Tuesday, December 30, 2008

Suami dan Istri

Diriwayatkan oleh Al-Hakim dan di Shahihkannya. Dari Aisyah ia mengatakan,
"Aku bertanya kepada Rasulullah : "Siapakah manusia yang paling berhak atas wanita?" Beliau menjawab : "Suaminya."
Aku bertanya : "Lalu siapakah manusia yang paling berhak terhadap laki-laki?"
Beliau menjawab : "Ibunya." (Al Hakim (IV/150)

Merunut sebuah hadis di atas, sebenarnya bukan rahasia lagi, memang kita sebagai perempuan, hak terhadap suami masih terbatas. Saya jadi tergerak mengangkat topic ini lantaran beberapa kali mendengar curhatan teman-teman yang sedikit mengeluh kalau cowokya itu adalah Anak Mami.
Saya pun sering manggut-manggut, dan mulai menyadari hal tersebut gara-gara hadis itu, saya pun menjelaskan kepada teman-teman saya yang curhat. Walhasil, mereka hanya bisa berpasrah saja, iya, termasuk saya.
Nggak salah kok, sangat tidak salah, itulah kodrat lelaki, mau sampai kapan, dia masih bertanggung jawab pada keluarganya, namun jika wanita? Tidak lagi pada orang tuanya, namun pada suaminya.

Sehingga ketika Sang Bunda, ataupun keluarga dari lelaki meminta sesuatu, entah minta tolong, entah apapun, sejatinya, memang si laki-laki yang telah menjadi seorang suami pun, harus bisa melaksanakan. Lalu, bagaimana dengan para wanita? Gondok banget nggak sih, ketika misalnya nih, permasalahan sinetron mampir, kala Sang Ibu menuntut ini ina itu pada suami kita, atau saat tiba-tiba kepentingan istri yang [sebenarnya] tak kalah pentingnya harus dikesampingkan karena suami harus lebih nurut ke Ibu?
Sebagai manusia biasa, gondok itu wajar juga mampir, tapi yah mau bagaimana lagi? Terkadang dilema juga bukan, kalau kita mengeluh atau mengomel, disangkanya kita bukan istri yang baik dan shalehah serta tidak sayang keluarga suami, padahal bukan maksud begitu, tapi kalau dipendam dan mengalah terus menerus, bukankah lama-lama kita bisa jadi gila sendiri?

Yah, kembali lagi, semua tergantung ketegasan si suami, tahu diri, mana yang prioritas, mana yang harus didahulukan, bisa memberi pengertian kepada keluarganya, bahwa ia tak lagi sendiri, atau...ia sedang belajar menuju fase tak akan lagi sendiri.
Lalu, juga pihak keluarga si suami, Ibu tersayang, Mama Mertua, yang diharapkan secara bijak, dapat mengikhlaskan anak jagoannya telah membina rumah tangga sendiri, sehingga keadaan tak akan lagi sama, belajar untuk bisa memilah milih mana prioritas keperluan yang masih bisa dimintai tolong pada anak laki-lakinya, belajar untuk melepaskan anak cowoknya yang akan melepas masa lajangnya.
Kemudian juga si istri, kita sebagai cewe kudu siap, kudu ikhlas lilahi ta’ala kalau cowok atau suami kita nanti lebih berat ke ibu dan keluarganya, karena sampai kapanpun, cowok akan selalu bertanggung jawab pada keluarga. Harus selalu nurut, manut sama si Ibu. Kita ini sebagai pasangannya hanya wanita kedua saja, akan tetapi bukan berarti kita tidak bisa berbicara apa yang ada dalam isi hati kita, bukan?

Itulah, kenapa saya ingin sekali punya anak cowok semua. Saya tidak mau anak saya merasakan sedihnya memiliki minim hak terhadap suami, saya ingin menjadi mertua yang asyik, bisa berlaku rasional, tidak memaksa.

Sepertinya, kita tidak memiliki suami sepenuhnya, namun suami memiliki kita sepenuhnya...ya?
Feel Unfair? Yeah..buat that's life!! Seperti kata Nidji bilang, "Walau Hidup..Kadang Tak Adil.."


"Wanita-wanita kalian yang menjadi penghuni surga adalah yang penuh kasih sayang, banyak anak dan banyak kembali (setia) kepada suaminya yang apabila suaminya marah, ia mendatanginya dan meletakkan tangannya dia atas tangan suaminya dan berkata "Aku tidak dapat tidur nyenyak hingga engkau ridha"
(Hadist Hasan HR Ath-Thabrani dalam kitab Mu'jamul Kabir.)


Uggh,,,tiba-tiba, gue kok nggak mau nikah ya? Ribet!

Monday, December 29, 2008

sebaaaallll


..LIHATLAH..
..MENYEBALKAN SEKALI..


..3 KILO ITU RASANYA SANGAT BUSUK..


..IYA..


..SAYA SEDANG MENGGEMUK!..

Friday, December 19, 2008

Duhai Alloh...
Saya tersadar..
Ternyata sudah terlalu lama saya meninggalkan..
Kitab suci dariMu, Al-Qur'an..


Ya Rabb,
Maafkan kesalahan ini..
Dan Sungguh Terima Kasih
Masih memberikan saya air mata..
Ketika kembali membaca..
Kembali bergetar
Saat melantunkan ayat-ayat suci itu

Al-Qur'an dariMu
Indahnya tiada terkira...

Tuesday, December 16, 2008

Tentang Ikhlas (LAGI)

Kadang-kadang kalau sedang curhat antar teman, terutama yang menyangkut tentang kesedihan hati, cerita menyanyat hati, merobek-robek jiwa, memenggal kebahagiaan, ujung-ujungnya kalau sudah mentok kasih saran, apa daya kita hanya bisa mensupport dia dengan mengucapkan sisipan kata : "Sabar ya.. Yang Ikhlas. Ikhlasin aja.."

Yap, Ikhlas!
Reaksinya berbeda-beda, ada yang nangis mendengar kata ikhlas, karena masih membayangkan betapa sakitnya dan menerima ada betulnya juga, ada yang juga reaksinya marah-marah, nggak suka kita bilang gitu..
"Tau apa lo tentang ikhlas? Lo pikir gampang ikhlas, huh?! Lo tuh masih muda..., susah tau ikhlas!"

Duh, serba salah kalau udah begitu..., ya memang dia lebih tua dari saya, jauh sekali, tapi pada saat itu dia kan sedang curhat ke saya, kadang karena berasa segan, kata pamungkas saya untuk mencoba membesarkan hatinya ya dengan kata IKHLAS, Kenapa sih tak jarang mereka underestimate orang yang lebih muda darinya?
Teman saya,
Jeng Re, pernah membahas dalam postingannya, begitupun dengan postingan panjang saya dulu. Anggapan yang muda masih dianggap terlalu muda untuk membicarakan tentang keikhlasan. Tapi buat saya, merasakan sebuah keikhlasan, belajar mengenai hal tersebut, tidaklah mengenal umur. UMUR ITU MEMANG MUTLAK, TAPI DEWASA ITU PILIHAN.
Bagaimana jika memaknai ikhlas bisa terjadi pada jenjang umur manapun? Bagaimana jika keikhlasan itu muncul, belajar untuk ikhlas ketika banyaknya pengalaman pahit menghampiri?
Bukankah asam garam hidup muncul bukan karena lamanya dia hidup? Akan tetapi berapa banyaknya dia belajar untuk ikhlas dalam setiap permasalahan hidupnya?
Ketika itulah, dia menuju sebuah pendewasaan diri, belajar belajar dan belajar untuk lebih baik?

