Monday, December 1, 2008

So Confusing

Saya mau curhat ya, meluapkan segala isi hati...boleh yaa? boleh kan?? boleeh!!? *maksa*

Entah kenapa, sampai sekarang, doktrin orang tua jaman dahulu, dan juga doktrin anggapan-anggapan orang lain mengenai 'Betapa Nikmatnya Menjadi PNS' masih saja populer. Anggapan-anggapan seperti kehidupan masa tua yang terjamin, kerja yang tidak terlalu diforsir, gaji yang mulai ditingkatkan, prestise kerja di badan negara, sampai FAKE REASON : ingin memberikan kontribusi kepada Indonesia semua menjadi alasan mengapa PNS masih diminati.

Papa adalah salah satu orang tua yang amat sangat menginginkan anaknya menjadi PNS atau Pegawai BUMN (tapi dia lebih kepengin saya jadi PNS). Beliau bilang, saya beruntung, PNS jaman kini lebih transparan, kalau Papa dulu, musti bayar ini itu, musti bayar Rp 500.000 (kebayang Rp 500.000 jaman dahulu..?) cuma untuk bekerja di sebuah Departemen. Dan karena Nenek dulu tidak setengah mati berjuang agar Papa jadi PNS, maka Papa musti mematikan lentera kecil keinginan dia jadi PNS di dalam hati.
Saya rasa orang tua nggak salah-salah banget memberikan doktrin jadi PNS itu segala macam enak, karena kembali lagi mengenai naluri orang tua, orang tua mana sih yang nggak kepengen melihat anaknya hidup sentausa di masa depan?

Dan, saya adalah salah satu anak yang terdoktrin oleh keinginan dan anggapan Papa. YAP, saya pengen jadi PNS, nggak salah kan? Apalagi rasanya untuk seorang wanita, saya rasa pekerjaan itu cocok. Selain itu, terserah lah orang mau anggap Fake atau nggak, bagi saya, memberikan sedikiiit kontribusi kecil pada negara dengan bekerja di badan negara, lembaga negara, itu adalah hal yang mulia, kalau bukan kita siapa lagi? Membiarkan orang asing lagi yang mengambil alih aset kekayaan Indonesia? Nope, that's not gonna happen.

Saya bisa dibilang BANCI PNS, hehe, berdua dengan teman saya, My Partner In Crime, Azelia Faramita, saya cukup banyak mendaftar. Tahun 2007 kemaren, saya musti pendeem dalem-dalem, karena saya belum berijazah. Kebetulan banget, cuma 2 yang saya ikuti, yaitu CPNS Badan Pemeriksa Keuangan dan Departemen Pekerjaan Umum, itu pun saya baruu banget dapat ijazah.
Naasnya, seperti yang orang-orang lain bilang, menjadi PNS itu butuh grafik keberuntungan yang cukup tinggi, butuh merekrut si Dewi Fortuna untuk ikut kemana pun kita pergi, kadang yang pintar dan IPK tinggi malah gagal, dan yang biasa-biasa aja, malah lolos. Buat saya, that's fair enough, walaupun si Dewi Fortuna seringkali menjauhi saya, iya..saya gagal maning gagal maning. Haha *maksa ketawa*

Tahun ini, meski berkali-kali gagal, itu tak mematahkan semangat saya, seperti kata sepupu saya di Departemen Pekerjaan Umum, "Jangan Pernah Menyerah dan Malu untuk Mengulang" (iyak, tapi sampe kapan a?). Tapi, lagi-lagi, dasar belum rejeki, dasar emang kurang beruntung, ini dia cerita saya di PU. Tahun kemaren, saya berada di peringkat 60 sekian dari 80 peserta atau 100 peserta gitu yang lolos tes tertulis PU, sayang...hanya diambil sekitar 30 orang atau 40 orang untuk ke tahap berikutnya. Tahun ini, saya ikutan PU lagi, apa hasilnya? GAGAL!! Tapi ini sedikit menyesakkan, dengan persiapan yang lebih matang dari tahun kemaren, saya banyak belajar dari kesalahan, dan hasilnya peringkat saya naik, saudara-saudara, menjadi peringkat ke 24, namun apa dayaa? Kali ini, tak seperti tahun kemaren tak ada tahap 2 atau 3 atau 4, tak ada ambil 30 orang atau 40 orang buat disaring lagi, tapi PU langsung ambil 10 orang buat jadi PNS langsung. DUAR! Ibarat muka saya disulut TNT, mau mengumpat yah gimana... yah sudahlaah...Hikz.

