Saturday, March 29, 2008

Quote from Inspiration Article

Sita, pekerja kantoran yang menjadi pengusaha di bidang bunga dan penataan pesta, sebelumnya dia manager pemasaran di bidang real estate.

“Sekarang aku nggak perlu menyeret tubuhku lagi untuk masuk kerja dan melakukan tugas-tugas yang membosankan. Aku tidak mau lagi, ibaratnya, separuh hidup.”
Sita akui dirinya terlambat karena ragu-ragu melangkah lantaran soal uang. Dia terlalu lama menikmati dalam suatu comfort zone dengan gaji lumayan ditinggi yang ditambah berbagai tunjangan dan insentif.


Mary Lou Quinland, pendiri dan CEO biro konsultansi Just Ask Woman USA

“Ambil secarik kertas kosong, bagi dua kolom : apa yang kita sukai dan apa yang tidak kita sukai. Kolom suka telah menyemangatiku untuk berhenti bekerja dan memulai usaha. Aku merasa bangga akan diriku yang kuanggap cukup berani. Sampai ketika bebenah kantor, aku menemukan daftar serupa yang kubuat sepeuluh tahun yang lalu. Jadi rupanya aku sudah lama tahu impianku, tapi belum cukup yakin.”

“Kita cenderung mendambakan karier yang sempurna, yang selalu membuat hisup lebih bergairah, sekaligus menghasilkan uang yang jauh lebih banyak daripada pendapatan kita selama ini. Padahal, mungkin yang kita dambakan bukanlah sesuatu yang mahabesar melainkan beberapa hal kecil yang membuat kita bahagia yang terkadang mendatangkan keuntungan atau hanya menghasilkan pas-pasan saja, dan sesekali malah merugi.”


Sharmy, Arsitek

“Bicara soal uang pemasukan, memang relative kecil dibandingkan pekerjaan dahulu sebagai konsultan di perusahaan property terkemuka. Tetapi prinsip saya adalah, lebih baik miskin daripada batin tersiksa, sebab bagi saya, bekerja sesuai dengan kata hati, akan memberikan kebahagiaan tersendiri.”


Barry Schwartz, penulis buku The Paradox of Choice:Why More is Less?

“Sedikit pilihan akan membantu kita untuk lebih mudah mengambil keputusan. Sayangnya banyak orang cenderung menjadi maximazer, yang berharap dengan banyaknya pilihan, akan lebih mudah menemukan pilihan yang sempurna. Nyatanya, mereka kecewa ketika gagal menemukan pilihan sempurna. Paradoks di kehidupan modern.”


Majalah Pesona

Memang tidak ada pilihan yang sempurna. Setiap pilihan, sekecil apapun, akan membawa konsekuensi, bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Selama ini kita sering tidak menyadari di balik suatu pilihan sederhana, kita dapat memberikan kontribusi lebih kepada orang lain.

Proses memilih, lakukan dengan:
1. meditasi atau berdoa sambil bertanya apa yang sebenarnya kita inginkan dan yakinlah

kita dapat memilih yang terbaik.
2. persempit pilihan dan pelajari semua konsekuensi dengan seksama.
3. rasakan apa yang muncul di hati sampai kita menemukan pilihan yang memberi

ketenangan secara konstan
4. ikuti kata hati dan tentukan pilihan kita.


Mungkin saya mau menambahkan, banyaklah minta pendapat orang lain, tetapi jangan jadikan pendapat orang lain sebagai perintah buat kita, karena semua kembali lagi pada kita, saran, kritikan, masukan hanya membantu kita berpikir, namun keputusan tetap pada logika dan hati kita.

Terima kasih banyaaak buat Majalah Pesona, meski edisi tahun 2006, artikelnya bener2 memberikan inspirasi buat saya…

~manfaatkan waktu tiduuur~

Friday, March 28, 2008

..kangeen..


pr 7-1c

Sudah hampir 5 bulan, kegiatan perkuliahan di kampus aku tinggalkan, terutama kegiatan belajar mengajar di kelas PR 7-1C sama temen2 satu kelas. Heran, 3 tahun satu kelas bersama mereka baru kerasa kangennya sekarang...
Dulu, harus diakui kami memang tidak terlalu dekat. Namun, biarpun begitu, setiap ada suatu hal, pasti semua tahu, pasti semuanya saling kerja sama dan saling membantu, misalnya pengumpulan kertas fotokopi, minjam catatan, diskusi kelompok, studi kasus per kelompok, sampe hal-hal fashion, gosip, dan pembagian makanan semuanya disharing sambil haha hehe di kelas. Ehem, terutama kalau lagi Mid Test sama Final Test..kekompakan kami jangan ditanya lagi deh,,nalurinya berjalan lancar! Hehe

Sekarang lagi ngerasa kangen banget sama kuliah, apalagi anak2 kelas, dulu ya, sebenernya paling males kalo udah sekelompok sama geng temen maenku, d’bondC itu..habis kebanyakan ketawa dari pada kerjanya...ujung2nya sistem kebut semalem..(hehe...Maap y temen2x...), untuuung aja neng dinda sama mamang dewa orangnya sabar dalam membahas tugas, bang jimmy nalarnya cepet, eceu orangnya telaten, ibu ikhlas ngerjain pembagian tugas, dan enok yang meski paling susah serius akhirnya mau diajak mikir, lalu datang si tata yang kerjaannya minta disisipin nama di kelompok *tendang tata*

