Sunday, November 30, 2008

Kisah Stress Jakarta - Bekasi

Siapa bilang kalau melawan arus macet itu enak, menyenangkan, dan melegakan?
Buat saya, boro-boro, ternyata pemikiran itu resmi saya coret.
Ternyata, stress yang saya rasakan malah meningkat lebih tinggi ketimbang waktu saya di Blok M.
Kenapa? Oke, here's the story..

Semenjak saya berpindah lokasi kerja ke Bekasi, pikiran saya langsung ada 2, hore dan tidak hore.
Berpikir Hore : Wah, senangnya akan melawan arus macet, bye-bye C
ipinang - Kampung Melayu - Tebet -Casablanca - Kuningan - Tendean - Blok M...
Berpikir Tidak Hore : Bekasi... yang jauh dari mana-mana, yang keadaannya cukup gersang, yang lalu lintasnya kayaknya semrawut. Duh, agak sulit ikut kumpul-kumpul di kota, dan pasti macet banget kalau saya harus les di Satrio hari Selasa dan Kamis.

Tapi tidak masalah deh, hajar bleeh.
Eeh,, nggak macet ya? Nggak macet dari Hongkong! Oke deh, memang jalur saya nggak macet, tapi yang namanya jalur dari sana, dari Timur sana? Masya Allah...., sungguh arus liaaar! ganas, sadis, buas, sarkasme, parah! Keadaan tersebut membuat para bikers arah sana memakai jalur milik saya, milik kami yang menuju Timur. Kadang, kami cuma disisain 1 jalur! dan bahkan kami tak berjalan sedikitpun...hikz. Terus jalanan itu sungguh Unpredictable! Kadang macet kadang nggak, tapi kalau lagi macet, selesyailah para motor nggak bisa jalan.

Oke, saya memang pernah terlambat gara-gara macet sialan itu, dan solusinya selalu cuma 1 : Berangkat lebih pagi atuh neng.., ya ya ya, saya setuju, itu solusi yang baik, cuma saya heran aja nih, berangkat lebih awal malah kena macet, saya sengaja berangkat siangan naek motor, eh malah cepat. Heran, malah pernah berangkat jam 7 pagi dari rumah naik mobil, jam 1/2 8 sudah sampe. Moody banget kan si jalanan??

but you have to know, it's really stressful, bangeet, melihat motor-motor di jalanan pikiran saya tiba-tiba membayangkan ikan teri atau ikan tuna atau ikan apalah yang kecil-kecil itu lagi di jaring, yang berontak, menyerang, sabet sana sabet sini, yang penting gue bisa kabur dan jalan! Benar-benar kayak bebek, dan saya ibarat kata bebek yang ingin melarikan diri saja dari keadaan itu, ingin terjun bebaas!
Saya yang naik motor dari arah sana aja pernah ber 'tatap muka' dengan motor dari arah berlawanan, hadap-hadapan, tinggal sodorin tangan aja, ajak kenalan deh. Kalau udah gitu saya buka kaca helm saya, saya pasang tampang kecapekan, lalu pegang perut saya dan mengusap-usap perut saya, hayoo, lo masih tega sama ibu hamil!? Kesalnya bukan maen.

Tingkat stress di jalan, memang berpengaruh sekali pada tingkat stress hidup secara keseluruhan, namun ternyata melawan arus macet jalanan ke Bekasi justru lebih menegangkan dan bikin stress ketimbang seperti dahulu kala waktu menuju Blok M, saya merasa mengikuti arus macet justru tidak se-stress seperti sekarang ini. Saya jadi suka marah-marah sebulan terakhir ini, terasaa sekali.
Saya pernah berpikir untuk ngekost aja di rumah teman yang lokasinya di Persada Kemala, tapi Indung udah kasih 'warning mengiba' :
"Kalau kamu ngekost, mama sama siapa? Teteh kan suka jaga malam, papa di Ciamis, si Bunbun kan lagi hamil, aa kan pulangnya suka malam, keponakan kamu ada dua, tega sama mama ngurusin anak kecil tanpa dibantu kamu? Kalau ada kamu kan, malamnya mama bisa istirahat. Mama kan sudah tua, pensiunan, udah nenek-nenek."


Mendengar mama bicara seperti itu, saya pun nggak jadi ngekost, tak apalah, buat mama. Tapi ya itu tadi, tingkat stress lebih tinggi.

Hm.. jikalau nanti saya sampai keluar dari sini, itu bukan karena suasana kerja atau pekerjaannya, sungguh bukan sangat bukan, saya nggak tahu akan bertahan sampai kapan, saya nggak tahu akankah adaptasi ini berjalan dengan baik, or even worst?
Pokoknya, one day, saya akan mewujudkan mimpi saya dengan bekerja di tempat yang tenang, sejujurnya, saya sudah cukup muak dengan Jakarta, semakin hari semakin ramai, semakin hari, volume kendaraan malah semakin tinggi, semakin hari polusi semakin menjadi-jadi. Huff, ada sih 1 lokasi yang saya sangat sukai, apa yaa? Terlepas dari si akang nih.., saya mulai menyukai BSD City. Masih asri, tanpa hiruk pikuk berlebih. Atau Bintaro atau daerah Selatan yang masih belum terlalu terjamah, ada kan? Ciganjur misalnya..hehe... atau luar kota pun saya mau..bekerja di kampung halaman Tasikmalaya saya juga tak menolak. ^_^

Sekarang sabar-sabar saja kali yah? Biarkata suka sirik denger teman-teman yang gampang melancong ke pusat kota. Biarpun tak lagi berjalan-jalan tawaf sekeliling Blok M Pasaraya...Sabar Din, Sabaar, Kumpulin duit sebanyak-banyaknya, saya masih punya cita-cita, terutama menjadi PNS menyambi pengusaha dan atau pengajar. masih berpikir menciptakan lapangan pekerjaan itu lebih baik ketimbang mencari lapangan pekerjaan, dan masih berpikir bahwa menciptakan generasi berkualitas (nggak jamin sih kalo pengajarnya gue) lebih mulia.
Ada koreksi dari si akang gara-gara kontradiktif katanya, jadi sedikit berdebat deh dengannya, eh tapi nggak apa-apa kok, makasih banget ma dia, jadi tahu salah saya, jeleknya saya, makasih hun...loph youuu deeeh.

jelasin donk, maksud kamu itu, awalnya jadi PNS, sambil ngumpulin duit, lalu nantinya punya usaha sampingan jadi pengusaha karena pada dasarnya menciptakan lapangan kerja itu lebih baik ketimbang mencari, kan enak
MUAACH deeh...iya maksudnya mah begono kaang...haha, maap daah
Horee!! CAIYOOO mee!!!

