Friday, December 12, 2008

An Anniversary's Gift

Banyak cara dan waktu jatuh cinta
Sayangnya kesempatan itu tak selalu ada
Kesempatan datang, keberpihakan tak bertahan lama
Aku dan dia dipertemukan oleh suatu media
Yang…yah cukup terkenal namanya
Tak pernah terlintas dalam benakku
Untuk memperdalam perkenalan di dunia maya
Alaah, apa sih artinya? Kataku..
Paling-paling juga Cuma becanda, hanya kesenangan semata
Aku termasuk wanita yang tak mudah jatuh hati..
Kalaupun dia pejantan tampan sekali..
Ah tidak…, cukup berkagum dalam hati..
Bukannya apa-apa, hanya saja aku tahu diri!
Tak sengaja kuberteman dengannya
Lama tersimpan di daftar pertemanan..
Tak ada niat untuk memulai sebelumnya..
Namun kepentinganku mengusik percakapan

Hm…manis juga yaa…
Lontaran kata itu cukup cepat tersambar dari mulut
Tak ayal, membuat teman tersenyum simpul melihatku
“Sambil menyelam, cari mutiara nih?”
Aih…salahkah? Toh aku masih menyendiri kala itu!
Komunikasi mulai terbentuk..
Cukup mulus melalui berbagai macam teknologi..
Masih doyan berbicara meski mata mengantuk
Masih saling setia mendengarkan cerita di malam hari…
Tapi, mungkin memang harus tersendat..
Mungkin memang harus begitu jalannya..
Hampir sebulan vakum pertemanan
Kutemukan ia telah jadian…
Tak mengapalah, aku tak bersedih juga..
Meski terucap :
“yah…ternyata dia no longer single!”
Lagipula, yang kemarin belum ada percikan berarti
Benar-benar menikmati pertemanan kami..
Menyadari ada Hawa di sampingnya,
Tak berani lagi ku menyapa..
Namun pertemuan pertama tak terelakkan
Kala aku meminta bantuan sponsor dari kantornya..
Gemuk, chubby, menuju angka 55 kala itu…
Benar-benar aku apa adanya..
Diapun juga, yah…muka masa kini..
Tapi kok, pakai bajunya masa begitu?
Really not my type at style…big no no…
Culuun, dengan celana sedikit naik di atas pinggang..
Gosh! Jojon dari mana niih? Pikirku…
Tapi Jojon itu terhapuskan tatkala pertemuan selanjutnya..
Lelaki itu kali ini berbusana lebih baik..jauuh lebih baik..
“Nice wardrobe..” batinku..
Dia bercerita tak lagi berdua…
“Aku sendiri sekarang…,”
“Loh, kenapa?”

Tapi dia tak mau bercerita,,ya sudahlah..itu urusannya..
Entah mengapa, kuberanikan berkata :
“Teman gue lagi jadwal nyanyi nih hari ini, gue pengen nonton, tapi pada nggak bisa, lo bisa nggak? Mau nggak nonton?” Lancar seperti busway ku mengajak…
Sejujurnya, aku memang sedang sedikit sebal dan kecewa, lantaran cowok taksiran kala itu berbatal pergi denganku, kepalang ingin sekali nonton sahabat tampil, kenekatan aku mengalahkan rasa maluku untuk mengajakknya.
Mendadak ia pun mengiyakan menjemputku habis pengajian, lalu kami beranjak menuju restoran..
The Piano – Wijaya, tempat yang tak sengaja romantis saat itu,,
Tidak berencana sama sekali, semuanya serba terburu-buru..
Ingin menyaksikan sahabatku mendendangkan banyak lagu..
Menonton Endah yang menyanyi setiap Sabtu, malam minggu..
Endah berbisik..
“Nyai, nggak tau kenapa, kok sama yang ini, Enok berani bilang, Nyai pasti jadi! Percaya deh, beda rasanya sama yang cowok-cowok kemaren, yang beneran nggak jadi..,”
“Ah, apaan sih lo Nok? Orang gue ngajak dia doang, bukan berarti lagi PDKT tauu…,”
“Kalaupun iya, Enok percaya, pasti jadi! Nggak ada salahnya mulai lagi kan?”