Ingat Tata yang kerjaannya aku kentutin mulu *siapa suruh duduk belakang gue?*, Rara – ibu direktur pt mami papi, mami ervin – mami pintar yang kerjaannya bertanya ke dosen, padahal itu udah jam pulang oy.., hana – yang bajunya selalu fashionable, andre – yang selalu ditegur dosen karena becanda mulu, sinta – si penyanyi jazz, sylvia – juara I cici koko yang sering nggak masuk, tika oneng – yang sering bertanya kesekian kalinya meski sudah dijelaskan, azel – yang suka bingung sendiri, dewa-alvin-ryan – yang kerjaannya ngurusin uang potokopian sampe2 si dewa buat ongkos pulang aja bingung itu duit siapa!
Halaaahh...semua deeehh bebi yang nggak bisa disebutkan satu persatu...

Terus inget studi kasus dari mba teges prita soraya, dosen gaul, tentang perubahan image Sherina, (dari situ nama D-BondC terbuat, yang artinya di kebon sirih! Maksa...hehe), studi kasus lapindo, sampe tugas mr. Byron black yang sebenernya kita nggak ngerti disuruh ngapain, pluuuss...mrs. sue davies yang galak dan selalu memakai pakaian motif macan! (eh she’s kind lho..)
Inget juga waktu awal tahun ke-2 disuruh nulis opini tentang teman di secarik kertas, nah waktu itu aku duduk nggak sama anak dbond-c, alhasil opini cindy (ato octa ya) yang bilang aku anggun langsung dibantah sama anak2, “Cuih! Nyai anggun dari sisi manee?!!”
Siaul sirik aja manusia!

Hehe...pokoknya kangen lah sama mereka...kapan ya bisa kumpul? Menunggu tanggal 13 Desember nih!! Hwaaa....

Thursday, March 27, 2008

..Soon..

masih punya utang cerita
..Soon..
~bagi-bagi cerita dari The Jungle dan Tajur~
~Oleh-oleh dari Java Jazz~
dan sedikit cerita tentang kesan pertama..
CIAO!!

perjalanan malam

Ternyata..
Naik motor malam2 itu ada enak dan tidak enaknya..

Berhubung akhir2 ini saya sering pulang malam dengan motor, saya jadi asyik memperhatikan skitar saya, yang enak? jalanan sepii..
apalagi kalo boncengan ma si ono..
Tapi ada juga nggak enaknya, pertama..pastilah yang kerasa itu ENTER WINDY! AKA Masuk ANGIN!!, trus karena sepi,jadi suka nggak enak hati! Ditambah lagi, tempat makan udah pada nutup semua..

Yang paling penting juga kans kejahatan itu..waaah kacau deh, mana di jalanan banyak lobang yang bisa bikin kita jalan pelan2, hati2 lah, bahkan ngehindarin lobang pun kita bisa kecelakaan juga..

Yah itulah..
tararengkyu buat si akang yang udah setia nemenin neng pulang kantor meski jam menunjukkan pukul 1 pagi..

Ciao!
-Eike..yang baru nyampe rumah jam 1/2 2 pagi..-
*besok masuk lageee :p*

Monday, March 24, 2008

Choose and Happy!

After my 'PERANG BATIN' for 2 weeks..
Then i decided to choose..
I've choosen and the result is I'M HAPPY...I'M GLAD..
Despite of my sad feeling, I still feel this is the best for me..
Thank you for those who already gave me suggestions, so muccch..
I really appreciated it. Whether the suggestion is agree or disagree..still feel thankful guys..Cuz, you've helped me to find my way, my self, the way i want, the way i am, the way my soul SHOULD stay..

Also never feel bored to feel grateful to Allah, my Almighty.
"Duhai Gusti Allah...Maaf untuk kekhilafannya sebagai manusia biasa..."

Since my choice already settled, now i'm preparing a VERY, BIG, HUGE FUTURE PLAN with...him,, :)

Doakan semoga gantinya selalu lebih baik..
AMIIN
"ternyata proses memilih itu nggak akan pernah lepas dari hidup kita ya.."



PS..
STILL, MONEY CAN'T BUY EVERYTHING!!!

Thursday, March 20, 2008

Ketika Tangan dan Kaki Berkata

Akan datang hari
Mulut dikunci
Kata tak ada lagi

Akan tiba masa
Tak ada suara
Dari mulut kita

Berkata tangan kita
Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita
Kemana saja dia melangkahnya
Tidak tahu kita
Bila harinya
Tanggung jawab, tiba...

RabbanaTangan kami
Kaki kami
Mulut kami
Mata hati kami
Luruskanlah
Kukuhkanlah
Di jalan cahaya
Sempurna
Mohon karunia
Kepada kami
HambaMu Yang hina

*selalu sedih, apalagi kalau habis alfa di ESQ..*
hiksss

..capeeek..

Samlekuum...

Neng : "Ini neng, Ma. Baru pulang kerja.., Ada mamam nggak?"

*Laper*

Mama : "Emang nggak mamam?"

Neng : "Nggak sempat, nggak dibolehin juga, boleh siiih, tapi ngumpet2...,"

Mama : "Udah makan, Nak Iman?"

Akang : "Udah tante...,"

*anaknya nih ma yang belum makan! hihi*

Lihat jam..
Tepat jam 23.00

"semakin harii...semakin malaaam..."bersenandung ala lagu Ratu..