Jaman Dahulu VS Jaman Sekarang

Tadi saya baru nonton di TV, isinya tentang seks bebas di kalangan muda, gara-garanya sih kasus video aborsi di pasuruan yang sedang heboh itu.
Then, mari kita berpikir dan melanglang buana ke masa lalu. Memang, jaman sudah sangat sangat berbeda, anak jaman sekarang memang sudah menyeramkan. Seks sudah bukan lagi hal yang tabu *sigh*, bahkan sampe berhubungan layaknya suami istri.
Orang tua tidak pernah salah memang, kalaupun melakukan kesalahan, kembali lagi ke awal, kalau orang tua tidak pernah salah, mereka selalu mengingatkan kita, sungguh wajar kekhawatiran mereka akan anak-anaknya, yah lihat aja sendiri kan keadaan sekarang, makin ganas. Bukan hanya pergaulan, tapi juga kejahatan, harus benar-benar bisa menjaga si anak, dan si anak pun harus bisa dibimbing, juga menjaga diri masing-masing.

Saya sering diingatkan mama, dan saya mulai mengerti perasaan orang tua yang tidak ingin anaknya berpacaran lama-lama, terutama jika punya anak cewek, kalau sudah cocok, yah mendingan menikah, aman karena sah. Cuma memang terkadang, desakan orang tua seringnya malah dianggap cerewet, maksa, padahal yah, iya juga ya?
Coba kita telaah jaman dahulu, orang dulu, kalau pacaran, depan teras, di balik pintu atau di ruang tamu, sang bapak diam-diam ikut bermalam minggu.
Lagi, jaman dahulu, jaraang sekali orang berpacaran lama, kenal, cocok, langsung menikah, dan justru yang seperti itu malah pada awet-awet. Bahkan, yang tanpa pacaran pun banyak, karena perjodohan, dan perceraian di jaman dahulu, hampir tidak ada.

Bagaimana dengan sekarang? Tradisi tersebut benar-benar sudah dilepeh, kuno, kolot, sama sekali nggak dianggap. jika dirunut lagi, rasanya, nggak semua tradisi tersebut basi kok, itu menurut saya. Memang, masih harus ada hal-hal kolot yang dipertahankan di jaman yang serba edan sekarang ini. Mental. Itu rasanya jawaban yang tepat untuk mempertanyakan, mengapa jaman dahulu dan sekarang beda sekali? Mental pribadi, mental penduduk, yang semuanya sudah berubah. Itulah, kembali lagi pada diri masing-masing, meskipun si kebudayaan luar begitu ngototnya merasuki dan meracuni kebudayaan timur kuno, tapi kalau logika dan kebiasaan kita bias memfilter dengan baik, Insya Alloh kita masih bisa berjalan… yah setidaknya lurus-lurus aja… Mungkin, orang-orang jaman dahulu pribadinya lebih sabar, nrimo dan legowo...

Kriminalitas yang lain misalnya, saat ini si mutilasi kan kian tenar dan menjadi trend, coba liat jaman dahulu, kejahatan masih dalam grafik yang sangat rendah.
Ya Alloh, amit-amit jabang bayi,, serius, saya pun jadi kepikiran, gimana nanti punya anak, tanggung jawabnya sangat besar sekali ya? Saya pun harus lihai menjaga diri saya sekarang, dan pastinya membekali diri saya untuk bisa membimbing anak saya nantinya.

Sempat kepikiran, untuk menepikan gaya hidup modern ke anak saya nantinya, saya ingin anak saya nanti menjadi anak yang supel, gaul, namun tetap menjaga kesederhanaan dan shaleh pastinya…Misal, di saat teman-temannya pakai motor, mungkin saya akan mengajari dia untuk masih bersepeda..:) doain aja mudah-mudahan, saya bisa menjadi ibu yang baik dan sukses dunia akhirat, amiin…


Psst… jadi keingat kemaren salah seorang teman menunjukkan sebuah SMS yang isinya begini :
“Cuy, ada yang lagi nyari kupu-kupu cantik nggak? Bohay, sexy, harga bisa diatur lah, ntar lo hubungi gue aja ya, alau ada, biar di arrange pertemuannya dimana.”

Hehe, saya Cuma senyam senyum aja melihat SMS-nya.
Teman : “Cak mano ni nyai? Gila nian temanku ni..”
NengDJ : “Mana ku tahu, temanmu nian kali tawarkan itu pada kau, jangan bilang kau pun pernah pakai itu cewek?”
Teman : “Idak, ngapo kau pikir aku sebejat itu lah? Idak mungkin aku seperti itu…, jangan-jangan ini anak buah kau yang ditawarkan padaku?”
NengDJ : “Halaah, idak mungkin, punyaku lebih mahal karena produk blasteran semua!”

Kami berdua pun nyengir bersamaan

Pesta Blogger 2008

Well, nothing i can say about this event but nice! Saya pun susah memberikan sebuah perspektif saya untuk event ini, karena pasti di mana-mana para blogger membuat perspektif dan ulasan tersendiri mengenai event luar biasa ini. (alesan padahal karena datang terlambat)

Pokoknya saya salut deh sama acara ini, karena event ini membuktikan eksistensi para blogger se-Indonesia dalam berkarya dan beride kreasi. Wadah yang paas betul buat kita, karena sebenernya mah ya, banyak dari kita nih pada narsis..hehe.. Saya cukup senang dan puas berada di sana, meski itu nasi gedaaay banget porsinya. Meski harus minta maaf sebesar-besarnya pada si akang yang bilang "lagi-lagi harus menemani nengDJ" dan membuat dia dan saya nggak bisa ikutan Pesta Duren Id gmail gara-gara sudah berjanji hang out dengan teman-teman di Chitos. Maaf ya sayaang..
-hangout di citos-


Selanjutnya, saya suka sama para bintang tamu dan pembicaranya, apalagi si Jerry Aurum, phptographer profesional, cina ganteng oriental sekalii... yang sharing mengenai Photography on Blogger, judulnya itu kalo nggak salah, senang lah liat karya-karya fotonya dia yang aduuhaaiiii indah banget, dan mukanya tentunya, senyum2 mulu, bikin pengen cubit cubit,, hehe...selain Jerry, ada 3 fotografer yang lain yangn juga sharing bagaimana cara memoto yang baik, (jadi ingat kuliah dulu, untung nggak dikasih assignment kayak dulu) maaf lupa namanya, saking demennya liat si Jerry... cuma ingat satu, itu juga karena namanya dia sama dengan si akang, Iman namanya.

Terus, saya senang ketemu sama teman-teman, ada si dhini, jimmy, dan thya. Pastinya yang lain adalah kaum Id Gmail yang nggak punya malu, rusuh abis, abis-abisaaan! Tapi itulah serunya mereka.

Ada lagi, Mba Endah dan Rheisa yang menghibur kita dengan lantunan lagu-lagu, suaranya yang perpaduan Vanessa Cartlon (CMIIW) dan Nelly Furtado, bagus banget, power abis...dan karena dialah saya jadi membeli CD Musikalisasi Puisi: Angin Pun Berbisik, yang hasilnya akan digunakan untuk membantu para cacat tuna netra..