Contoh, ketika seorang anak kecil terpaksa harus menerima kenyataan bahwa ibu dan bapaknya berpisah? Fakta mungkin dirasakan tak sanggup olehnya, tapi demi bertahan hidup, dia harus mencoba mengerti keadaan, dan belajar untuk tidak terpuruk? Meski misal sebelumnya ia masuk ke dalam kungkungan hitam, tapi saya yakiin sekalli, stiap orang mempunyai sisi baik, tiba saatnya ia memperbaiki diri.
Maaf, saya sharing secara umum, hal itu terjadi kepada keponakan saya, setiap hari sebisa mungkin, dengan cara saya, saya akan menyayanginya sepenuh hati, mengajarkan padanya untuk tetap kuat dan bahagia tanpa sosok seorang Bapak di sampingnya setiap hari. Saya ikut merasakan sakitnya, dan secara tidak langsung saya belajar untuk lebih bersikap ikhlas, saya ikhlas melihat kakak saya berpisah. Kemudian, masih melekat dalam ingatan ketika sempat terjadi talak pada orang tua saya, rasanya, bagaikan dibogem, namun saya berusaha untuk terus bergembira, meski sakitnya luar biasa. Alhamdulillah mama papa rukun kembali.
Lagi, mengenai sepercik pembahasan saya di postingan, dulu saya sangaat berkecukupan, namun roda tak selalu di atas bukan? Meski tak seperti dulu lagi, saya berusaha ikhlas untuk menjalani kehidupan apa adanya.

Saya berkata seperti ini bukan berarti saya merasa saya sudah cukup pengalaman dalam berikhlas, dan saya udah bisa ikhlas, sungguh saya masih merasa IKHLAS itu sangaaaat sulit dilakukan.
Bukan berarti juga saya terlalu terbuka, bukan, saya menceritakan secara umum karena saya cuma ingin mengungkapkan, bentuk keikhlasan itu dapat terjadi pada siapapun ketika dia menghadapi masalah, ketidaksesuaian hati, dan bukan dari umur, tapi bisa juga dari kuantitas dia mengalami. Yah..bisa dibilang, saya cukup sering mengalami kekecewaan nih, aah tapi ya udahlah, toh saya masih disini bukan? Masih berhaha hehe, masih cengangas cengenges, bukan untuk selalu ditangisi kok, meski menangis itu penting. Lagipula, ini adalah cara-Nya agar kita selalu mengingatnya, tanda Ia masih sangat menyayangi kita...Duhai Allah..


"Lama, nggak ketemu, ternyata banyak banget cerita dari elo, dan kalau gue jadi elo, mungkin sekarang gue udah ada di rumah sakit jiwa, atau mencoba bunuh diri menyayat pergelangan tangan gue berulang kali! Nggak nyangka!"

(Pine, my bestfriend said that at Chicken Story Semanggi, 2006)

Jadi, masihkah tabu untuk orang muda berkata ikhlas??

Bawahan ya..Bagaimana Atasan!

Sebagai seorang KULI, not LEADER yet. Saya seringkali mengalami fluktuatif mood dalam pekerjaan. Well, sebenarnya siapapun dan dalam keadaan apapun, setiap orang bisa sekali mengalami Fluktuatif mood.
Tapi, grafik fluktuatif mood saya dalam bekerja bisa cepat sekali berubah, dan faktor yang paling mendasar adalah atasan kita. Pernah nggak terasa seperti itu?
Seperti biasa... kadang apalah artinya kita sebagai kacung di mata bos? Sehingga kita seringkali ngak dihargai. Namun, ada juga yang tidak begitu, ada yang sangaat sangaat menghargai kita, namun tetap masih punya kharisma dan wibawa.

Perlu saya ceritakan, saya mempunyai 2 Big Bos, yang satu, bos utama, sorry to say, tapi orangnya super kaku, jarang tersenyum, kesannya cembetuut terus, moody, kadang cerah, kadang kelabu, berasa aura-aura api di sekitarnya...jarang bertanya juga pada saya. Sehingga, setiap kali dia memanggil nama saya, "DINDA.", rasanya nih jantung lagi di'dribble', kaget dan deg-degannya bukan main.

Wakil bos utama, 180 derajat bedanya, di mata saya, dia adalah sosok pemimpin yang humble, kaget juga ketika ia menghampiri saya, menyapa dan menanyakan tentang saya. Setiap bertemu, selalu tersenyum, adem banget deh. Kadang-kadang tak jarang juga, ia yang mengantarkan berkas-berkas yang telah ia tandatangani ke meja saya.
Emang, nggak boleh ngebanding-bandingin Din, ingat postingan lo..hehe, tapi maaf bung, ini kenyataan.

Nah, mood si bos utama ini seringkali naik turun. Ternyata memang benar, mood anak buah pun bergantung pada si mood atasan. Ketika 'cuaca' sedang cerah, nggak tau kenapa, otomatis, saya ikutan tersenyum, semangat kerja pun membara. Tapi kalau dia udah cembetut terus, duuh, rasanya di atas kepala saya udah siap awan hitam dengan geledek yang siap menyambar. Pernah, sekali waktu, bos utama menyapa saya, simple sekali, cuma tanya : "Din, udah makan belum?" Tapi, believe it or not, itu rasanya gimanaa gitu, berasa kita dihargai, berasa dia ternyata mengakui kita ada. Hehe... dan sepanjang hari itu, saya jadi semangat bekerja.

Memang ya, menjadi leader itu tidak gampang. Tapi mungkin yang saya tahu pasti adalah, seorang leader harus mempunyai rasa Empathy yang tinggi. Dengan adanya hal tersebut, dia akan berpikir dahulu sebelum bertindak, misalnya, kalau saya berbuat seperti ini, apa dampaknya buat orang lain ya? Enak nggak ya buat mereka, tidak asal jebrat jebret.
Selebihnya, banyak lah kriteria menjadi seorang pemimpin, saya rasa saya tidak perlu menyebutkan satu persatu, sudah banyak lah ya yang tau...

Well... sekarang mood saya sedang tidak oke, sejak pagi tadi, si bos, kembali tak tersenyum,,, huaaah...

Monday, December 15, 2008

..Vulnerable..
That's me now
..Fragile..
That's what my heart feel
..Less of Logic..
That's how my brain works at present
..Full of undone sketches mind..
That's what bothering me now

I might be PULE, TEARFUL, SHRIVELED, and UNMANLY
But, Where'd I go to fix it?
I Feel Impatient Sudden
Don't know what to do!?
Guess that's my life now..