*GOSH, should i still stay in that company...? next week, i'll be home late too, even worst!"


Monday, March 17, 2008

Dilema [between my pride, honor, dream and the prejudice]

Kali ini saya ingiiin sekali berbagi cerita dan perasaan saya kepada semua yang baca blog saya. Istilahnya saya sedang curhat pada kalian. Siapa tahu ada yang bisa bantu..Seriously, i need your opinion, your suggestion, about what should i do...

Setiap manusia memiliki selera, pendapat, anggapan, pilihan hidup yang berbeda-beda. Hanya satu yang sama, yaitu kita memiliki tujuan hidup, meski lagi-lagi tujuan hidup seperti apakah yang membedakan. Lalu, setiap orang pun memiliki keinginan, bakat, kecerdasan, kemampuan, cita-cita, ketertarikan atas sesuatu, serta kebutuhan hidup yang juga berbeda.

Inti sari seperti itulah yang menjadi dasar curhatan saya...
Mungkin kalau kalian membacanya, banyak prejudice yang mampir, bilang saya banyak maunya lah, saya pilah-pilih lah, saya nggak bersyukurlah, atau juga kata ”WAJAR”, ”GPP”. Instead of, I feel myself like that.

As a fresh graduate, i applied so many job vacancies in many companies, which surely, i apply for a suitable job that relate to my degree, which is Public Relations, Communication. Selama saya belajar Pi-ar, yang saya rasa saya belajar hampir semua, Advertising, Marketing, Media Massa, Photography, Psychology, MC, Legal, Management, until the Public Relations itself. Dalam setiap lamaran, saya selalu melamar untuk posisi yang nyambung sama background saya. Indeed, sekarang banyak kasus salah jurusan, tapi saya, masih dengan pemikiran dan idealisnya saya, saya sebisa mungkin menghindari hal tersebut. Saya sendiri pernah merasa ”Kok rasanya gue salah ambil jurusan ya?”
Contoh, di setiap job fair, paling banyak dibutuhkan tehnik, IT, yang begitu2lah..jarang buat Pi-ar, tapi ya..namanya belum rejeki. Saya juga selalu melihat job description di setiap job vacancy, sekiranya itu pernah saya pelajari, misal admin, saya masih mau.. tapi klo marketing saya nggak mau, meskipun saya belajar, tapi Pi-Ar dengan Marketing itu berbeda.

Okay..saya akan cerita satu persatu hal-hal yang membuat saya dilema..

one day, saya diterima di salah satu bank asing di Indonesia, nggak tanggung2, Bank itu termasuk dalam 5 besar bank di dunia. Bangga dong… Siapa sih yang nggak bangga? Apalagi saya mendapatkannya dengan usaha sendiri, ini salah satu achievement saya, ternyata saya capable. Saya mampu masuk Bank itu. Sebenarnya, saya melamar sudah lamaa sekali, sekitar bulan november tahun lalu, sewaktu saya belum mendapatkan ijazah, baru SKL [surat keterangan lulus], dan itu untuk posisi Planning Officer. Dimana secara job description yang disebutkan di koran, itu nyambung sama saya.
Tapi, begitu saya dipanggil, saya di SWITCH untuk posisi Back Office, sebagai Bank Operations Staff. Dengan berbagai pemikiran, saya mau, namun tetap menegaskan, “Saya lebih bergembira jika saya bisa bekerja di bidang saya.”

Tak disangka, saya lulus terus, semua interview yang dijalankan pake bahasa inggris juga terasa lancar, orang Jepang yang mewawancarai saya juga terlihat menyenangkan. Terakhir medical check-up, lalu saya dinyatakan diterima. Sempat ada opini dari teman saya yang bilang...”Are you sure? Kayaknya bukan lo banget deh...,”
Namun itu semua kalah oleh rasa bangga saya, harga diri, prestise kerja di bank asing, dan juga kebahagiaan orang tua saya. Yah memang...Alhamdulillah banget...meski ketika memeluk mama dan papa saya, hati kecil saya bertanya..., ”Apa benar ini yang saya mau?” Namun, kegembiraan dan kelegaan mereka, membuat semua itu sirna, saya tidak tega untuk bilang saya ragu kepada mereka. Bagi saya, selama mereka masih ada, saya ingin melihat mereka bahagia.
Kenapa saya ragu? Satu sisi, saya memang ingiiin sekali kerja di situ, saya senang, tapi yang bikin saya setengah2, saya akan melalui pekerjaan yang sepertinya bukan bidang saya. Saya malah jadi sedih sendiri, buat apa mama sama papa ngeluarin biaya gede2 untuk saya kuliah jurusan pi-ar kalau nantinya apa yang saya dapat tidak dapat saya implementasikan dengan baik??