Naon deui nya? Pokoknya Pesta Blogger memang sungguh bermanfaat, sayang lho kemaren nggak dateng.... Eh tapi boleh kritik nggak ya? Besok-besok, sesi pembicaranya jangan 1 ruang gitu, apalgi yang di Auditorium, jadi useless, kasihan pembicaranya harus teriak-teriak, dan kasihan pendengarnya jadi nggak konsen...teruus, tempatnya masih agak sempit, hehe, pluus, makanannya besok nasi padang aja!! *bletaak!*






Eh..ada sponsor...*tuut*




Mitos (lagi)

Gara-gara kejadian pagi-pagi buta tadi tepatnya jam ½ 2 kurang dini hari, saya jadi kepengen nulis, meski seriously, bulu kuduk masih agak sedikit berjingkat ketika menulis ini.
Seperti biasa, insomnia saya ini kan masih suka kambuh, jadi, saya asyiklah ngenet. Lagi asyik-asyiknya browsing, blogwalking, chatting, tiba-tiba lah si teteh saya nyamperin.
“Andin.., lo udah ngantuk belum, tidur yuk?”
“Belum, kenapa emang?”
“Tadi gue denger suara anak ayam di luar, cukup lama, tidur yuk? Gue tidur bareng elo ya?"
"Serius lo!?" *sambil langsung menggenggam erat tangan si teteh*
"Demi Allah, yuk cepetan udahan ngenetnya!"

Jadilah, saya buru-buru membereskan laptop, mematikan modem, dan berpamitan pada teman-teman yang lgi chatting, padahal saya lagi asyik, lantaran belum ngantuk itu.

Akhirnya, karena keponakan saya suudah lebih dulu tidur di kamar saya, dan kasihan kalau mau dipindahkan, jadilah kami bertiga, saya, teteh, dan keponakan tidur di atas satu tempat tidur yang 'super lega' kasur dengan ukuran nomor 3, bersempit-sempitan, semuanya gara-gara ketakutan. TAPII, karena saya sudah merasa lebih tenang, tapi mata belum ngantuk, saya pun akhirnya menghabiskan waktu dengan menonton Bang Ganteng, Milo Vegmentilia di Heroes Season 3 yang baru di kasih sama si akang. Dan saya baru selesai nonton, dan tidur jam 3 pagi lewat.

Back to bunyi anak ayam yang di atas. Kenapa sih kok saya dan kakak saya bisa sedemikian ketakutan begitu cobaa?
Pernah dengar nggak omongan yang kalau kita mendengar suara anak ayam atau anjing menggonggong di tengah malam, atau dini hari, konoooon, katanya, 'ada yang lagi lewat' atau sekedar 'sedang berkeliaran', katanya si Kuntilanak yang sedang jalan-jalan.

Kebayang kan? Kunti! Amit-amit Nauudzubillah cukup sampai di TV lihat Suzanna aja deh, ngebayangin aja saya pengen pipis di celana! Saya langsung berdoa aja. Audzubhillahiminasyaitonirrojiim...
Yap, orang tua banyak yang bilang begitu. Katanya, kalau suara anak ayam atau anjing menggonggongnya terdengar jauh, justru si YOU KNOW WHO, yang ada dekat-dekat kita, tapi kalau kita mendengar gonggongan dan suara anak ayamnya dekat kita, si ITU agak jauh... Ah, tapi mah tetep aja, syereeem...

EH, KOK JADI SEREM LAGI YAA??
*kabur*

Monday, November 24, 2008

The Prayer

Ya Allohu Ya Robbi...

Aku panjatkan doaku padamu..
Berikanlah aku ke-RIDHO-an dan kesabaran... Tunjukkanlah NUR-mu kepadaku
Agar aku dapat selalu menjaga IMAN-ku yang berharga..

Duhai Allah...
Sesungguhnya hanya Engkau yang mampu membantuku, dalam kebahagiaan dan kesusahan.
Dalam parang batinku, dalam batil dan juga kesucian...

Sesungguhnya cukup Engkau lah satu yang dapat menyatukan AWAL dan AKHIR menjadi sebuah kerajaan kecil yang berada di TENGAH kebahagiaan bagi semua orang...


Hanya Engkau yang dapat menyatukan AKU dengan IMAN-ku..

Friday, November 21, 2008

Aku dan si Popon

Aku dan Popon punya cerita...
Cerita cinta si dua wanita..
Uniknya sebuah cinta…
Yang berujung beradu pria..

Popon dan aku pernah mencinta 1 lelaki
Popon dan aku pernah saling berdiam diri..
Tanpa senyum, tanpa sapa, sungguh terasa basi!

Ah itu duluuu..
Dulu sekali ya Pon?
Akhirnya disadari, si lelaki itu..
He’s not that charm anyway, Pon!

Kini, aku dan Popon kembali tertawa
Kembali berceloteh…
Mentertawakan kelakuan kami remaja..
Sungguh terlalu anak kecil..
Untung saja kami mengalaminya di masa yang wajar..
Masa SMA
Kalau sekarang? Aih sungguh nista rasanya!


*gara-gara lagi ngedit foto, jadi keingat cerita saya dan si popon, dimana saya berpacaran dengan mantan lelaki popon, dimana kala itu salah paham besar-besaran, dimana saat itu urat popon terentang kuat menahan marah. Popon menyangka si lelaki telah diambil saya. Perasaan yang wajar sekali, saya pun terbohongi, yang katanya putus udah bulanan, ternyata baru harian. Jadilah saya korban bulan-bulanan, oleh Popon dan beberapa orang yang tak tahu menahu. Dengan kejadian ini, saya jadi mengerti dan berusaha dewasa menghadapi masalah jika nantinya terjadi lagi (eh, kayaknya,,,?).
Untung Popon tak memancing, kami berdua cukup berkepala dingin, lebih dibekukan lagi oleh ucapan seorang teman yang berkata, “Haduuh Poon, dendam nggak baek, lagipula..kalau mau kesel, mau marah, mau ngeluarin uneg-uneg, dendam, kenapa musti sama si ceweknya sih? Marah ya sama si cowok dong! Lo samperin deh tuh, lo caci maki dia…, huh..dasar cewek ya!? Kenapa ya kita seringkali begitu!? Selalu nyalahin si cewek,,”

Sungguh dahuluuuuu, cerita laluuu..
Itulah ceritaku dan Popon, geli mengingatnya,
Sorry boy, you’re not that high!
Memang ya, benci dan damai itu sebenarnya beda tipiiis banget!

Popoon, aku pengen jadi PNS juga!! hikz

Dongeng Saya

Bukan bermaksud narsis, tapi memang benar adanya, kalau saya ingin berdongeng tentang saya sendiri, semuanya tentang saya, kehidupan, sifat, tabiat, kebiasaan, apapun. Hehe...


Biasanya orang kalau melihat sekilas lewat blog, melalui tulisan, kita bisa tahu, seperti apa sih orangnya. Yang suka becanda, yang suka pancing dikit curhat, yang serius, yang intelek, yang pujangga, yang ina ini ono entuh, semua!


Kali ini saya mau cerita aja secara spesifik, saya orangnya kayak gimana dari sisi negatif, dan apa perubahan yang selama ini saya rasakan dalam hidup. Membuka cerita, saya akan kasih info dulu nih tentang cowok yang saya cari buat jadi pendamping hidup saya nanti... ehem! Sedari dulu, kriteria saya selain cowok shaleh, saya kepengeen banget punya cowok yang bisa bikin saya ngedengerin kata-katanya dia. Aneh? Nggak lah ya... Kenapa? Ini berhubungan dengan sifat saya yang pemberontak, keras, dominan, dan bahkaan terlalu mandiri.