God..I just need some time
Give some thoughtful things
A peaceful mind and place
But They WON'T Understand..
Nobody Would!
Their wishes
Their guide
That's what I do now..

I supposed to be grateful..
Patiently..
But being in a path which not mine..
Feels like I'm losing my hope..
Losing my heart..

DO You Mind!??

Sunday, December 14, 2008

Welcoming Her New Religion

"Asyhadu alla ilaha ilallah wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rosuluh..."

Alhamdulillah...Dua kalimat syahadat itu akhirnya resmi terucap dari salah satu sahabat saya di Masjid At Tiin, Minggu 14 Desember 2008, pukul 12.30 siang tadi. Meski saya tidak dapat menemaninya secara langsung karena kegiatan mengajar saya, namun, hati saya 100% mendukung keputusannya, dan saya sungguh ikut bahagia atas Mualaf-nya dia.

Hepny Oktaviana, temanku. Akhirnya memutuskan untuk berpindah jalan ke agama Islam, setelah sekian lama ia bertarung dengan dilema hati. Antara keinginan hati dan si bapak, dengan ketidaksetujuan sang bunda.
Awalnya saya agak ragu kalau Hepny sedang bertanya mengenai agama Islam pada saya, saya nggak mau terlalu overreact, atau memperlihatkan euforia saya, dan tidak mau terlalu langsung menyerocos mengenai Islam itu begini, Islam itu begitu, karena, buat saya, Islam itu sungguh sempurna, tidak pernah merepotkan, ikhlas, tidak pernah memaksa. Dan saya tidak mau membenarkan pendapat beberapa orang Non Islam yang berasumsi Islam itu terlalu fanatik seperti harus ini harus itu, banyaknya aliran melenceng kan salah satu alasan mengapa Islam jadi terlihat menyeramkan sekarang ini. Padahal, lihat saja Rasulullah, dakwahnya ia, pelan tapi pasti, sabar, orang bertanya mengenai Islam, Rasul menjawab dengan tenang, tidak berapi-api dan memaksakan, memperlihatkan melalui tingkah lakunya bagaimana Islam mengajarkan kita. Itu jauh lebih Indah, toh semua orang masih punya hak.

Jadi, kalau Hepny bertanya saya pun baru menjawab, dan tak jarang juga saya melontarkan pertanyaan. "Yakin?"
Saya memang tidak setiap hari bersamanya, namun, saya ingin dia yakin dengan keputusan untuk mengikuti agama Bapaknya selama ini. Ditambah lagi, hubungan cinta ia dengan lelaki yang beragama Islam. "Hep, lo harus seratus persen yakin, jangan sampai lo masuk Islam cuma karena cinta cowok, tapi karena cinta Allah, lo yakin cuma Dia Tuhan lo. Karena kalau udah karena alasan cinta, biasanya jadi kacau."

"Nggak, Je... Bukan karena dia, kan gue juga udah putus sama dia, tapi gue malah semakin yakin kalau Tuhan gue itu cuma 1, yaitu Allah."

Saya pun merasa lega mendengarnya, walaupun lagi-lagi saya dan Agung (teman saya) masih sedikit tidak percaya ketika minggu kemaren selama di long weekend di Bandung, Hepny semangat belajar Al Fatihah, bbelajar tata cara shalat, membaca buku tentang Islam karangan Quraisy Shihab milik papanya Endah, mendengarkan dengan seksama penjelasan sayadan teman saya Icip (yang paling berapi-api seperti biasa ^_^) mengenai malaikat, mengenai Rukun Islam, Rukun Iman, dan lain-lain.

Akhirnya, Alhamdulillah ya Hep... lo bisa mewujudkan keinginan hati lo dan juga keinginan Bokap lo... Welcome to Islam Hep....


However, every religion always give the best morality lesson, and everyone has a right to choose..
She has choosen, and we need to tolerate it..:-)
Hmm..toleransi umat beragama memang indah ya..

Bagiku agamaku, dan bagimu agamamu (Al Kafiruun)

Friday, December 12, 2008

An Anniversary's Gift

Banyak cara dan waktu jatuh cinta
Sayangnya kesempatan itu tak selalu ada
Kesempatan datang, keberpihakan tak bertahan lama
Aku dan dia dipertemukan oleh suatu media
Yang…yah cukup terkenal namanya
Tak pernah terlintas dalam benakku
Untuk memperdalam perkenalan di dunia maya
Alaah, apa sih artinya? Kataku..
Paling-paling juga Cuma becanda, hanya kesenangan semata
Aku termasuk wanita yang tak mudah jatuh hati..
Kalaupun dia pejantan tampan sekali..
Ah tidak…, cukup berkagum dalam hati..
Bukannya apa-apa, hanya saja aku tahu diri!
Tak sengaja kuberteman dengannya
Lama tersimpan di daftar pertemanan..
Tak ada niat untuk memulai sebelumnya..
Namun kepentinganku mengusik percakapan

Hm…manis juga yaa…
Lontaran kata itu cukup cepat tersambar dari mulut
Tak ayal, membuat teman tersenyum simpul melihatku
“Sambil menyelam, cari mutiara nih?”
Aih…salahkah? Toh aku masih menyendiri kala itu!
Komunikasi mulai terbentuk..
Cukup mulus melalui berbagai macam teknologi..
Masih doyan berbicara meski mata mengantuk
Masih saling setia mendengarkan cerita di malam hari…
Tapi, mungkin memang harus tersendat..
Mungkin memang harus begitu jalannya..
Hampir sebulan vakum pertemanan
Kutemukan ia telah jadian…
Tak mengapalah, aku tak bersedih juga..
Meski terucap :
“yah…ternyata dia no longer single!”
Lagipula, yang kemarin belum ada percikan berarti
Benar-benar menikmati pertemanan kami..
Menyadari ada Hawa di sampingnya,
Tak berani lagi ku menyapa..
Namun pertemuan pertama tak terelakkan
Kala aku meminta bantuan sponsor dari kantornya..
Gemuk, chubby, menuju angka 55 kala itu…
Benar-benar aku apa adanya..
Diapun juga, yah…muka masa kini..
Tapi kok, pakai bajunya masa begitu?
Really not my type at style…big no no…
Culuun, dengan celana sedikit naik di atas pinggang..
Gosh! Jojon dari mana niih? Pikirku…
Tapi Jojon itu terhapuskan tatkala pertemuan selanjutnya..
Lelaki itu kali ini berbusana lebih baik..jauuh lebih baik..
“Nice wardrobe..” batinku..
Dia bercerita tak lagi berdua…
“Aku sendiri sekarang…,”
“Loh, kenapa?”