Tapi, papa dan mama masih merasa bangga, terlebih, ketika ada yang bertanya, ”anaknya kerja dimana?”
”Di sini...,”
yah namanya juga orang tua...ya kan?
Lalu, lalu, lalu, saya pun menerimanya, setelah sebelumnya saya menolak penerimaan kerja yang lain, karena melihat mama dan papa setengah hati, kelihatan sekali mereka ingin saya menunggu hasil dari bank asing itu. Mereka bilang, ”Sabar saja lah nak, siapa tahu kamu diterima di bank itu...,”

Kemudian, saya pun training...Awal-awal, saya pikir, ya udah deh, kita coba, kali aja ada yang ngerti, kali aja ditaronya di promotion, kan masih belum tahu ditempatkan di department mana..EEEHHH....Masya Allah, jujur..ternyata selama 5 hari training, yang nyangkut di otak dikiiit banget, saya benar2 ngerasa, ini bukan dunia saya..., terlalu banyak berhubungan dengan angka, dan lagi-lagi..itu bukan dunia saya. Ekonomi saya dulu merah, Akuntansi juga merah, mata kuliah statistik saya lulusnya pas-pasan, itu juga boleh minta bantuan sana-sini. Makanya, skripsi saya kualitatif, bukan kuanti, saya lebih suka ngemeng daripada begituan. Oke, saya bisalah kalo menghitung [apalagi duit yang masuk kantong! Hehe], tapi untuk lebih detail, BIG NO NO!! Saya pun dimasukkan ke bank operations, bukan planning n promotion seperti yang saya inginkan sebelumnya...
Klo secara gaji...saya dapat benefit, bgus lah..., lingkungannya juga enak, saya probition 3 bulan yang belum tentu lulus, tapi peraturan ketat banget, saya malah ngerasa ruang lingkup saya jadi terbatas nantinya, karena semua orang disana sudah wanti-wanti klo jam kerjanya pulang malam terus, contohnya hari ini saya pulang jam 9 malam. Bahkan mereka bilang minggu depan siap2 pulang jam 11 malam atau jam 1 pagi. Mengeluh?? Saya nggak mau mengeluh sebenarnya…tapi sekali lagi, ini hanya bukan bidang saya.
Klo masalah jam pulang malam, hmm...saya pernah pulang malam juga, untuk kerjaan yang saya sangat enjoy, yaitu event organizer.

Pada intinya saya nggak mau terlalu ngoyo dalam mengais rejeki, saya masih ingin melakukan berbagai aktivitas lain di luar kantor, such as mengurus bisnis saya, TROST EO, dan merintis bisnis warung makan yang sedang saya rencanakan. Dan yang paling penting, saya nggak mau waktu saya dengan keluarga saya terbatas, apalagi dengan suami saya nanti, saya nggak mau suami saya malah tergantung sama pembantu. Saya ingin menjadi ibu rumah tangga yang baik, istri yang baik, dengan tetap membantu keuangan keluarga. Namun saya merasa, sepertinya nanti akan sulit seprti itu.
Beberapa orang bilang, jalani dulu lah, kan masih hari pertama, tapi ya..Ya Allah...saya nih nggak bersyukur banget ya...*diam*
Hm...saya tadi menyelesaikan semua tugas yang ada, saya bisa, hanya saja.........jiwa saya tidak berada bersama saya tadi. Saya malah jadi sedih sendiri...
Gaji lumayan, tempat prestise, tapi kok saya malah sedih?

Di cerita yang lain, ketika saya sedang melamar-lamar pekerjaan, dan merasa sudah hopeless. Saya akhirnya mengiyakan tawaran mama untuk menitipkan saya pada kantornya yang dulu. Mama menawarkan ini sudah lama, tapi terkadang mama suka bilang, ”Eh nggak deng, kayaknya tempat kerja mama yang dulu mulai nggak beres deh.” Jadinya saya sempat meragu. Lagipula, saya ingin usaha sendiri dulu, tanpa bantuan orang dalam, saya ingin tahu sampai mana kemampuan saya..., tapi...lantaran susah bener dapat kerjaan, saya pun melamar ke kantor mama. Saya dititipkan langsung pada direksinya. [nah lo!!??] hehe, tapi mama bilang secara tegas, ”Tolong sesuai prosedur ya, Pak. Kalau anak saya tidak lulus, ya jangan dilulus-luluskan. Apa adanya saja.”

Saya pun menjalani tes, lagi-lagi tentang ekonomi, bedanya ini tentang asuransi, saya mengerti sedikit-sedikit, meski ada beberapa pertanyaan yang saya kosongkan, namun ketika menghitung premi saya semangat. Mungkin karena mama sudah puluhan tahun bekerja di asuransi dan tekadang mama rajin menerangkan asuransi pada anak-anaknya, jadi saya mengerti. Tahap pertama? Alhamdulillah lulus. Lalu saya pun interview dengan Kabag-nya, cerita punya cerita, saya akan ditempatkan di Human Resources Department, sebagai Recruitment and Training [nyambung sama psychology yang pernah saya pelajari laah..]. Di sini bawaan saya nyantai, nggak ada beban keinginan orang tua, karena meskipun mama jebolan situ, mama tidak terlalu excite klo saya kerja di situ. Alhamdulillah lagi, si Kabag bilang.., ”I need a person like you to work with me, i like you.”
Saya pun kaget, waww…secara kemaren2 gue ditolak mulu kerjaannya..yah..latian otak mulu sih yak? Learn from experience lah..
Intinya, si bank asing dengan perusahaan asuransi ini kejar2an lah. Namun akhirnya bank asing ini yang lebih dulu announce saya diterima. Tak lama sesudahnya, saya dinyatakan diterima di kantor mama. Tahu saya sudah bekerja di bank asing, Kabag bilang sama saya kalau dia kecewa sekali, dia mengharapkan saya bisa bekerja di sana.Ini yang dia tawarkan pada saya,

1. gaji memang tak sebesar di bank itu, tapi kamu bisa pulang on time dan punya banyak waktu mengurus yang lain. Apalagi kalau kamu punya suami nanti.
2. kamu nggak terlalu capek
3. yang penting kerja, nggak usah ngegenk.
4. kamu langsung bekerja 2 way communication sama saya.
5. bank asing itu memang punya nama besar, tapi setiap perusahaan itu selalu ingin maju, dan itulah yang akan kita lakukan.
6. Dinda mau gaji berapa?
7. Saya pernah kerja di bank korea dan cina yang juga flownya padat, skarang Dinda rasakan dulu bekerja disana, saya tunggu sebulan, perusahaan kami membutuhkan.