Tapi beneran deh, dulu, sampai ada seorang cowok bilang gini ke temen saya. “saya bingung kalau sama DJ, dia udah bisa ngatur dirinya sendiri.”


Teman saya pun membisikkan nasihat
kecil pada saya, “jangan terlalu mandiri, laki-laki juga males sama eloo.”


Saya jadi bingung, dari sisi mana? Emang iya? Di luar sana masih banyak kok cewek independen yang lebih ganas daripada saya, yang umumnya dengan situasi gaji super douper gede, dan bisa menghidupi dirinya sendiri. Lah gue kan bukan!


Nah, jangan sampai lo jadi kayak gitu nantinya!”


Memang sih, saya orangnya sedikit seperti itu, seringkali orang yang mendampingi saya merasa nggak terlalu dibutuhkan, kalaupun saya membutuhkan mereka, tak jarang saya jadi merasa ketergantungan tingkat berat sama mereka, mereka pun berasa kayak diperintah dan diatur-atur atau jadi kayak asisten pribadi. Hikz, iya itu memang jeleknya saya. Saya susah banget diatur, tapi herannya cuma sama cowok saya aja. Beneran! Buktinya kalau saya lagi curhat sama teman2, saya selalu menerima saran dan kritikan, tapi kalau sama cowok saya, susahnya minta ampun! Dan saya masih sangat belajar untuk yang satu ini, nggak tau kenapa, mungkin dari dulu mama ngajarin sama saya, jangan manja, kalau bisa sendiri, ya lakukan sendiri, lakukan secepatnya,harus punya uang sendiri, jadi cewek jangan terlalu manut. Jadilah saya seperti ini, haha..., nah, senjata makan tuan buat mama, pemberontaknya saya pun terjadi di masa muda. Ketika mama meminta saya untuk pulang meski itu pagi buta, saya malah nggak pulang, saya nginep di rumah teman, jam 11 malam baru pulang dari sekolah, masih dengan menggunakan seragam putih-abu-abu, ke sana sini sendirian, naik bis rawamangun -lebak bulus sendirian juga saya lakoni waktu SMP. Pemberontak dan jiwa ingin taunya itu lho.. dan kadang banyak kepingin, malah jadi simpang siur nggak tentu arah.


To be honest, dahulu, saya termasuk keluarga yang berkecukupan, sangat malah, tapi roda nggak selalu ada di atas kan? So i've been in the bad time, since that, i've changed, turn into someone who really appreciate life. Makin think forward buat ngapa-ngapain, Alhamdulillah, banyak orang mengakui saya termasuk wanita yang dewasa. *Ppiiihh!*


Namun itu dia, jeleknya saya lagi.., saya agak kaget dan shiok dikit gitu dapetin cowok yang agak 'peduli' sama saya, haha, secaraa... dulu gue yang lebih sering buka dompet boo... (untuk beberapa orang ssiih). Makanya, kalau si pacar punya uang, saya ngerasa, dia punya uang, gue juga harus punya dong! Is that bad?? :P


Apalagi nih, si akang yang sekarang orangnya agak kelebihan otaknya, biasa orang jenius mah kadang beda mikirnya ma orang awam, selalu ada TAPI bagi si Mr. Perfecto. Huuh


Nah, itulah alasan saya kenapa saya membutuhkan lelaki yang bisa bikin saya nurut. Lelaki yang bisa bikin saya megang banget, karena sebenarnya, jika saya gamang sedikit aja, saya suka bingung mau ngapain. Saya sadar betul, saya ini kodratnya cewek, jadi saya butuh dibimbing, sama satu lagi siiih, dukung apa yang saya rencanakan, hahah...tapi si akang suka njelimet sendiri ngelihat semua yang saya rencanakan..dunno what's on his mind..


Yah, negatif setiap orang itu kan selalu ada yah? Saya masih banyak negatifnya, yah pelupa lah, nggak telitilah, tinggal bagaimana sayanya saja, saya ingin selalu belajar dari kesalahan, dari pengalaman, dari cerminan orang lain, proses belajar.. kan tidak akan pernah berhenti!?


be patient ya darleen... I love youu!!!

Thursday, November 20, 2008

Hujan Gerimis

Aku suka air..

Terutama jika ia dari atas mengalir..

Tak langsung turun seketika..

Gemericiknya perlahan justru membuatku sukacita..



Air dari atas langit yang disebut hujan..
Yang turunnya setitik adalah gerimis...
Turunnya dari awan...
Bersabar membasahi tanah berlapis-lapis

Aku suka hujan...
Aku suka gerimis..
Ia selalu membawa ketenangan..
Meski kadang sering menemaniku menangis..

Tapi itulah hujan...
Backsound romantis sebuah kehidupan...
Mengiris atau menggembirakan..
Hujan Gerimis tetap membuatku merinding..
Bukan ketakutan, meski petir dan kilat tak bersahabat..
Namun yang ada hanya kegembiraan!

Sudah lama kutak menikmati hujan di tengah lapang..
Sudah lama kekanak-kanakan itu kutepiskan..
Ingin berdiri di bawah hujan..
Ingin kurasakan kebebasan..
Seperti ia yang mengalir senggang..

Hujan...
Pernahkah kau bersedih?
Atau menangis?
Atau justru yang kau turunkan adalah sebagian dari tangismu?
Tangis akan penglihatanmu melihat bumi?
Yang lagi-lagi kering meski telah kau basahi?
Yang lagi-lagi harus kau airi walau bukan waktu tugasmu ?

Jangan bersedih hujan...
Janganlah menangis...
Bumi akan baik-baik saja..
Aku dan lainnya berjanji...
Tak akan ada erosi lagi..
Tak akan ada kebakaran hutan lagi..

Hujan, bolehkah aku meminta?
Datanglah jangan terlalu ganas..
Sampaikan itu pada Sang Khalik..
Sungguh, aku tak gembira melihat akhir dari hujan derasmu..
Tak lagi tersenyum melihat akibat dari perbuatan derasmu..


Aku cinta kamu...Hujan..!
Dan katakan pada Pencipta-Mu..
Aku terlebih mencintai-Nya yang telah menciptakanmu...

*muncul gara-gara terjebak macet pasca hujan deras tadi..huff*

Thanks to IRA LENS for the pic...nice pic!

Wednesday, November 19, 2008

..sup buntut..

Kali ini saya mau membicarakan tempat makan, harap dimaklumi yah, soalnya hobi saya ini makan, jadi, mencari-cari tempat makan yang recommended, itu juga menjadi bagian dari hobi saya.

