Friday, July 13, 2007

Review Harry Potter

Yesterday, I watched a movie that people always waiting for..which is..Harry Potter..
Who doesn’t know Harry Potter anyway..?
He’s so popular in this world, and thanks to J.K Rowling, who made that happen to him..hihi..
Here’s the story goes..

Harry Potter kali ini menurut aku nggak bikin puas, banyak hal yang tidak sesuai dengan cerita di bukunya… Nggak ngerti kenapa, sepertinya mungkin karena diburu-buru waktu mengingat buku sudah yang terakhir, sedangkan film masih episode ke-5. Sedikit mengecewakan, ketebalan sebuah Harry Potter musti dipangkas sedemikian rupa.. Well..memang masih banyak pecinta Potter yang lebih addict dari aku, tapi..hum..sebagai salah satu penggemar Potter aku merasakan banyak hal yang tidak sesuai…

Harry Potter and The Order of Phoenix..(eh..eh..bener kan tulisan Ordernya?hehe) First of All, sebenarnya para pemainnya ini sudah sempat menolak main lagi karena masalah umur yang sudah tidak sesuai, yang jadi Hermione bahkan harus dibujuk kembali untuk ikut main film ini… Katanya karena pertumbuhan mereka sangat pesat sehingga tidak pas lagi untuk merepresentasikan umur mereka yang 15 tahun di film tersebut. Jadi bertanya-tanya, kalau mereka nggak main lagi, siapa dong yang bakal menggantikan?

Di film ini, yang tidak sesuai menurut aku adalah Dumbledore… Albus Dumbledore itu kan digambarkan sebagai sosok orang tua yang di bayanganku adalah orang tua yang jalannya berwibawa, pelan namun pasti.. Tapi Dumbledore yang ini jalannya cepet beneerr,,semangat,terlalu gagah sehingga tidak terlihat tuanya..padahal kan Dumbledore sudah mulai digambarkan tubuhnya tidak sekuat dulu lagi di dalam buku…Cara ngomongnya juga kurang bijak.. Bedakan dengan film pertama dan kedua…Dumbledore yang itu sangat-sangat-sangat pas! Hehe..tapi kita musti ingat di episode ke-3 pemeran Dumbledore-nya kan diganti..karena pemeran sebelumnya memang asli tua dan dia sudah meninggal..

Ke-2 Dolores Umbridge… Humm..bukunya ada di Bandung sih, di rumah Bunda – kakak iparku, jadinya nggak bisa ngecek, eh tapi kalau nggak salah bukannya Umbridge itu pake kacamata yang ujungnya naek ke atas kan ya? Tapi di filmny Umbridge ini nggak pake kacamata..udah gitu kurang bantet dan gendut..hehe..habis klo baca bukunya kita pikir sih yang namanya Umbridge itu ndut dan pendeknya segimana gitu..

Lalu Perangnya juga kurang menggereget, terutama pas anggota Orde Phoenix datang nolong, nggak fokus siapa berantem sama siapa, terus efeknya perpindahan para pelahap maut juga terlalu cepat jadi jatuhnya tuh kita lebih melihat ke bayangan-bayangan pelahap maut terbang menghindar doang, bukan kayak berantem. Padahal kalau dibuku tuh ngebayanginnya seruuu banget waktu pertempuran di kementrian..(ya nggak?) Kurang nendang dan kurang nge-HaBEg gitu..

Terus..mungkin agak sedikit amnesia nih..memangnya Sirius itu kena mantera dari Bellatrix itu Avada Kedavra ya? Bukannya mantera apa gitu, trus memang Sirius masuk ke dalam dinding itu.. Dan seharusnya bagian Harry meratapi hilangnya Sirius itu agak lama, agak terenyuh klo di buku…(soalnya aku n beberapa temenku ikutan nangis,hehe) Tapi ini cepet banget, malah si Harry pergi lagi…

Yah begitulah Intinya sih bagian efek2nya itu yang nggak seru,, Tapi ya itu kelemahan film England. Mengingat film Harry Potter sama sekali tidak ada campur tangan orang Amerika..which is itu keinginan dari J.K Rowling sendiri…Dia kepengen semuanya itu murni England, dari mulai pemain, kru, semuanya…Efek2 yang dihasilkan oleh film karya orang England memang tidak semenarik Amerika. Salut sama J.K yang punya nasionalisme tinggi. Sampai-sampai tawaran Steven Spielberg buat menyutradarai Harry Potter dia tolak mentah-mentah. Eh..mungkin nih ya..klo ada unsur teknologi Amerika, agak seru kali ya?hehe

Klo menurut aku sih, sayang aja film yang meu menjelang selesainya malah nggak dibuat semaksimal mungkin, padahal nggak apa-apa kan menjadikan durasinya 3 ½ jam seperti Pirrates of Carribean yang ke-3. yang penting hasilnya ok, dan penonton puaasss….berhubung film ini sangat ditunggu dan fenomenal sekali, apalagi di England sendiri ada mata pelajaran mengenal Harry Potter karena dianggap menjadi sebuah kebanggaan, karya bangsa England… Intinya begitu..tapi secara keseluruhan yah…OK lah..hehe

No comments:

Featured Post

Celoteh si Ambu Yang Kerja Kantoran

Tulisan ini saya kirim ke Stiletto Book untuk ikut audisi A Cup of Tea : Working Mom Sayangnya belum rejeki, jadi saya berbagi di sini ...