”Bukan karena Anda anaknya siapa, tapi karena Anda mampu, kalau Anda tidak percaya, sempatkanlah main ke sini, lihat sendiri semua hasil tesnya.”

Sumpah ya...saya tiba-tiba mau nangis, saya diam seribu bahasa, sumpah saya binguuuung… Saya ingin bekerja di tempat mama sekarang ini, mengingat saya ada rencana berkeluarga dalam waktu dekat ini, saya ingiiin sekali bisa berada di rumah lebih dulu daripada suami saya, dan rasanya saya bisa mewujudkannya jika bekerja di kantor mama. Memang, kantor mama tidak ada apa-apanya dibandingkan kantor saya yang sekarang, tapi ya itu tadi, saya nggak mau ngoyo..., tugas saya mencari kerja itu kan hanya memback-up suami. Bukan ngotot untuk gaji lebih besar dari suami.

Mungkin beberapa orang yang orientasinya uang-uang dan uang terus menerus akan bilang saya bodoh. Saya nggak bodoh kok, saya tahu apa yang saya mau...
Tapi melihat mama dan papa saya...saya nggak tega...saya yakin mereka pasti akan kecewa. Mereka akan beranggapan saya ini nggak pernah puas, nggak betah-an, mengecewakan mereka. Saya nggak mau buat mereka seperti itu. Jad sampai sekarang saya tahan-tahan aja. Saya sembunyikan rapat2 rasa tak nyaman saya.
Saya sendiri punya rencana mau survey ke beberapa karyawan tempat mama bekerja dulu, baiknya gimana? Enak atau nggak?
Saya juga mau shalat istikharah..
Tapi teman-teman, di luar saya shalat istikharah, menurut kalian apa yang harus saya lakukan ya??? Salah nggak sih saya bingung seperti ini?? Saya punya waktu 1 bulan, bahkan kurang, untuk menentukan pilihan hidup saya!

'binguuung'

Monday, March 10, 2008

..Introducing..

~Aku mo memperkenalkan keluargaku...ini keluargaku..a.k.a Markum FamZ!~

..Kuli Indonesia..

..First Day of Work..

Wah gila deh..kerja sama orang Jepang itu ternyata bener2 harus disipliin! Banyaaaak banget aturannya, nggak boleh ina itu ini ono ene..bahkan sampai ngenet pun tak bisa..every single mail is checked!
Telat 3x dalam satu bulan, dipanggil sama orang jepangnya, blum lagi jam kerjanya yang Masya Allah... ampun2an.. Semua orang lama yang kerja disana pada bilang..
"Siap-siap ya.., jangan kaget, kita paling cepat pulang jam 8 malam..paling lambat yaahh..jam 1 pagi!"
*terbelalak*
Untungnya mereka bilang suasana kerjanya enak dan every single minute is paid to us by the company..dan emang bener, suaana kantor sangaat kondusif. Alhamdulillah sih..
Dan saya nginceeer banget untuk di taruh di PIP Department (Planning Implementation and Promotion) atau Compliance Department, karena nyambung sama background saya, kayak CSR, buat proyek promosi, gathering, etc..itu kerjaan piar..
*Ya Allah...mudah2an*
Saya sih sebenernya ditempatkan di Department manapun siap, tapi saya malah kasihan sama kantor saya klo salah menempatkan saya, Accounting atau Treasury misalnya.. Nanti bisa2 kacau balau, lah pas training aja saya bingungnya bukan maen, malah sempet merem melek matanya..! hehe

Saya langsung menemukan titik bakat dan keinginan saya di dalam hidup ini..sebenernya kepengen jadi apa sejak dulu udah tau..tapi lantaran kita nggak kayak kaum berduit yang pusing buang2 uang, jadinya saya harus ngumpulin duit dulu.
Saya pengeeen banget jadi pengusaha..SWEAR!!
Malahan pas tadi training, saya malah asik ngayal klo jadi pengusaha seperti apa..hiihi..
Huhu..i'm gonna miss my blog a lot..soale nengokin hanya weekend aja..daaan...pulangnya saya pasti capek, kerja sama orang Jepang bener2 kayak rodi, pulang malaaam..[definitely not for a long term, kasihan anak saya ntar]

Saya ingin banget membantu keuangan suami saya untuk anggaran rumah tanga nanti tanpa meninggalkan kewajiban saya sebagai istri dan ibu, tanpa harus meninggalkan mereka terlalu lama..makanya pengen jadi pengusaha, pengusaha makanan atau salon!

And i'm gonna miss all my friends too.. Huhu..Jadi pengen cepet2 kawwiin!! [lho!?] sampai jumpa yaaa

c'yaaa

Thursday, March 6, 2008

..Cintanya Ayat-Ayat Cinta..