Sebenarnya, tempat ini sudah direkomendasiin sama temannya si teteh dari dulu, tapi saya baru nyoba makan sekitar kurang lebih 3 bulan yang lalu sama si papah. Namanya.. ya lo liat dan baca sendiri aja deh di gambar... apa tuh namanya?? Semoga! Warung makan pinggir jalan ini cukup populer, yang katanyaaa... konon, setiap jam 2 atau 3 sore sudah habis terjual. Menu andalannya adalah Sop Buntut. Selain Sop Buntut, dia juga menjual Sate Kambing. Jenis penyajian Sop Buntut-nya juga bermacam-macam, ada yang di sop, ada yang bakar.

Saat itu saya dan si papah mecoba Sop Buntutnya. Rasanya? MANTAP! yang saya bilang mantap itu adalah dagingnya, biasanya nih kalau makan Sop Buntut, nggak jarang kita jadi kebawa emosi gara-gara dagingnya yang terlalu 'akrab', 'intim', dan 'bersahabat' dengan si tulang, alhasil, bayangan makan daging berlimpah ruah di mulut harus dikubur dalam-dalam, karena si daging masih menyisakan cinta pada si tulang. Tapi disini, nggak ada cerita begituan. Daging dan Tulang sama-sama ikhlas untuk dipisahkan, dan lagiii... dagingnya super empuk, sumpah nggak akan bikin gigi kalian sakit, atau bikin rahang pegel-pegel!
Masalah bumbu juga nggak usah ditanyain lagi, bumbunya meresap sampai ke daging. Nyam-nyam-nyam. GURIH!!
Terus masalah kuah gimana? Well, saya masih berani kasih Two Thumbs UP buat rasanya. Meski kayanya terlalu merah (mungkin karena tomatnya), but, the taste is still yummy, mungkin si tomat buat menambah asamnya.

Hm...tapi buat penggemar pedas seperti saya, sambalnya kurang nampol, si papah juga bilang begitu. Padahal kita berdua masing-masing udah ngambil 5 sendok sambal, tapi kok ,asih kurang pedas ya?? Haha...dasar Merak!

Tempatnya ini dekat sekali dengan Masjid Cut Meutia Gondangdia situ. Belokannya samping BRI persis... atau seberangnya Hotel Sofyan. Well..selamat mencoba..

*SLURRP*

Gaya Telkom Peduli Pendidikan

Hari Minggu, tanggal 2 November 2008, merupakan hari yang spesial bagi semua orang yang ada di Cinema XXI Mega Bekasi, khususnya yang kebagian rezeki ikut nonton Laskar Pelangi bersama Andrea Hirata dan Andi F. Noya.

Terlebih lagi bagi perusahaan si empunya hajatan, yaitu PT Telkom Indonesia Divre II dengan penyelenggara Kandatel Bekasi. Dimana ini adalah sebuah kesempatan bagi Telkom menunjukkan rasa kepeduliannya terhadap dunia pendidikan, generasi penerus bangsa lewat sebuah wadah hiburan yang juga sarat dengan pesan moral nan positif untuk diserap. Ya, lewat gayanya, Telkom menyusup kepedulian pendidikan lewat ajakan Nonton Bareng Laskar Pelangi di Mega Mall, nggak tanggung-tanggung, dedengkot Laskar Pelangi yang bernama Andrea Hirata pun digaet, bukan hanya itu, Telkom pun berhasil membujuk "The Happening" Andi F. Noya untuk ikut serta dalam event ini. Memang, musti diingat jelas, lewat Kick Andy, Laskar Pelangi berhasil berpromosi dengan indahnya.

Lantas, apa yang menggelitik Telkom untuk memenuhi ruangan besar dominasi warna merah dengan tamu-tamu istimewa? Tentu saja ini adalah salah satu bentuk kepedulian Telkom akan dunia pendidikan. Seperti yang banyak dibicarakan orang, film Laskar Pelangi sangat inspiratif, terutama bagi pendidikan. Dan Telkom berharap inspirasi tersebut akan mampu ditularkan kepada seluruh penonton saat itu. Salah satu program Corporate Social Responsibility agenda milik Telkom.

Siapa sajakah yang ikut menonton? Selain beberapa undangan Telkom, event kali ini pun masih menyisipkan Marketing Public Relations di dalamnya. hal itu kental terasa ketika program penjualan Paket HP Flexi + Nomor Flexi dapat hadiah 1 tiket nonton Laskar Pelangi diluncurkan. So, siapapun yang beli Paket Flexi Nexian 303 saat beberapa hari sebelum hari H, beruntunglah dia nonton. Kemudian, para pemenang kuis SMS, pemenang kuis di radio, sertaaa... ajakan cuma-cuma lain yang diberikan kepada Sekolah-sekolah terbuka serta anak-anak tak mampu pun ikut meramaikan event.

Pula, disebutkan oleh pemilik tahta KaKandatel Bekasi, Andi F. Noya, dan Andrea Hirata, ini juga sebuah dedikasi kepada praktisi pendidikan, siapa lagi kalau bukan guru. Sebagai seorang guru juga, saya ikut merinding kala guru disanjung-sanjung. Terima kasih....
Andrea juga mengungkapkan harapannya agar kelak generasi bangsa dapat pendidikan yang layak, juga jangan pernah menyerah dan tak ada kata malas untuk selalu belajar. Greaat...

Well, one of CSR Way, and i think it's so valuable. And not only Telkom who can show their awareness into education things... why dont we start it from now too?


Psst...tanpa tedeng aling-aling, saya gunakan kesempatan ini untuk berpose bersama Mas Andi dan juga Kang Andrea. Tanpa ragu-ragu pula, saya meminta tanda tangan mereka di baju.. *bukan bagian depan pastinya!* Walaupun, Kang Andrea cuma menggoreskan kata ANDREA saja di baju saya, lantaran saya sempat dipanggil, dan Kang Andrea tak sempat meneruskan HIRATA-nya, saya tetap senang, yah itung-itung itu bisa siakui sebagai tanda tangan Andre 'The Corrs' atau Andrea Bocelli.. hihi



And Anyway... saya senang melihat Andi F. Noya, gayanya itu lhoo..kalau di TV kan kayaknya seriiiuuus banget, ternyata...boro-boro, nyantai abis! Ternyata bos saya jauh lebih serius daripada Kick Andi! Haha...

Wednesday, November 12, 2008

Jauh..

Hari ku lalui tanpa hadirmu lagi
Ku coba ingkari sepi ini
Mengapa terjadi, hancur kau akhiri
Satu kata janji tak kembali


Seribu tanya sesak di dada
Haruskah bimbang meraja
Lelah tepis harapanku
Sendiri mencari bayangmu


Ku tunggu dirimu
Selalu kutunggu
Walaupun kutahu
Kau jauh .. kutahu .. kau jauh

Judul dari saya : Kau Perawan...

Kau disebut perawan sebab kau rawan dan harus berhati-hati
Maka, saat kau beranjak dewasa dan tamumu mulai datang,
Ibumu lalu girang karena "tamu" telah mengetuk pintu putrinya.
Darah merah melambangkan kesuburan lalu tuman datang setiap bulan.

Per 28 hari, lima sampai tujuh hari, apa yang terjadi?
Seperti ayam, telurmu tumbuh dalah tubuh.
Ibumu bahagia, bersyukur dan berdoa. Lalu pesannya,
"Jagalah bungamu, jangan kau buahi telurmu, agar kau suci selalu hingga menjadi
persembahan paling berarti bagi calon suami."