Tapi dia tak mau bercerita,,ya sudahlah..itu urusannya..
Entah mengapa, kuberanikan berkata :
“Teman gue lagi jadwal nyanyi nih hari ini, gue pengen nonton, tapi pada nggak bisa, lo bisa nggak? Mau nggak nonton?” Lancar seperti busway ku mengajak…
Sejujurnya, aku memang sedang sedikit sebal dan kecewa, lantaran cowok taksiran kala itu berbatal pergi denganku, kepalang ingin sekali nonton sahabat tampil, kenekatan aku mengalahkan rasa maluku untuk mengajakknya.
Mendadak ia pun mengiyakan menjemputku habis pengajian, lalu kami beranjak menuju restoran..
The Piano – Wijaya, tempat yang tak sengaja romantis saat itu,,
Tidak berencana sama sekali, semuanya serba terburu-buru..
Ingin menyaksikan sahabatku mendendangkan banyak lagu..
Menonton Endah yang menyanyi setiap Sabtu, malam minggu..
Endah berbisik..
“Nyai, nggak tau kenapa, kok sama yang ini, Enok berani bilang, Nyai pasti jadi! Percaya deh, beda rasanya sama yang cowok-cowok kemaren, yang beneran nggak jadi..,”
“Ah, apaan sih lo Nok? Orang gue ngajak dia doang, bukan berarti lagi PDKT tauu…,”
“Kalaupun iya, Enok percaya, pasti jadi! Nggak ada salahnya mulai lagi kan?”

Ya…sahabatku mengetahui persis
Kegagalan cintaku yang datang berkali-kali
Kukenalkan padanya itu dan ini..
Tak ada satupun yang jadi..
Uufhh, baru kusadari, hampir 2 tahun aku menyendiri..
Endah benar, tak ada salahnya bertindak berani..
Menyukai dia.. si lelaki…
Hmm…perlahan aku mengakui
Sparks yang muncul tiba-tiba dalam hati..
Maaf, kalau aku tidak bisa menghindari..
Tapi itulah yang terjadi…

Memang mengherankan, aku sungguh merasa nyaman
Meski hanya terhitung jam, aku mampu menjadi diriku sendiri
Melepaskan keceriaan, bawel tak ada henti
Candaan dan cerita yang tak terputus..
Bahkan sampai hasrat mencuri makanan dia pun kulakukan
Mengharamkan kata jaim…
Aku sungguh merasa teman dengannya..
Merasa mengenalnya sudah lama sekalii…
Memang pertemanan sudah masuk ke tahun..
Namun ini lebih terasa bertahun-tahun!
Keesokkannya, dia mengajakku pergi kembali..
Waah, cukup mencengangkan…
Tak ilfilkah dia dengan cerewetnya aku? Tak mundurkah ia dengan gaya makanku?
Yang lebih mirip seperti hewan pemakan segala?
Pertemuan demi pertemuan pun terjadi..
Sampai akhirnya kami sepakat menyatukan
Dua otak, dua pikiran, dua tujuan, dua visi dan misi, menjadi cukup satu..
Rintangan awal telah kami hadapi.. Aku tak peduli meski itu dari luar..
Hadapi dengan senyuman..hey orang-orang di luar sana…
Berlogikalah dahulu jika ingin membuat permasalahan..
Masih panjang perjalanan kami..
Menuju suatu yang suci…
Lelaki itu di sampingku kini..
Temanku, sahabatku, rekan kerjaku, saudaraku, guruku..
Dan bakal calon suamiku…
Dia telah menjadi MY Favorite Jojon..
Apapun gayanya, tak kuhiraukan lagi..
Bagaimanapun rupanya, sifatnya..
Aku tetap membutuhkannya..
Dan aku mengetahui..
Aku mencintaimu pasti..

YA Alloh..
Terima kasih..
Jadikanlah aku wanita yang jalannya selalu Engkau RIDHO-i.., selalu mendapatkan NUR-Mu, dan menjaga Iman yang telah Engkau berikan kepadaku..
Terima kasih telah menjadikanku wanita yang mencintai Iman..


*happy anniversary hun...*

Psst..thanks to
mas fino atas inspirasinya...

Banding!

Satu kata tersebut, mungkin terkadang suka bikin makan hati. Misalnya, ajukan banding, bandingkan si ini dengan si itu..satu banding satu..banding banding dan banding, kata tersebut pasti mengenal 2 hal, yang paling sering sih tentang membanding-bandingkan.

Pernah nggak mengalami hal seperti itu? Dibanding-bandingkan dengan sesuatu, ini ina dengan itu...kalau saya sih pernah, kadang sama si indung sendiri malah, misalnya, Indung barusan kongkow dengan teman-teman kantornya dahulu, mulailah ya bercerita kebanggaan tentang anak, atau kaya, atau apalah..
Sampai rumah... meski mungkin tidak bermaksud, tiba-tiba Indung mulai berkoar..
"Kamu tahu nggak anaknya Ibu ini? Dia kerja di sini lho, dengan gaji yang segini.. sekarang dia tugas di luar, sering keliling luar negeri.., hebat banget ya..? Kapan anak mama bisa begitu? Coba anak mama bisa kayak begitu sekarang...,"

DASH!! Biarkata saya cuma cengengesan mendengarnya, pasti! Di dalam hati saya rasanya tuh gimanaa gitu, nggak enak laah, yah maunya kan memang bisa seperti orang lain, tapi.. jalan orang kan berbeda, caranya juga, biarlah saya dengan adanya seperti ini, dengan catatan saya pun akan selalu berusaha...

Perbandingan, membandingkan, hal yang selalu ada di tiap situasi, menurut saya.
Jangankan dalam sebuah kehidupan, toh ternyata dalam sebuah pelajaran sekolah, perbandingan pun masih saja ada. Membandingkan seseorang yang satu dengan yang lainnya biasanya seringkali hadir dalam lingkungan sekolah ataupun pekerjaan, tak jarang pula terjadi pada sebuah drama percintaan. Tengoklah ketika sekolah, sewaktu nilai kita tak lebih tinggi dari si empunya juara kelas, beda-beda tipis misalnya, nah, pasti deh, dapat hadiah kata-kata : "Jika dibandingkan dengan si ini, nilainya si itu lebih jelek...bla bla bla..,"

Dalam kehidupan kantor, kita akan dibandingkan melalui kinerja kerja kita, si itu kerjanya lebih bagus dari si ini lah..., apa laah, segala macam dibandingin. Atau misalnya ketika kita menggantikan orang lama yang sudah populer, terkenal, dan familiar di lingkungan kantor, dan kita sebagai anak baru, anak bawang yang masih linglung, dan masih belajar adaptasi terhadap keadaan sekitar, ketika itulah pernyataan membandingkan akan seketika meluncur keluar...Si ini kerjanya nggak kayak si Itu.. Dulu si itu begini begini begini, kok sekarang si ini malah begitu begitu begitu...

Bagaimana dengan kehidupan percintaan? Yah, kurang lebih sama lah dengan di atas, ketika kita menggantikan posisi pacar lama dengan pacar baru, ketika itulah sekeliling kita yang lebih familiar dan mengenal pacar lama akan mulai mengoceh, pacar yang dulu lebih cantik lah, lebih perhatian lah, lebih ini itu ono...