Booming.
Cukup satu kata untuk menggambarkan Film ini. Promosinya gila-gilaan. Ditambah lagi, rasa penasaran yang besar lantaran film ini sempat diundur.

Ayat-Ayat cinta, karya jenius dari El Shirazy. Bukunya laris manis, karena isinya sarat dengan pesan-pesan positif, keromantisan jalannya sebuah percintaan pun digambarkan dengan sangat indah tanpa ada unsur porno sedikitpun. Pun demikian dengan kisah cinta kepada Allah. Luar biasa. Amazing!
Rasanya hampir semua orang yang telah membaca bukunya langsung jatuh cinta, menyumbangkan air mata atas jalan cerita hidup Fahry. Kalau secara buku, Insya Allah, nggak usah diragukan kualitasnya. El Shirazy sungguh pengarang yang cerdas.

Lalu, karena boomingnya buku tersebut, Mas Hanung Bramantyo pun berkreasi menyadur cerita tersebut ke sebuah layar lebar. Waw, pasti ditunggu-tunggu sekali, termasuk sama saya. Penasaran seperti apa kalau dijadiin film. Karena umumnya, beberapa novel yang dijadikan film, jatohnya jadi mengecewakan, memang jangan terus-terusan disamain siih [kata pacar saya tuh], tapi namanya kan kita udah baca buku sebelumnya, dimana kalau kita membaca, imajinasi kita juga ikut serta, ngebayangin seperti ini dan itu.

Realisasi menonton pun akhirnya dilakukan hari Sabtu tanggal 1 kemaren. Agenda NoBar [Nonton Bareng] sama temen2 SMA yang direncanakan sejak lama jadi media saya. Kami nonton ber-17. Dan hampir semuanya pada minta tissue. Yang cowok pun berkaca-kaca! Dasaar

And here’s the review goes..
Setelah membaca bukunya dan juga menonton filmnya, kesimpulan saya adalah kurang puaass… Banyak yang berubaah, hikz. Kayak Endingnya Maria, kan mustinya nggak ada kehidupan Poligami-nya Fahry. Setalah Maria bersaksi, Maria kan masuk rumah sakit lagi.
Lalu, pemakaian bahasa yang campur sari. Kadang bahasa Arab, Mesir, Indonesia, yang membuat letak keasliannya nggak kerasa. Awalnya, saya seneng dan salut banget, WAH si Fedi Nuril keren euy bisa bahasa Arab, lah lah tapi kok jadi ngomong bahasa Indonesia sama si Maria? Hehe..Tapi nggak apa-apa lah…
Teyuz2…padahal oke ya kalau Rianti nggak buka-buka jilbab, jadi lebih asoy gitu looh..
*tuh kan protes laaggii!*
Maaapp..amppun..habisnya neng pengen puas nontonnya gitu..hihi
Kalau para pemaennya menurut saya pas, Fedi Nuril itu..ugh, pernah bikin saya sampai salah ngambil DVD! Gimana nggak, dia berdiri tepat di samping saya! Wanginya, tingginya, gantengnya bikin saya langsung salting, panic, keringetan, keringet dingin malaah!

Yah…pokoke tetap oke laahh…bikin terharu sediih…saya selalu suka karyanya Mas Hanung, ceritanya nggak basi. Terus berkarya yaa Maas..

..Parade Jazz..


Okey..okey..akhirnya saya keduluan sama si akang sayang yang udah posting hal ini lebih dulu. Hihi. Tapi nggak apa-apa, saya tetap akan menceritakan tapi dari sisi lain aja lah yaa…hhee


Parade Jazz diusung oleh Honda sebagai bentuk terima kasih kepada para pembeli dan pemakan Honda Jazz. Ya iya lha,, bagaimana tidak, City Car yang paling laku dibeli, kayak kacang goreng kan? No Wonder, udah mungil, oke, mesinnya lembut, bisa dipakai oleh orang tua, eksekutif, atau anak muda, harganya nggak terlalu mahal, dalamnya lumayan luas, ditambah lagi, Honda yang punya. Percaya dong sama Honda..

Acara ini juga bertujuan untuk mencetak rekor MURI. Sekitar 1500 Honda Jazz ikut dalam parade ini, padahal menurut bocoran, sebelumnya nggak sampai segitu, tapi saking besarnya animo masyarakat pemilik Honda, sampai di meeting point, Monas, masih ada yang mau daftar.

Sayangnya, rencana bikin formasi 4 daun semanggi di jembatan semanggi tidak berjalan dengan mulus, masih ada yang nyelip, ditambah lagiii…, panitia yang mengatur jalannya formasi ini agak kurang. Bukannya sombooong, maaap dah, tapi si Bos tempat saya dulu gabung di EO pernah bilang.
“Sebuah acara itu jangan tanggung2, semuanya harus diantisipasi sampai hal yang terkecil sekalipun, apalagi kalau yang punya acara perusahaan besar, kalau dia mau acaranya bagus, jangan setengah-setengah dan paling penting jangan sampai mengecewakan target audience. Win-Win Solution. Jangan ragu2 lah.”