Pagar ayu-pagar ayu... sesuatu yang rawan sebab kau memang perawan.
Sesuatu yang harus dijaga sebab sakral adalah capnya.
Lalu kau menyumpahi dirimu karena kau wanita.
Tapi kemudian matang seperti telurmu yang siap panggang.
Kau siap menjadi pembawa generasi bagi manusia, dan surga..
ada di telapak kakimu....

(kutipan dari Buku Dimsum Terakhir karya Clara Ng yang juga mengutip dari Tabula Rasa - Ratih Kumala, Grasindo 2004)

Tuesday, November 11, 2008

Inspiration : Good Reason

Mengapa saya menulis?
Karena usia saya singkat tapi banyak yang harus diucapkan.

Mengapa saya menulis?
Karena saya tidak abadi tapi cerita saya imortal.

Mengapa saya menulis?
Karena hidup lekang sementara imajinasi seluas alam semesta.

Mengapa saya menulis?
Karena saya tidak punya sayap sementara komitmen seni dapat mengantar saya terbang ke langit ke tujuh.


Ini sebuah pengakuan!

C.N (clara Ng)
Jakarta, 23 November 2005


Mba Clara, thank you, so inspired, and i think those reasons also become mine...:)

Have you ever feel alone in this universe?

Gara-gara nonton Film Men In Black kemaren, saya jadi kepengen nulis tentang judul di atas. Sewaktu Kay dan Jay bilang kalimat tersebut di atas, saya merasa, iya banget, kadang, memang suka datang masa-masa kita tuh sendirian, kayak nggak punya teman, mellow mulu, atau bahkan kadang kitanya sendiri yang nggak pengen punya teman, bawaannya pengen sendirian mulu.

Pernah nggak sih merasa seperti itu? Kadang saya sendiri berpikir saya butuh sendirian, malas bersosialisasi, dan itu disebabkan oleh hal yang tiba-tiba aja bikin mellow...pernah nggak sih?

Kenapa ya? Yah..tapi kayaknya lagunya Guns n Roses yang ada lantunan..Everybody needs sometime on theit own, sometimes I need sometime all alone..


Yah..itulah, salah satu misteri dari perasaan manusia..(lagi)

Friday, November 7, 2008

His Confession


Pernahkah kamu mengalami sebuah pengakuan besar dan sulit dipercaya dari seorang sahabat? Berita pengakuan terbesar dia yang dapat membuat kamu terdiam seribu bahasa, tubuh bergetar tak karuan dan rasa sedih, serta (yang saya rasakan) sakit menohok luar biasa dalam dari seorang sahabat tercinta? Dari seseorang yang ibarat sebahagian hidup kamu sudah mendarah daging dengannya.

SAYA...SUDAH.
Ya, hari ini, tepatnya pada malam hari, saya mendapatkan sebuah confession dari sahabat saya, tidak ada feeling apa-apa, kecuali ketika salah seorang teman dari luar kota tiba-tiba sumekeuh ngajak ketemuan, dan lagi.. Entah kenapa, udah 2 minggu terakhir, hasrat saya untuk bertemu dengan gerombolan ini kuat banget. Mungkin, bagi saya, orang yang paling terakhir tahu, ini adalah firasat, tapi buat para teman saya yang lain, ini bukan lagi feeling.

Kami tadi ber4, makan-makan after office hour. Bukan dalam suasana sunyi dan cozy, melainkan dalam keriuhan hiruk pikuk suara-suara manusia setengah berteriak agar suaranya terdengar satu sama lain. Saat itu, 2 orang teman sudah sangat terlihat santai tanpa beban ketika berkata, "ya udahlah, dinda butuh jawaban, kan dia udah ada disini. Tanya langsung aja!"

Dengan masih keheranan dan kebingungan, saya balik bertanya, "kok lo pada nyantai dan senyum2 sih? Jangan-jangan lo udah pada tau. Dont let me be the last to know dong please.."

Lalu, sahabat saya tercinta menatap saya penuh arti, sosok lelaki gagah yang saya kenal sudah cukup lama, meski tak selalu bersama, tapi saya ingat, saya sayang dia.
"DINDA SAYANG..YES I AM, I AM A GAY. I'M SORRY.."

DUAR! Bujug! Masya Alloh, temen gueee?? Yang bener lo, dul!? Dia mengangguk pelan. Bagai petir di siang bolong, saya terdiam sesaat, menelaah pernyataannya. Seketika mata saya berkaca-kaca, jujur saat itu saya sedihnya dobel. Kenapa dia bisa berubah dan kenapa dia menyimpan rahasia dia dari saya selama ini sedangkan yang lain sudah tau lebih dulu? Kecewa, sedih, tidak percaya, semua berkecamuk. Saya pandangi 2 orang teman yang lain yang sudah santai sekali menghadapi kenyataan ini. Satu2 saya tanyakan, kapan mereka tahu hal ini? Dan kapan 2 orang yang lainnya yang absen datang tahu? Owh cukup lama ternyata.

Lalu, saya tanya sahabat saya, apa alasannya menunda memberitahu saya? Jujur, i recognize his style, dan memang sudah menjadi tanda tanya besar mengenai orientasi sex dia, karena saya gak seyakin dulu.
Alasannya, dia takut saya yang paling menolak dia, paling kontra, paling sedih dan rapuh. Itu semua karena dia, mereka sungguh menghargai wanita berjilbab yang pemikiran diakui paling rasional dan normal dibanding semua. Dalam arti kata, saya yang jalan hidupnya dianggap lurus2 aja. Mereka khawatir saya yang paling tidak bisa menerima. *thanks anyway guys..:-)*

"pantaas..waktu itu salah satu di antara kalian, ada yang pernah menanyakan, KALAU MISALNYA salah satu diantara kita ada yg mengakui ketidaknormalannya, gimana?"
Pada saat itulah, kecurigaan saya makin kuat, tapi lagi2 saya pendam.

Tanpa banyak bicara saya peluk erat sahabat gay saya, saya cium keningnya, tanpa peduliin anggapan orang yg melihat cewek berjilbab mencium cowok di tempat umum. Yang saya rasakan saya cuma ingin berempati, karena entah kenapa, saya yakin, ini juga pasti berat untuk dia pada awalnya, berat untuk dia memerangi hasratnya, berat untuknya tak berkasih lagi dengan para lelaki yang sejenis. Entah kenapa, yang saya rasakan, di balik tawanya dan kelakuannya yang cablak, gayanya yang asyik, popularitasnya disukai banyak wanita, saya sedikit merasakan rasa perangnya yang dia redupkan sementara ini. Saya rasakan ketika memeluknya.
Sampai sekarang, saya masih speechles, dan masih menangis sambil mengetik ini.
Saya tahan semua pertanyaan dalam benak saya untuknya, saya tahan tangis saya selama di depannya. Sungguh, saya tidak mau dia berpikir saya rese, dan membenarkan dugaan dia tentang reaksi saya jika dia mengaku. Hanya saya, saya tidak ingin dia tahu saya sedih, shock dan kecewa mendengarnya, karena dia pasti akan sedih, dan lagi, sebenarnya inginnya saya dia bisa berbagi semua rasa dan persoalannya pada saya, percaya saya tanpa rasa ragu lagi..