Ya…sahabatku mengetahui persis
Kegagalan cintaku yang datang berkali-kali
Kukenalkan padanya itu dan ini..
Tak ada satupun yang jadi..
Uufhh, baru kusadari, hampir 2 tahun aku menyendiri..
Endah benar, tak ada salahnya bertindak berani..
Menyukai dia.. si lelaki…
Hmm…perlahan aku mengakui
Sparks yang muncul tiba-tiba dalam hati..
Maaf, kalau aku tidak bisa menghindari..
Tapi itulah yang terjadi…

Memang mengherankan, aku sungguh merasa nyaman
Meski hanya terhitung jam, aku mampu menjadi diriku sendiri
Melepaskan keceriaan, bawel tak ada henti
Candaan dan cerita yang tak terputus..
Bahkan sampai hasrat mencuri makanan dia pun kulakukan
Mengharamkan kata jaim…
Aku sungguh merasa teman dengannya..
Merasa mengenalnya sudah lama sekalii…
Memang pertemanan sudah masuk ke tahun..
Namun ini lebih terasa bertahun-tahun!
Keesokkannya, dia mengajakku pergi kembali..
Waah, cukup mencengangkan…
Tak ilfilkah dia dengan cerewetnya aku? Tak mundurkah ia dengan gaya makanku?
Yang lebih mirip seperti hewan pemakan segala?
Pertemuan demi pertemuan pun terjadi..
Sampai akhirnya kami sepakat menyatukan
Dua otak, dua pikiran, dua tujuan, dua visi dan misi, menjadi cukup satu..
Rintangan awal telah kami hadapi.. Aku tak peduli meski itu dari luar..
Hadapi dengan senyuman..hey orang-orang di luar sana…
Berlogikalah dahulu jika ingin membuat permasalahan..
Masih panjang perjalanan kami..
Menuju suatu yang suci…
Lelaki itu di sampingku kini..
Temanku, sahabatku, rekan kerjaku, saudaraku, guruku..
Dan bakal calon suamiku…
Dia telah menjadi MY Favorite Jojon..
Apapun gayanya, tak kuhiraukan lagi..
Bagaimanapun rupanya, sifatnya..
Aku tetap membutuhkannya..
Dan aku mengetahui..
Aku mencintaimu pasti..

YA Alloh..
Terima kasih..
Jadikanlah aku wanita yang jalannya selalu Engkau RIDHO-i.., selalu mendapatkan NUR-Mu, dan menjaga Iman yang telah Engkau berikan kepadaku..
Terima kasih telah menjadikanku wanita yang mencintai Iman..


*happy anniversary hun...*

Psst..thanks to
mas fino atas inspirasinya...

6 comments:

Imansyah said...

Thank you for the gift, neng.. :-)

Adhini Amaliafitri said...

so sweet neng! :) awalnya pertemanan tanpa sparkling sedikitpun, dan berlanjut pada hubungan menuju pernikahan.

ehmm, one of my dream story!hahaa.. dan ternyata kamu bener2 ngalaminnya yah? bisa gak yah aku punya kisah kaya kisahmu neng?

Wallahu a'lam bissawab...

apurie said...

tahniah..
selamat ye..

NengDJ said...

@imansyah.. pede banget luu...hoho

NengDJ said...

@adhini, one day..pasti kamu dapaat..aku juga kan masih belum pasti nih *lirik galak imansyah*

NengDJ said...

@imansyah, I LOVE YOU MORE AND MORE EVERYDAY

Featured Post

Celoteh si Ambu Yang Kerja Kantoran

Tulisan ini saya kirim ke Stiletto Book untuk ikut audisi A Cup of Tea : Working Mom Sayangnya belum rejeki, jadi saya berbagi di sini ...