Saya langsung kepikiran aja, di tiap sisi hanya ada 1 orang panitia ditemani 1 orang polisi. Padahal ya, secara ini Honda punya acara, nambah 1 orang di tiap sisi semanggi nggak apa-apa kan? *sok2an mode on*
Setelah formasi tersebut kita 1500-an Honda Jazz, dibiarkan saja jalan sendiri di tol menuju Waterbom Pantai Indah Kapuk, jadinya saling berpencar, mencari rombongan, gabung dengan mobil2 lain. Wah agak senewen juga disitu, soalnya tol jadi rame teu puguh, macet pisaan. Padahal ya, kalau tadi Honda bisa menutup sebagian jalan Thamrin Sudirman dengan bantuan polisi, kayaknya di Tol bisa deh. Jadi 1500 Honda Jazz diprioritaskan masuk tol dulu, yang lain ditahan sebentar, baru kalau udah beres semua Jazz masuk tol, yang lain masuk. Kayak nahan VVIP masuk Tol gitu..
Masalah macet, pun di Thamrin-Sudirman, parade ini telah memberikan kesempatan pengendara lain untuk mencaci maki kita gara2 bikin macet juga.


Sampai di Waterbom, saya malah sakit perut lagi, wah udah pembukaan gawat, mana makanannya harus mengantri dan membeli [pula] dengan harga yang mahal dipukul rata untuk semua makanan. Stand makanan yang kayak kawinan dimana-mana. Harus ngantri dulu di kasir buat dapetin kupon. Duh kenapa sih repot amat, kenapa sih nggak beli nasi box, KFC, McD, lalu dibagikan buat semua peserta. Lebih praktis, bahkan lebih murah, karena bisa sharing/join sponsor!
[diin, kerjaan lo protes mulu sih!? *jitak diri sendiri*]
habis saya udah kebelet!


Overall, acara ini seruu banget, bisa ketemu banyak pengguna Jazz. Apalagi komunitas Jazz Fit Club, auto club resmi Honda Jazz rejeki banget, karena hari itu banyaaaak banget yang pengen daftar. Abang saya, yang menjabat sebagai ketua nasional komunitas Jazz Fit Club mulai kewalahan. Tapi dia dan teman2nya seneng banget.

Yah itulah cerita dari Parade Honda Jazz. Asik banget.
By the Way, buat semua para pembaca blog saya yang punya Honda Jazz atau Fit, ikutan aja Honda Jazz Fit Club, ada milisnya juga. Banyak kegiatan seru, apalagi pengetahuan tentang automotive, dari mulai barang2 auto, bengkel2, kegiatan JFC, cara-cara memperbaiki kerusakan mobil. Bgitulah.

Telepon aja
Yogas di 021-93562336
Atau Wida di 081315151981


Okaay…


~Jazz Fit Club Crew~

Chasing Harry Potter

Yap! baru sempat posting tentang event ini...too much story to tell, saya jadi bingung mau ngomong apa.Sabtu-Minggu, tanggal 12-13 Januari 2008 kemaren menjadi hari yang bersejarah untuk para pecinta Harry Potter,karena hari itu, Gramedia sebagai penerbit buku Harry Potter memanjakan kami, para Harry Potter mania, dengan menyelenggarakan suatu Event, yaitu CHASING HARRY POTTER. Event ini diselenggarakan dalam rangka peluncuran buku Harry Potter seri 7 versi bahasa Indonesia, yang juga merupakan ending story dari buku HP karangan Mba JK Rowling itu sendiri.

Harry Potter, WUIH siapa sih yang nggak kenal dia? dari umur dia 11 tahun, pertama kali dia menemukan titisanbakat sihir baik dari kedua orang tuanya, sampai tahun ke-7 dia bersekolah di Hogwards.4 THUMBS UP buat JK Rowling..
Chasing Harry Potter, acara yang diadakan sama Gramedia sebagai bentuk apresiasi terhadap para pecinta Harry Potter, tema acaranya kita harus menemukan buku ke-7 Harry Potter, dengan tahap-tahap yang ditentukan Gramedia tentunya. Demi mendapatkan uang sebesar Rp 7,7 juta juga..
Tahap pertama pendaftaran pastinya. Satu mobil yang harus beranggotakan 7 orang, dan minimal 2 diantaranya pecinta Harry Potter. Lumayan, dengan bayar Rp 70.000, saya dan tim saya dapat berbagai macam souvenir, Baju seragam yang bisa dimodifikasi,bendera Hogwarts, Stiker Harry Potter yang harus ditempel di mobil, snack roti Delicious, trus souvenir dari Trans TV.Secara acara ini didukung oleh TransTV dan juga Radio Sonora.


Hari H, kita semua udah siap dengan seragam, eeehh ternyata masih ada yang jauh lebih niaaat! buseeet, dari situ kelihatan banget dehyang mana yang benar2 nawaitu ikuta, dan dari situ memang bener mereka pecinta Harry Potter, super douper! gimana nggak? mereka punya jubah seragam Hogwart, Topi sihir, tongkat sihir lengkap! sampe ada yang berdandan ala Dolores Umbridge yang dari ujung kepala mpe ujung kaki PINK SEMUAA!

Ada juga yang nggak dari kostum, tapi dari dandana, pake SCAR ala Harry di jidat lah [salah satu yang kami lakukan], rambutnya dicat merah kayak keluarga Weasley lah,hehe. Kami bertujuh hanya cekakak cekikikan, habisnya kami datang apa adanya, dengan modifikasi baju seragam yang digunting2 aja.Modal tongkat sihir beneran cuma 1, itu juga boleh pinjem dari Deden. Satu tongkat lagi, bawannya si Deky, yang lebih tepatnya Tongkat Pijit, yang Deky embat sebentar dari emaknya. Jubah, cuma bawa 1,itu juga jubah wisuda milik saya, yang keetulan jubah wisuda saya itu gedeee banget dan bahannya beludru, jadi terlihat keren. Untuk kostum, akhirnya kami memutuskan jadiorang2 yang kena kutukan aja, kami dandan ala dedemit dengan mata dihitamkan!