Suka kesel nggak sih kalau diperbandingkan? Jujur, sebenarnya saya kurang suka. Tapi, karena saya pada dasarnya ini orang yang cuek, buat saya ya udah masuk kuping kiri, keluar kuping kanan aja, anggap itu caranya mereka buat kita untuk lebih baik. Cuma..memang sih, rasanya masih banyak cara untuk membantu kita lebih baik selain dengan membanding-bandingkan.. ^_^

Buat saya, seperti lagunya PADI, SEMUA TAK SAMA, tak pernah sama, setiap orang mempunyai caranya masing-masing, mempunyai ketentuan masing-masing dia akan berbuat seperti apa di dalam kehidupannya, di dalam setiap pekerjaannya, semua orang memiliki gaya masing-masing. Dan menurut saya apapun cara mereka ya itu kan hak mereka, saya rasa gaya masing-masing mereka juga berpikir untuk kebaikannya, untuk keberhasilannya, gaya untuk melakukan yang terbaik bagi mereka juga.
Contoh deh, sewaktu nonton Kick Andy, Ibunda DJ Riri, mengaku menginginkan anaknya menjadi pekerja kantoran, dengan gaji besar, dan lain-lain, melihat anak teman-temannya yang berhasil di dunia bisnis dan lain sebagainya. Namun, DJ Riri lebih memilih menjadi seorang DJ, toh ternyata dia tetap menjadi orang yang berhasil dengan caranya. Hehe...

Saya pun pernah mengalami, cara kerja saya misalnya, yah... agak gimana juga siih, tapi saya juga mengerjakan tugas sebaik-baiknya, saya berusaha menjadi yang terbaik bagi saya dan juga perusahaan saya dengan ara sendiri, saya nggak mau menjadi orang lain, saya nggak mau memakai topeng, saya ingin menjadi diri saya sendiri. Kalau seandainya orang berkata saya kurang berinisiatif, saya pun masih memperbaikinya, masih belajar. Jujur, karena saya termasuk orang yang sedikit tidak peka. Maaf saja.
Dulu, saya juga agak enggan dikenalkan cepat-cepat dengan keluarga si pacar, begitu juga dengan si pacar yang menunda perkenalan saya dengan keluarganya, alasannya, jangan sampai ada perbandingan. Misalnya, saya kurang perhatian kepada keluarga pacar saya, itu bukan berarti saya tidak pedulu, buat saya, saya memiliki cara tersendiri memperhatikan mereka, dan masih, di dalam hati saya, itu tak mengubah rasa sayang kepada mereka.

Yah begitulah cerita dari saya mengenai perbandingan...biarlah saya menjadi diri saya sendiri dengan sebaol-baiknya, dan dengan cara terbaik menurut saya.

terusan award


Menjelang ngajar yang berbatal, saya jadi keingat satu utang sama seekor teman, eeeh!! seorang teman..*maaf thya..*, dikasih Gokil Award gitu deh sama si thya, yang sebenernya gue bingung ini tentaang apaan, sumpah ty, nggak ngerti, ini kalau nggak salah tentang kelakukan gokilz kita ya? ah anggaplah kayak gitu deh yaa..
Here's the gokilzz things about me..

  1. Saya cuma mandi sekali sehari setiap hari, serius bener deh!! Malah saya sekarang berpikir, emang masih jaman ya mandi 2x pagi dan sore hari atau setelah pulang kerja?? Haha, yah maap-maap aja deh, kalau tukang lulur di salon musti kerja extra hoot buat bersihin daki saya,,,hm
  2. Udah beberapa tahun terakhir ini saya nggak pernah nyisir! Kalau teman saya nginep di rumah saya, jangan harap dia nemuin sisir di kamar saya, dan siapapun yang tanya "punya sisir nggak, Din?" ke saya, jangan harap juga saya bilang "Punya". Saya nggak pernah nyisir, habis keramas ya sudah dibiarin aja...
  3. Saya benci cicak amat sangat, makanya gue heran kenapa musti ada lagu CICAK CICAK DI DINDING? dan lagunya Dewi Lestari yang ada lantunan, Aku ingin menjadi CICAK! For GOD SAKE, apa lucunya diaa?! cuma binatang si tukang ngintip dan menjijikaaaaan!!
  4. Gue pernah ditepuk tanganin waktu masuk ke salah satu Night Club di Jakarta, sumpah! Itu kejadian yang Happening aja buat gue.., jadi begini ceritanya. One day, temen ulang tahun yang ke 17, biasa deh, anak SMA lagi masa masa gaul gitu, kita pergi rame-rame ke kampung tenda semanggi, waktu itu KTS lagi booming. Si mama bilang, jangan nginep, pokoknya harus pulang, jam 1 atau 2 pagi pun ditungguin. Namun apa yang terjadi, boro-boro dalam perjalanan pulang. Dengan santainya, kita malah lanjut berdisko dan berajojing di salah satu klub NYC, waktu itu nih NYC juga belum tutup, masih populer gitu. Jreng jreng jreng...masuklah saya kan... sumpah!ibarat DVD kita pencet PAUSE! itu orang-orang yang lagi pada ajojing sempat berhenti ajojing dan ngelihatin saya semua. Nggak lama, mereka tepuk tangan deeh..., haha, mungkin mereka kaget, takjub, atau apa lah, ngelihat cewek cantik berjilbab masuk ke situ pada pukul 2 pagi...I was the GUEST STAR at that time! Disco Time!!
  5. Waktu TK, saya kan dijemput sama supir nih. Waktu itu nuruut banget sama apa yang supir bilang, karena kalau udah pulang sekolah, supir saya juga merangkap babysitter. One day, pulang sekolah, saya celingukan nyari si supir, nama supir saya saat itu adalah Mang Parman. Saya pun melihat beliau di seberang jalan, sedang melambaikan tangan, "Disini, Neng!" Lalu dia menghampiri saya, membantu menyebrang jalan. Sampailah kita pada sebuah got yang agak besar dan lebar. Tadi memang saya lihat Mang Parman meloncati got tersebut, lantaran pintu masuk sebelah sana ramai banget dan sedang dibetulkan. Mang Parman pun kembali meloncatinya, lalu berkata : "Hayu Neng, lompat. Mang Parman jagain dari sini." Sebenarnya agak ragu juga, secaraa, itu got lebar dan teramat kotor, IUUH, berwarna hitam, tidak mengalir, dan ada lendir-lendirnya gitu. Tapi dasar bocah, saya akhirnya pun loncat sekuat tenaga dan selebar mungkin, tapi apa yang terjadi saudara-saudara, kaki saya nggak sampe! Walhasil, saya bermandikan air got, dan sekujur tubuh basah, bajunya hitam-hitam, dan bau. Ternyata biarpun begitu, saya masih cengangas cengenges aja, Mang Parman paniknya bukan maen, dia pun langsung mencuci pakaian saya di keran masjid sambil terus-terusan meminta maaf. Dan meminta saya untuk jangan bilang mama, untung saya bawa baju olahraga, Mang Parman memakaikan saya baju olahraga, saya? Dengan tampang polos hanya memperhatikan Mang Parman yang sedang mencuci baju saya sambil tenang minum es teh...hahaha
  6. Terakhir yang akan saya bagikan di sini, meski kegokilan saya kayaknya masih banyak lagi deh.. Biasa kaan kalau anak bocah dulu seneng banget berlaku aneh-aneh, sampai kebiasaan makan aneh-aneh, naah, saya dulu nih punya 3 jenis makanan favorit yang aneh...Pertama : UPIL, mau tau rasanya upil? Enak, assiin gitu...hahahaha. Kedua? SABUN, saking wanginya itu sabun, saya menganggapnya bisa dimanakan, habis biasanya makanan yang wangi juga enak kaan? Hihi. Ketiga : BATU BATA, hahaha, iya saya demen banget makanin batu bata merah atau genteng, nggak sampai ngunyah, tapi saya telan, enak boo, apa ya rasanya.. hmm...kriuk2 gitu, makanya gigi saya miring ya karena ituuu...
Itu aja kali yaa...dan award ini akan saya hentikan cukup sampai disini saja... kasian orang yang gue kasih PR..hihi..well..that's me..!!