Untuk kalian selain dia :
Guys, maaf tadi aq nggak sempat ngomong buat ngungkapin apa yang aq rasain saat dia ngaku. Ya, aq sedih. Dan melihat sikap kalian, aq jadi bertanya2, Bagaimana reaksi kalian begitu tahu tentang dia? Apa sama dengan aku? Apa sama dengan kesedihan dan shocknya aku? Apa kalin juga sedih, guys? Kenapa aq yang harus tau belakangan, kenapa aq yg harus kalian paling khawatirkan reaksinya? Hufh..ya aq sempat kecewa, tapi ya udahlah.. Aq sangat berterima kasih kalian udah menghargaiku untuk hal yang satu ini..;-)

Maaf, kalau iya aku sedih, karena saat itu aku dikelilingi orang-orang yang sudah tahu mengenai dia, jadi lo semua udah pada bisa santai menanggapinya, While me?? At that time, im alone facing this..! Kalau mau tau nih guys, aku ingin teriak, menangis sepuasnya. Kalau mereka memperhatikan betul, saya bergetar, tapi saya sembunyikan aja...:)

But, guyz..apa selama ini kalian merasa aq overreact pada kalian? Ketika kalian party, antar kalian ajojing, melihat kalian ngerokok, minum-minum, mabok.. I dont, kalaupun aq 'bernyanyi' sedikit, itu gak selalu aq lakukan, aq khawatir kalian gak suka, menganggap aq kolot banget, dan malah menjauh.. Gak temenan lagi. Padahal.. I just want u to know, kalau aq minta pelan-pelan agar kalian berhenti ngerokok, atau apa, aq pengen kalian tahu, itu bentuk sayangku ke kalian. Aq minta maaf kalau misalnya kalian merasa aq nih bawel yaah...please...hihi.

Jangankan dia, pas diantara kalian ada yang mengaku kena narkoba, sakit serius, disakitin cinta, terpuruk-puruk segala, aku pun ikut sedih dan nangis kok...sayang kalian lah pokoknya!


Buat DIA...:
Cumi, Monyong, Gila, Orang sarap, kenapa lo bisa begitu sih? Kan lo dulu masih bisa normal, uugghh dasaaar! *jitak dia* Tapi ya sudah lah, semua kembali ke elo, terus jangan anggap gue nggak nerima elo ya, tapi nggak salah juga kan kalau gue masih berharap lo bisa kayak dulu lagi?? hehe... AND PLEASE!! lo tuh kenal gue udah berapa lama, Dul!? Jangaaan pernah ragu sama gue, walau gue nggak sedekat 2 orang yang lain, but i do care for you, you can always count on me...
No matter what u are, who u are, as long as we bestfriend, and all i know, i love you, it's settled right!? You're still my best pal!! ALWAYS!!


**Semenjak ada kasus Ryan, saya sempat berpikir, mau jadi apa dunia ini, rasanya akan semakin sulit untuk mengenali dan mendapatkan lelaki yang pasti. mungkin selama ini saya memang ngeri melihat fenomena ini. Tapi dengan adanya pengakuan dia, mengakui secara jantan (akhirnya..) dan bijak, serta menerimanya dengan gayanya yang santai, saya sedikit lebih memahami perasan kaumnya. Mungkin,, mungkin lho ya... buat dia, TIDAK adalah kata yang tepat jika boleh memilih, siapa pula yang mau seperti itu? Namun, semua obat hanya ada di dirinya, dia pun mengakui "HOPEFULLY, DIIN..."

"Diin, kan elo lagi nyusun cerita tentang gay, gue siap dan rela kok buat jadi narasumbernya.." ucapnya sambil tersenyum.

Iya nih, cerita saya yang tertunda setahun terakhir ini, karena raanya malas saya udah tahu endingnya... Tapi, dia selalu bisa memberikan semangat pada saya, karena kamu..makasiiih yaa... Aku tahu rasanya.

Terima kasih buat semua teman-teman saya, mendapatkan dan mengetahui cerita mereka masing-masing. Pengakuan yang bikin kaget ini, meang bukan yang pertama kali untuk saya, ada yang mengaku gaya berpacaran mereka, mengaku hamil, dan lain-lain, ah sudahlah, pun buat saya itu sangat memberi inspirasi dan pendewasaan hidup secara tidak langsung.

Satu masalah, sungguh sejuta hikmah! Saya memang kecewa, tapi itulah manusia..Hidup tidak pernah selalu mulus...

Thursday, November 6, 2008

DISASTER

Okay, i'm getting a lil bit panic right now...

Gue mau gaya-gayaan download tempate dari luar...nah backupannya gue save di warnet...which mean..lo liat aja kan scrolling down ke bawahnya?? semuanya ilang, hanya menyisakan shoutmix! Which meeaan.... my bloglog, my counting visitor, my bla bli blu, including, my friends list have gone!

*sabar..sabar* iya sabar deh, karena kesalahan sendiri! fataal...okay...start over again...
*ada apa aja ya dan ada siapa aja ya temen gue?*

HIKZ

Resensi Buku : Being 20 Something is Hard


Saat mata memandang ke buku ini saya langsung mengerenyitkan, penasaran, pastinya. Due to my age, 20 something, indeed i kinda thing what kind of story inside? Attracted to my eyes, i grabbed it.


Saraswati Senotono (Sara) adalah seorang psikolog cantik yang cukup sukses lewat klinik ngetop yang didirikan bersama rekan-rekan seniornya. Pertemuan dengan 2 cinta di masa lalunya membawa Sara pada kenangan masa lalu, pertengahan umur 20an, masa di mana ia tidak bisa memecahkan masalahnya sendiri. Pergantian dari fase remaja menjadi dewasa, dengam segala idealisme pribadi, belum lagi tuntutan orang tua, menceburkan Sara dalam sebuah krisis umur 20an yang sering disebut Quarter Life Crisis.

Buku ini menceritakan tentang beratnya hidup yang dijalani dalam fase umur 20 hingga 29 tahun. Semua orang muda ingin hidup ideal, hidup yang bahagia, dan sesuai dengan yang diinginkan tanpa harus bersusah payah atau bersyukur atas apa yang telah dimiliki. Hal yang wajar, karena fase ini mereka masih memiliki ambisi ya
Sang besar, mimpi setinggi langit, serta energi yang luar biasa besar. Padahal hidup itu tidak selalu ideal, bahkan lebih sering terasa pahit.

Well, saya sendiri belum selesai baca sih, tapi sekilas baca sinopsisnya, saya merasa kayaknya it happens to me deh sekarang, hehe. Dan bahkan saya sering bingung mau ngapain dan ke arah mana. Emang juga nih, lebih sering terasa pahit, ya begitulah, fase pencarian jati diri! Rasakan sajalah nanti..haha..
Btw, i dont really recommend this book, karena gaya bahasa dan dialognya agak sedikit ABG, gak ok mengingat si penukisnya berumur 30an,hehe.. Tapi lumayan kq sebagai hiburan, have a nice reading then!

