi lumayan kq sebagai hiburan, have a nice reading then!
No comments:
Post a Comment