Wednesday, December 10, 2008

Movies Freak!

Twilight

I'd never given much thought to how I would die...But dying in the place of someone I love, seems like a good way to go.

Awesome, Unique, Melting, Safety Romance, Sacrifice and of Course ADORABLE… yeep, those are the words I can tell to about Twilight Movie…

Saya nggak bisa berkomentar banyak-banyak, atau bahkan menceritakan trailernya sekalipun, sudaah, cukup banyak lah yang bisa memberi informasi mengenai jalan ceritanya di berbagai website, you can googling on it.

Tapi Twilight ini memang berbeda, drama action yang juga ada romantisme di dalamnya ini dikemas secara apik dan ‘sopan’, jauuh lebih sopan dibandingkan dengan film-film Indonesia yang sedang beredar di pasaran sekarang.
Kenapa saya bilang sopan? Karena kisah percintaan Edward Cullen *Deg2an menyebut namanya* dengan Bella Swan ditunjukkan lewat banyaknya dialog sederhana namun penuh makna romantis, kata-kata implicit yang justru bikin hati bergetar mendengarnya, banyak adegan yang nggak perlu diperlihatkan dengan adegan seks justru mampu dimengerti betapa indahnya cinta itu,,, aduuuh!!! SPEECHLESS lah gue pokoknya..

Mba Meyer si pembuat ide Twilight ini sungguh pintar bermain kata-kata, perhatikan semuaa dialog antara Bella dengan Edward, pancaran afeksi mereka, kalimat roman yang tidak gombal, uughh….haduuh haduuuh, banget-banget lah, saya suka sekali dengan percikan kalimat cinta itu yang bikin cewek-cewek merinding mendengarnya.

Misalnya, sikapnya si Edward ke Bella yang tidak ingin terlalu dekat, tapi kerjaannya setiap hari memperhatikan Bella, dan selalu ada dimana Bella lagi butuh perlindungan.
Beginilah kira-kira dialog yang bikin melting itu..:
Bella : "You know, your mood swings are kind of giving me a whiplash."
Edward: "I only said it'd be better for you if we weren't friends, not that I didn't want to be." (jaah, tapi ngedeketin teruss)

Terus waktu Edward nyelamatin Bella dari gang,
"I should go back there and rip those guy's heads off. You don't know the vile, repulsive things they're thinking. -Can you talk about something else, And distract me so I won't turn around?"

Edward : "I feel very... protective of you. I was trying to keep a distance unless you needed my help and then... "

I don't have... The strength... To stay away from you anymore. (WAAA)
As to you... Your scent... Is like a drug to me.
Like my own personal brand of heroin.

Bella : I'm not afraid of you... I'm only afraid of losing you...Like you're going to disappear.
Edward : You don't know how long I've waited for you. And so the lion fell in love with the lamb...
Bella : What a stupid lamb.
Edward : What a sick, masochistic lion.
Bella : I was unconditionally and irrevocably in love with him.
Edward : Bella, you are my life now.
Edward : Is it not enough just to have a long and happy life with me? (enough bangeet yaaang)

Gaya pacaran merekaa? Widdiih, biarkata ada adegan ciuman sedikit, tapi nyatanya melihat mereka menghabiskan waktu dengan jalan-jalan ke hutan, kumpul keluarga, melihatnya justru lebih bernilai, kalah deh anak muda jaman sekarang mah, udah gitu niiih, hari gini, di kehidupan modern film itu, Edward masih mempunyai santun untuk meminta izin secara baik-baik ke bapaknya Bella untuk ajak keluar, minta maaf kalau pulangnya malam, berani memperkenalkan diri secara resmi sebagai pacar Bella, WAW! Padahal, dia Vampire lho!! Ditambah lagi keluarganya Edward yang baik-baik banget, keluarga vampire yang bersahaja.



Belum lagi aksi berantem, dan efek-efek keren dari film ini, penggambaran yang indah, mantaap lah…
Banyak orang bilang film ini bagus, banyak sekali yang recommended, dan ternyata nggak salah, memang bagus dan menghibur, nggak heran, 3 orang wanita ini (saya, esha, dan endah) seringkali berseru kecil ketika melihat adegan romantis, atau sekedar melihat sosok Edward yang ganteng..berisik banget deeh…
Tak jarang pula, kita berbisik satu sama lain, memuji-muji Edward Cullen, pengen banget punya pasangan yang begitu, apalagi ketika melihat Edward bisa main piano…aih aih…Mister Perfect abis!

Jujur, waktu melihat sosok Edward Cullen yang diperankan oleh Robert Pattinson (dia main Harry Potter juga untuk peran Cedric Diggory), saya nggak merasa doi ganteng, ah biasa aja, begitu juga dengan Esha, eh malang tak dapat ditolak, hati tak dapat diraih, kenapa ini jejaka makin menarik, asik, mantap untuk dilihat terus-terusan sih? Lama-lama… mungkin karena menjiwai perannya yang cool di film itu, Rob makin terlihat hmm…. Aaah, mungkin kalau saya ditaksir cowok begitu, kerjaannya pingsan, pipis di celana, pokoknya udah langsung bilang : BORGOL HATIKU DENGAN CINTAAMU DAAH, RELA…GIGIT AJA DEH GUE SEKAARANG!!

Sedangkan Bella Swan yang diperankan……………..ups, siapa yak? Ah sudahlah, juga cukup oke dalam berakting, correct me if im wrong, kalau nggak salah, dia yang main film horror The Messenger. Di film Twilight ini, Bella hanya cewek biasa, jarang make up dan berdandan, namun justru bau-nya dialah yang mampu memikat hati seorang Edward yang terkenal cool dan tak ada satu pun cewek yang berhasil mendekatinya.

At the end, you should watch it, recommended!



Perkenalkan..
Cullen a.k.a Pattinson!
Lelaki terobosan baru..
The Cutie One..
The Sexy one..
And everone is getting crazy about him!
AAhh racun lelaki dasaar!!

Psst…kalau suka jalan cerita romantisme yang tersirat dalam sebuah adegan dan dialog, saya juga merekomendasikan film lama yang berjudul Pride and Prejudice… Jalan cerita cintanya bagus, pemeran cowoknya tipe yang sama lah, dingin, sulit jatuh cinta, jarang merayu, namun sekalinya dia jatuh cintaa, sikapnya seringkali membuat salah tingkah dan jadi bikin geregetan. Yuk nonton!?