Sunday, November 2, 2008

Broken Heart


Berbicara mengenai putus cinta, saya ingin bertanya kepada semua yang membaca postingan di blog saya ini, siapa yang pernah merasakan PUTUS CINTA!?
Nah..nah kan pada ngacung semua! Hehe... Well..., putus cinta memang menjadi hal yang lumrah bagi sebuah pasangan yang belum terikat pernikahan, hmm.. malaah, yang sudah nikah aja bisa putus cinta yang lebih populer dengan sebutan cerai. Ya kan?

Ihwal saya kepikiran mengenai putus cinta datang dari si duo kocak ROWAN, Ronal ’Extravaganza’ dan Iwan yang siaran di Radio JakFM setiap hari Senin – Jumat, jam 6 -10 pagi. Waktu itu, topik yang sedang mereka bicarakan adalah kelakuan bodoh orang ketika sedang putus cinta. Dan, sms-sms yang masuk pun beragam cerita, sampai bikin geli mendengarnya. Basically emang yang namanya PUTUS itu nggak ngenakkin banget, tapi kita juga musti ingat, banyak hikmah dan mungkin hal-hal yang di luar dugaan malah justru kita lakukan, mengingat, ketika putus cinta, kita kecewa, ketika kecewa, kita merasakan perasaan menyakitkan yang lain pun datang, kesal, sedih, sakit, dan ujug-ujugnya membuat kita jadi murung, kepikiran hal-hal negatif, dan walhasil membuat STRESS! Dan pada saat stress itulah, ada beberapa hal bodoh yang involunter kita lakukan.

Dari cerita ROWAN, ada yang mengatakan, saat dia putus cinta, dan lagi sedih-sedihnya, dia menyetrika seluruh pakaian habis dijemur di rumahnya, ada juga yang tiba-tiba dia membersihkan seisi rumah, dari mulai nyapu, ngepel, meski sambil keluar air mata. Xixi. Ada yang mengurung diri di kamar, dan yang lainnya. Lalu, bagaimana dengan saya?

Jangan salaah, saya pun sempat juga melakukan hal yang bodoh ketika putus cinta, tepatnya sewaktu saya diputusin sama si pacar waktu itu, dia datang ke rumah saya bersama seorang teman, bernama Dre *bukan nama sebenarnya :p*. Dari dalam rumah, saya mendengar pembicaraan mereka mengenai :
”Eh, gimana gue ngomongnya sama DJ kalo gue mau minta putus ya? Gue udah nggak bisa sama dia...,”
TUNG!
Ibarat digodam sama baja berton-ton, remuuuG banget nih hati, saya usir mereka dari rumah. Untungnya emosi saya masih stabil, nggak harus teriak-teriak. Terus, seperti cerita postingan saya sebelumnya, dia ternyata ngeduain saya, bagi saya, menangis tersedu-sedu di depan dia, memohon untuk tidak putus, sambil terus bertanya-tanya kenapa dan kenapa itu adalah hal yang bodoh. Bukan hanya itu, saya jalan-jalan keliling Jakarta dengan mobil sampai nggak sadar hari udah malam, dan bensin menipiiiis banget, akhirnya karena nggak tahan, saya datang ke rumahnya Dre, ngetuk-ngetuk pintu pagar Dre malam-malam, begitu si Dre keluar dengan celana pendek dan sambil garuk-garuk kepala, bingung ada apa malam-malam saya tiba-tiba datang nggak bilang, tanpa basa-basi, saya peluk si Dre sambil nangis terisak-isak, belum selesai sampai situ, seminggu bo! Selama di kelas, saya nangiiis melulu, rebahin kepala di atas meja, dan air mata tiada hentinya keluar, hal itu membuat teman-teman sekelas nggak ada yang berani ganggu saya, kala itu saya Cuma pengen nangis sepuas-puasnya. That’s it. Karena ya itu tadi, sakit banget.... dan itu hal yang sedikit bodoh juga kalau dipikir-pikir, Haha....

Untungnya teman saya gagal merencanakan saya untuk balikan lagi dengan dia, cuz ternyata he really wasn’t man enough for me!

Hihi, lalu cerita lain apa lagi ya? Oh iya, selama sedih dan stress putus cinta itu, ada lagi...saya rajiiin banget membersihkan persediaan makanan di rumah! ^o^, yup, itu salah satu ciri khas stress saya yang paling OK *bangga*, saya jadi doyan makan, semua cemilan, persediaan indomie, nasi, tukang jajan yang lewat, saya lahap!

Ronde cerita putus saya sudah selesai, amit-amit jabang bayi, nggak mau lagi ngerasain, mudah-mudahan Alloh meridhoi hubungan saya dengan si akang sekarang, sampai ikatan resmi datang, dan maut yang memisahkan...amiin...

Guys, memang ya yang namanya cinta itu dekat banget sama yang namanya sakit hati. Beda tipiiis...kalau cerita kalian gimana?

Psst...selain ROWAN yang memberi inspirasi menulis, sebenarnya, si mantan tersebut juga punya andil, kemaren dia menelepon saya, menanyakan kabar saya, siapa pacar saya sekarang, semuanya, sampai ngajakin kumpul2 lagi sama anak-anak... sebersit teringat flash back dengannya. Hm..Ternyata, dia masih belum berubah, tapi saya lega bisa berbicara lagi dengan dia, semenjak saya minta jemput di rumah teman waktu gerimis dulu (kami sudah putus), semenjak itulah, kami loss contact, padahal sama sekali nggak ada apa-apa, kami becanda kayak teman biasa. Nggak ada yang aneh, tapi ternyata malah jadi aneh!

Berikut penggalan percakapan kami :
Cunk : ”Gue belum lulus Je..., lagi nyusun (nyusun apaan?), doain Je..., "
DJ : ”Owwhh...., iya, amiiin...., terus-terus cunk.. gimana maboknya ? masiih? (mabok janda).”
Cunk : ”Ahahaha.... yah seminggu sekali aja deeh sekarang, Minggu kan balik lagi ke rumah, masih bujang, senang-senang dong, kalau udah punya istri sama anak lain cerita...(iye deeh). Terus cowok lo anak mana sekarang? Katanya Dre, eksekutif muda?”
*EKSEKUTIP MUDEE!!?? Keselek*
DJ : ”Hah, kata siapa!? Lo nggak akan kenal cowok gue, jauh dari bayang-bayang lingkungan SMA..., yah..., Alhamdulillah kalau dia dianggap begitu, gimana ya... kan semakin ke sini, kita harus menaikkan standar mutu pencarian cowok, harus lebih selektif..HAHA...”
Cunk : ”Maksud lo, Jeee??”

Ah...Cerita lalu....^_^

Featured Post

Celoteh si Ambu Yang Kerja Kantoran

Tulisan ini saya kirim ke Stiletto Book untuk ikut audisi A Cup of Tea : Working Mom Sayangnya belum rejeki, jadi saya berbagi di sini ...