Tegal Amba, sebuah perkampungan kecil yang terletak di Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. Sebagian besar penduduk yang menetap disini adalah asli Betawi, tidak hanya logat bicara, dalam hal adat istiadat pun, masih terasa dan digunakan oleh penduduknya.
Mari, saya ajak jalan-jalan Anda semua.
Jangan heran kalau di daerah ini banyak sekali rumah kontrakan, usut punya usut, bisnis tanah, furniture dan rumah kontrakan sudah mendarah daging di suku Betawi daerah Tegal Amba. Rumah saya sendiri terletak di Jl. Tegal Amba, di sini, banyak RT dan RW karena Tegal Amba sendiri itu panjaang sekali, yah nggak jauh beda dengan Jl. Panjang yang ada di Jakarta Barat. Hehe…
Daerah rumah saya sendiri cukup sering kena ledek, misalnya :
“Din, daerah rumah lo ada di peta nggak sih?”
“Din, lo culik gue ke daerah mana sih!?”
“Ini kapan nyampenya? Dari tadi belok-belok mulu…”
No wonder, banyak orang nyasar kalau nganter barang, bahkan teman2 saya pun pernah nyasar! Makanya, sampe sekarang Pak Pos rute Tegal Amba belum diganti, masih setia sama warga Tegal Amba meski rambutnya sudah full ubanan!
Nah, saya akan lebih focus mengajak Anda jalan-jalan ke bagian RT 1/RW 18 daerah rumah saya. Anggaplah Anda sudah berada di depan belokan rumah saya, karena kalau saya ngejelasinnya dari rute pusat kota, dijamin! Pusing!
Belokan ke rumah saya diapit oleh Toko Mebel (Alm) H. Romli dan Laundry Ramanda, hati-hati jika berbelok ke situ, karena Fear Factor sekalii.., belokannya tajam dan kadang suka banyak pekerjanya H. Romli lagi pada kerja. Bapak RT yang adalah anaknya H. Romli juga tinggal disitu, doi penguasa RT 1, kalau yang berurusan dengan pemerintahan RT 1, datang deh ke dia…
Laundry Ramanda memiliki para pekerja yang rada centil, kerjaannya nongkrong depan belokan, haha-hehe, bahkan pas lagi kerja ngejemur di lantai atas pun masih sempat-sempatnya bersuit2 ria ngegodain cewek-cewek yang melintas!
Tak jauh, ada rumah berpagar hijau milik Bapak Toto, nggak ada yang special dari rumah ini selain anak bungsunya yang cantik banget, namanya Dinda. (halaah)
Geser sedikit sebelah rumah Bapak Toto adalah Bu Titi, nyonya juragan kontrakan samping rumah ini membangun 6 kontrakan yang juga di samping rumah, cukup bisa menghibur sih, karena dengan adanya rumah2 kontrakan tersebut, tiap dinding serasa jadi telinga, so semua hal yang terjadi di gang belakang kedengaran banget, tanpa perlu acara Press Conference!
Ada yang lucu dari rumah Bu Titi ini. Pagar rumahnya tuh nggak nempel ke tembok! Jadi Cuma diganjel aja pake tali atau kawat gitu, walhasil nggak pagi, siang, sore, malem, sampe tengah malam pun, setiap orang yang melewati itu pagar, kalau nggak hati2 bakal menghasilkan bunyi GUMPRAANG!! Dan orangnya pun ketimpa sama pagar Bu Titi yang copot! *geleng2 kepala*
Berisik banget deh!
Sebelum dihuni oleh Bu Titi, rumah ini dihuni sama tetangga akrab Pak Eeng dan Pak Mandor yang bersaudaraan. Pak Eeng sendiri sudah pindah, dulu dia premannya Tegal Amba, siapa ketahuan niat jahat, ibarat kata sebelum badan, jotosnya sudah mendarat duluan di TKP, tapi biarpun begitu, dia orangnya baaaiiik banget. Pak Mandor, beliau sudah almarhum yang kedua kalinya. Ya, beliau sempat mati suri sehingga menggemparkan Tegal Amba dan membuat ngeri orang lewat depan rumah.
Bergeser lagi, sebelah rumah Bu Titi adalah rumah Bapak Yono yang dikontrakkin ke industri kecil yang bergerak di bidang tekstil, yah hanya ada para pekerja saja dan mobil bak berisikan kain2, yang kita tahu rumah itu tuh spooky berat, kalau sudah malam, berpikir sekian kali deh lewat situ, makhluk gaibnya jail banget! Suka ikutan ketawa lah, suka nimpukin batu lah, bahkan sempat menyiram tetangga saya yang sedang melintas tanpa dosa! Yang terakhir menampakkan diri ke anak tetangga di gang belakang!
Ngomong-ngomong, tour guide-nya agak haus..mari silahkan beristirahat di rumah saya, dimana Anda bisa melihat-lihat taman botani, ada pohon mangga, belimbing, jambu, markisa, sawo, kelapa, dan kelengkeng..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Featured Post
Celoteh si Ambu Yang Kerja Kantoran
Tulisan ini saya kirim ke Stiletto Book untuk ikut audisi A Cup of Tea : Working Mom Sayangnya belum rejeki, jadi saya berbagi di sini ...
-
Well..silahkan katakan saya telaat..iya saya telat menyukai d'cinnamons secara benar-benar. Hehe.. selama ini hanya sekedar bersenandun...
-
Saya ingin berbagi kebahagiaan dan juga kesedihan nih. Selasa kemaren, after office hour saya sempatkan bertemu dengan rekan kerja saya di k...
No comments:
Post a Comment