Wednesday, December 3, 2008

FAREWELL 'MINI' PARTY

Saya ingin berbagi kebahagiaan dan juga kesedihan nih. Selasa kemaren, after office hour saya sempatkan bertemu dengan rekan kerja saya di kantor yang dulu, my partner in crime a.k.a duet maut, Angela Astrid, eh, masih kurang, kemaren dia baru dibaptis lagi, jadi namanya bertambah, Angela Dominique Astrid Putranti. Panjaaang bangeet dah aw.

Pertemuan kemaren bisa dibilang semacam farewell gitu deh, karena dia dan sekeluarga pindah ke Singapore per tanggal 6 desember ini, huuaah, enak banget ya, katanya sih, papinya udah pusing sama jakarta, waah, sama banget oom!! Nah, akhirnya kemaren saya pun maksa-maksain ketemu sama dia. Perjalanan yang cukup bikin masuk angin, Bekasi - Thamrin pun saya jalanin, sempat makan dulu di Bakmi GM, lalu melancong ke Inul Vista, kami bertiga ditambah dengan si Andreng. Pertemuan singkat, cuma 2 jam, tapi lmayaan, habis kalau bukan hari itu, kapan lagi.

Aaah, Acitho,, selamat berjuang di negeri orang ya, semoga dirimu sukses, jangan lupain aku, jangan lupain masa-masa kita melawan arus di gang yang sempit demi menuju kampus tepat waktu, jangan lupain dirimu dibonceng motor sama aku ketiban rejeki lihat arts si Irgi Fahrezi sebelah-sebelahan dengan motor kita sedang berojek ria, jangan lupakan nasi padang depan kantor, jangan lupakan pantry club, dan mas andi yang bikin aku semangat naik-naik ke atas kursi demi melihat mukanya dia kalau dia pulang kantor, jangan lupakan perjalanan dinas kita ke lembang, semuanyaaa, termasuk 9M!! haha, pokoknya Trio Macan ditambah mantan bos, Mba Ina, nggak boleh dilupaaaiin!! kalau aku ke singapore, aku numpang nginep, enak aja gue ditaro di National Park depan flatmu, aku nggak biasa, aku butuh yang ada habitaaat!! haha

Enjoy your new life journey dear, dan ini, aku persembahkan aib kita di blogku...tak apalaah, ini adalah kegiatan menggila favoritku!! haha


Enjoy aksi trio nasty di dalam ruangan karaoke Inul Vista - Sarinah Thamrin dengan lagu NYAI RONGGENG. Siap digoyaaaang!!!???

..Menginspirasi..

Perjalanan pagi hari, memang tak selalu terasa basi. Terkadang ada hal yang tak terduga, meski setitik, pun ternyata masih bisa memberikan gelora. Ada pembelajaran dan inspirasi kecil yang diberikan seseorang secara tak langsung pada saya tadi pagi hanya dengan respon mata saya.

Setiap pagi, saya selalu melihat Beliau, dari balik helm saya, atau terkadang dari balik setir mobil, saya tak pernah melihat dia absen. Ada 2 hal yang hari ini saya dapat dari dia, namun hanya 1 yang membuat saya mantap menghapus semua keraguan dan perasaan tidak enakkan.

Pagi-pagi, saya melihatnya mendorong sepeda dengan 2 buah tong sampah di boncengannya, yang satu berwarna biru, yang satu lagi berwarna orange. Terkadang saya melihat dia sedang berjalan menuntun sepedanya, kadang dia sedang berhenti di depan rumah, depan tempat sampahnya. Saya tidak mengetahui apa yang dia lakukan persis, saya cuma ngeh satu, bahwa dia adalah petugas kebersihan. Agak sedikit jadi pertanyaan sih, kok tumben ya petugas kebersihan bukan pakai semacam gerobak? Soalnya, tak jauh dari dia, saya lihat petugas kebersihan yang lain, kali ini menarik gerobak. Ah sudahlah, saya nggak mau terlalu banyak berpikir. Kenapa perhatian saya lebih besar ke si Bapak yang memakai sepeda? Itu karena usianya, usianya sudah sangat tua, sekitar 60-70 tahun, keriputnya, jalannya yang perlahan, serta sedikit membungkuk, sungguh tak bisa membohongi mata ini.

Kasihan, tapi saya tetap salut, iya, saya salut! Dia masih semangat, semangat mengejar mimpinya, dia telah memilih mengejar tujuan hidupnya yang entah apa. Toh, semua orang pasti mempunyai mimpi, mempunyai target, mempunyai cita-cita, apapun itu, besar atau kecil, yang penting bisa membahagiakan diri, dan semangat menggapai mimpi.

Seketika, perasaan ragu, rasa tidak enak saya mulai mengikis. Bapak itu bisa, mengapa saya tidak? Saya masih punya mimpi, saya masih ingin mengejar cita-cita, masih ada kesempatan menggapai target dan tujuan hidup saya. Keputusan, itulah yang telah saya buat tadi, setiap keputusan ada resikonya, dan saya SIAP!
Saya pun mencoba menepiskan rasa tidak enakkan saya, yang menurut saya seringkali berlebih porsi, sehingga saya lebih sering merugi. Saya mulai mengerti, bukan berlaku egois, tapi ini mimpi saya yang realistis!
Terserah mau dianggap apa, terserah mau dicibir saja, ini benar-benar cita-cita saya, dan perjuangan kemarin tolong jangan dianggap sebelah mata, kali ini saya akan lebih berusaha!!
Horee..Dinda berhasil memutuskan, saya...ya saya, akan kembali berjuang di Senayan, bersama puluhan ribu kandidat lainnya, caiyooo!!!

just like i said don't think just act..
gw lagi berusaha ngilangin budaya ga enak din..
mnrt gw itu ga ada untungnya..

Perasaan tidak enakkan... memang siih diperlukan, tapi kalau keseringan, (kenapa jadi sering berima gini yak?)...lama-lama aku bisa jadi gilaa...

Fight again, Diin!! Sure you can! Insya Allah!! Coz this is a second chance!!


Kang, ajarin hitung-hitungan lagi doong, yuk ketemuan sebelum kamu ke Bengkulu dan aku ke Tasikmalaya....

Monday, December 1, 2008

So Confusing

Saya mau curhat ya, meluapkan segala isi hati...boleh yaa? boleh kan?? boleeh!!? *maksa*

Entah kenapa, sampai sekarang, doktrin orang tua jaman dahulu, dan juga doktrin anggapan-anggapan orang lain mengenai 'Betapa Nikmatnya Menjadi PNS' masih saja populer. Anggapan-anggapan seperti kehidupan masa tua yang terjamin, kerja yang tidak terlalu diforsir, gaji yang mulai ditingkatkan, prestise kerja di badan negara, sampai FAKE REASON : ingin memberikan kontribusi kepada Indonesia semua menjadi alasan mengapa PNS masih diminati.