Terus, kenapa sih saya kepengen banget jadi PNS? Kan bukannya udah kerja? Hm.. banyak alasannya lah, biar saya simpan dalam hati aja, salah satu alasannya yah... status pekerjaan saya yang sekarang ini dan alasan yang di atas tadi, yang saya bilang fake itu lho...:). Terserah orang mau bilang apa, mau ngeledekin apa, mau bilang gaji kecil atau apa, terserah, being a PNS has already became my wishing list since a long long long time ago...

Sekarang, saya pun sedang bingung setengah mati, hm..ya sih, saya sudah memutuskan bilang PASS ke teman saya, si Azel, tapi kenapa hati rasanya masih belum ikhlas ya? Saya lolos tahap registrasi CPNS BPK , saya ikutan lagi seperti tahun kemaren, karena merasa udah well-prepared buat balas dendam. Tapi, coba lihat dan perhatikan baik-baik gambar di samping ini, perhatikan benar-benar tanggal dan Waktu Ujian Selesi Tahap 1. Menemukan sesuatu yang bikin menyesakkan hati? Ya, diadakannya hari kerja!! Sebal dan sedihnya bukan maeeen!! Terlebih lagi, begitu melihat nama saya yang terpampang jelas di File PDF yang dapat dilihat di sini (pilih yang Ilmu Komunikasi/IK). Rasanya pengen nimpuk dan bejek-bejek. Kenapa sih musti hari biasa? Biasanya kan seringnya kalau nggak Sabtu ya Minggu. Kalau hari itu kaan..huhu.... gue kan kerjaaaa...., mana kemareen Beberapa orang kantor udah wanti-wanti ke saya, jangan izin-izin dulu, walaupun mereka memaklumi.
Tapi apa itu salah saya kalau CPNS pada bukanya akhir tahun? Salah saya kalau saya lolos? Hikz..Menyebalkaaan!!


Akhirnya dengan pertimbangan pendek, saya bilang sama Azel.. "Sorry, I'll Past It"
Azel : "Kenapa!? Sayang banget, lo lupa, Din? Tahun Kemaren elo lolos tahap 1, mengalahkan 20.000 calon yang lain termasuk gue jadi tinggal 2700 peserta? Psikotes lo lewatin, lo tinggal memperbaiki jawaban-jawaban elo buat wawancara nanti! Come on..izin nggak bisa?"
NengDJ : "Nggak." jawab saya singkat.
Azel : "Kenapa?"
NengDJ : "Nggak enak Zel...nggak enak sama orang kantor, udah dibilangin..,"
Azel : "Iya sih, tapi Din......, lo yakin? Ini kesempatan kedua, nunggu satu tahun itu lama..., mendingan lo pikir-pikir lagi aja...,"

Huff... nggak tau! Kayaknya sih nggak dulu lah, I'll Pass it, sedih sih, cuma gimana...ada skala prioritas... dan saya harus haruuuuss ikhlas!
Hidup, memang selalu harus memilih bukan? Kesempatan itu memang saya lewatkan, tapi siapa tahu... ada kesempatan lain yang menanti saya di sana? Mudah-mudahan...

Menarilah dan terus tertawa...walau dunia tak seindah surga...
Bersyukurlah pada Yang Kuasa...Cinta Kita di dunia...Selamanya...
(Laskar Pelangi-Nidji)

3 comments:

vina said...

wah..sayang banget yach..semoga dapat ganti yang lebih baik ya :)

Mama Shahira dan Syafiq said...

Hidup adalah pilihan Girl... yakinlah apa yang sudah jadi pilihan adalah yang terbaik buat kita.. Oke..

Amsterdam - Today said...

Curhatnya koq panjang banget ya...:-)

Featured Post

Celoteh si Ambu Yang Kerja Kantoran

Tulisan ini saya kirim ke Stiletto Book untuk ikut audisi A Cup of Tea : Working Mom Sayangnya belum rejeki, jadi saya berbagi di sini ...