Papa adalah salah satu orang tua yang amat sangat menginginkan anaknya menjadi PNS atau Pegawai BUMN (tapi dia lebih kepengin saya jadi PNS). Beliau bilang, saya beruntung, PNS jaman kini lebih transparan, kalau Papa dulu, musti bayar ini itu, musti bayar Rp 500.000 (kebayang Rp 500.000 jaman dahulu..?) cuma untuk bekerja di sebuah Departemen. Dan karena Nenek dulu tidak setengah mati berjuang agar Papa jadi PNS, maka Papa musti mematikan lentera kecil keinginan dia jadi PNS di dalam hati.
Saya rasa orang tua nggak salah-salah banget memberikan doktrin jadi PNS itu segala macam enak, karena kembali lagi mengenai naluri orang tua, orang tua mana sih yang nggak kepengen melihat anaknya hidup sentausa di masa depan?

Dan, saya adalah salah satu anak yang terdoktrin oleh keinginan dan anggapan Papa. YAP, saya pengen jadi PNS, nggak salah kan? Apalagi rasanya untuk seorang wanita, saya rasa pekerjaan itu cocok. Selain itu, terserah lah orang mau anggap Fake atau nggak, bagi saya, memberikan sedikiiit kontribusi kecil pada negara dengan bekerja di badan negara, lembaga negara, itu adalah hal yang mulia, kalau bukan kita siapa lagi? Membiarkan orang asing lagi yang mengambil alih aset kekayaan Indonesia? Nope, that's not gonna happen.

Saya bisa dibilang BANCI PNS, hehe, berdua dengan teman saya, My Partner In Crime, Azelia Faramita, saya cukup banyak mendaftar. Tahun 2007 kemaren, saya musti pendeem dalem-dalem, karena saya belum berijazah. Kebetulan banget, cuma 2 yang saya ikuti, yaitu CPNS Badan Pemeriksa Keuangan dan Departemen Pekerjaan Umum, itu pun saya baruu banget dapat ijazah.
Naasnya, seperti yang orang-orang lain bilang, menjadi PNS itu butuh grafik keberuntungan yang cukup tinggi, butuh merekrut si Dewi Fortuna untuk ikut kemana pun kita pergi, kadang yang pintar dan IPK tinggi malah gagal, dan yang biasa-biasa aja, malah lolos. Buat saya, that's fair enough, walaupun si Dewi Fortuna seringkali menjauhi saya, iya..saya gagal maning gagal maning. Haha *maksa ketawa*

Tahun ini, meski berkali-kali gagal, itu tak mematahkan semangat saya, seperti kata sepupu saya di Departemen Pekerjaan Umum, "Jangan Pernah Menyerah dan Malu untuk Mengulang" (iyak, tapi sampe kapan a?). Tapi, lagi-lagi, dasar belum rejeki, dasar emang kurang beruntung, ini dia cerita saya di PU. Tahun kemaren, saya berada di peringkat 60 sekian dari 80 peserta atau 100 peserta gitu yang lolos tes tertulis PU, sayang...hanya diambil sekitar 30 orang atau 40 orang untuk ke tahap berikutnya. Tahun ini, saya ikutan PU lagi, apa hasilnya? GAGAL!! Tapi ini sedikit menyesakkan, dengan persiapan yang lebih matang dari tahun kemaren, saya banyak belajar dari kesalahan, dan hasilnya peringkat saya naik, saudara-saudara, menjadi peringkat ke 24, namun apa dayaa? Kali ini, tak seperti tahun kemaren tak ada tahap 2 atau 3 atau 4, tak ada ambil 30 orang atau 40 orang buat disaring lagi, tapi PU langsung ambil 10 orang buat jadi PNS langsung. DUAR! Ibarat muka saya disulut TNT, mau mengumpat yah gimana... yah sudahlaah...Hikz.

Terus, kenapa sih saya kepengen banget jadi PNS? Kan bukannya udah kerja? Hm.. banyak alasannya lah, biar saya simpan dalam hati aja, salah satu alasannya yah... status pekerjaan saya yang sekarang ini dan alasan yang di atas tadi, yang saya bilang fake itu lho...:). Terserah orang mau bilang apa, mau ngeledekin apa, mau bilang gaji kecil atau apa, terserah, being a PNS has already became my wishing list since a long long long time ago...

Sekarang, saya pun sedang bingung setengah mati, hm..ya sih, saya sudah memutuskan bilang PASS ke teman saya, si Azel, tapi kenapa hati rasanya masih belum ikhlas ya? Saya lolos tahap registrasi CPNS BPK , saya ikutan lagi seperti tahun kemaren, karena merasa udah well-prepared buat balas dendam. Tapi, coba lihat dan perhatikan baik-baik gambar di samping ini, perhatikan benar-benar tanggal dan Waktu Ujian Selesi Tahap 1. Menemukan sesuatu yang bikin menyesakkan hati? Ya, diadakannya hari kerja!! Sebal dan sedihnya bukan maeeen!! Terlebih lagi, begitu melihat nama saya yang terpampang jelas di File PDF yang dapat dilihat di sini (pilih yang Ilmu Komunikasi/IK). Rasanya pengen nimpuk dan bejek-bejek. Kenapa sih musti hari biasa? Biasanya kan seringnya kalau nggak Sabtu ya Minggu. Kalau hari itu kaan..huhu.... gue kan kerjaaaa...., mana kemareen Beberapa orang kantor udah wanti-wanti ke saya, jangan izin-izin dulu, walaupun mereka memaklumi.
Tapi apa itu salah saya kalau CPNS pada bukanya akhir tahun? Salah saya kalau saya lolos? Hikz..Menyebalkaaan!!


Akhirnya dengan pertimbangan pendek, saya bilang sama Azel.. "Sorry, I'll Past It"
Azel : "Kenapa!? Sayang banget, lo lupa, Din? Tahun Kemaren elo lolos tahap 1, mengalahkan 20.000 calon yang lain termasuk gue jadi tinggal 2700 peserta? Psikotes lo lewatin, lo tinggal memperbaiki jawaban-jawaban elo buat wawancara nanti! Come on..izin nggak bisa?"
NengDJ : "Nggak." jawab saya singkat.
Azel : "Kenapa?"
NengDJ : "Nggak enak Zel...nggak enak sama orang kantor, udah dibilangin..,"
Azel : "Iya sih, tapi Din......, lo yakin? Ini kesempatan kedua, nunggu satu tahun itu lama..., mendingan lo pikir-pikir lagi aja...,"

Huff... nggak tau! Kayaknya sih nggak dulu lah, I'll Pass it, sedih sih, cuma gimana...ada skala prioritas... dan saya harus haruuuuss ikhlas!
Hidup, memang selalu harus memilih bukan? Kesempatan itu memang saya lewatkan, tapi siapa tahu... ada kesempatan lain yang menanti saya di sana? Mudah-mudahan...

Menarilah dan terus tertawa...walau dunia tak seindah surga...
Bersyukurlah pada Yang Kuasa...Cinta Kita di dunia...Selamanya...
(Laskar Pelangi-Nidji)

Featured Post

Celoteh si Ambu Yang Kerja Kantoran

Tulisan ini saya kirim ke Stiletto Book untuk ikut audisi A Cup of Tea : Working Mom Sayangnya belum rejeki, jadi saya berbagi di sini ...