Untungnya ada satu yang natural, kami punya HAGRID, yaitu si Sigit yang tingginya mencapai 187cm, maklum abang jakarta timuur!
Begitu tanda Chasing Harry Potter dimulai [dengan sebelumnya poyong tumpeng dulu], tiap mobil langsung dapat kertas teka-teki. Maaf nggak ada poto kertas teka tekinya, ribet bangeet! Kertas teka-teki tersebut berisikan jawaban lokasi kemana kami harus tuju selanjutnya. Teka-tekinya cukup mudah, pokoknya jawabannya kami harus melaju ke Trans TV. Mulai deh buru2an.
Disana.., hanya 2 orang yang boleh turun dari mobil, yang turun Sigit dan Asih. Gunanya untuk dapat petunjuk selanjutnya,udah gitu nggak semudah itu dapatin petunjuknya, Asih dan Sigit harus berlari mengitari kolam Trans TV dengan sapu terbang!
Sambil menunggu di mobil, kami ber5 berteriak menyemangati mereka, tiba2 Sigit datang.."I dont know what the hell I'm doing right now!" teriaknya lalu berlari lagi. Kami semua tertawa melihatnya.



Lokasi ke2 yaitu di Gunung Agung Kwitang, itu setelah kami memecahkan teka-teki huruf terbalik, disitu sya dan si akang yang turun, ditanya 5 mantera dari huruf R. untuuung, boleh bawa contekan, sebelumnya kami ngeprint daftar mantera dari internet!
Tempat ketiga adalah tempat terakhir, alias disitu main eventnya, di Gramedia Matraman. Dsini paliiing seru, tim work sangat dibutuhkan,Kami ber7 langsung get involve buat mencari jawaban atas teka teki yang diberikan oleh Gramedia, tiap teka-teki ditempelkan di tempat yang berbeda, setiap teka-teki yang terjawab membawa kami ke tempat selanjutnya, disitu kami berpencar, berlaria2an sekalian olahraga...buseet, capek bangaat!begitu lengkap, baru dikumpulkan ke panitia, dan dari situ dinilai kelompok mana yang berhak buat ikut TES OWL.
Selagi menunggu hasil, saya sempat bertemu dengan teman SMA saya yang bernama Bowo, asik ngobrol, haha hehe, terus dia bilang...

Bowo : "Kapan lagi anak 54 kumpul?"
Saya : "Ntar Wo, belum ada rencana, tapi kalau sama yang anak-anak Bandung, kemaren sempet pengen kumpul, eh guenya udah harus pulang."
Bowo : "Iya kemaren juga anak-anak pada bilang, lo ngajakin kumpul di Blitz. Oh ya, Din. Doain gue ya, minggu depan rencananya gue cabut."
Saya : "Kemana, Wo?"
Bowo : "Ke Spanyol, gue daftar buat program hotelnya disana."
Saya : "Waaah assik dong, mau ikuut!!"
Bowo : [tertawa] "makanya, mudah2an menang Chasing Hary Potter, biar nggak seberapa, punya tambahan uang kan.."

Setelah itu kami pun berpisah lagi, dia sama timnya, saya sama tim saya. Alhamdulillah, sampai tahap terakhir, TIM KUBURAN [tim kami!] masuk ke tes OWL. BEu..disini nih, emang bener2 harus yang pernah baca Harry Potter sampai ngelotok di otak, lah..isinya tentang semua hal yang terjadi di buku Harry Potter 1-6. Sedangkan yang pernah benar2 baca Harry Potter cuma saya, pacar saya, dan Asih. Yang lain? Hanya tahu dari film. Huhu...Bertanya sama Jeng Leli, muridnya Dhea, tidak membantu kami mengerjakan lebih cepat, ditambah lagi, soal yang ditempel dikerubungi banyak orang, udah kayak sate!!



Lalu, akhirnya kita kalah, karena susunan kata yang harus dipecahkan dengan menjawab soal-soal OWL tidak bisa dikerjakan dengan cepat,lantaran kami harus buka internet lewat laptop, buka-buka buku [boleh nyontek]. Sedangkan tim yang cepat itu sih udah yakin hapal beneer!heheh...
Acara ditutup dengan Kembang Api. Tanda Buku ke-7 Harry Potter versi Indonesia siap dijual, udah banyaak banget yang antri, padahal itu jam 1 pagi!



Tim kuburan memang nggak menang, Tapi it was so much 100X fun!! ditambah lagi, kita kena wawancara 2x pluus jepretan yang berulang kali dari macam2 pers, hiks, sialnya itu kita dijepret lagi dalam posisi nggak bangeeet! serta bonus sorotan dari Astro TV buat akang![jangan-jangan untuk program satwa langka ya??PEEAAACCEEE hun..mumumumiaaw]

Kami bertujuh [Akang, saya, Asih, Dhea, Sigit, Kak Cahyo dan Deky] sama sekali nggak bersedih dan nggak ada penyesalan, kami semua bener2 menikmati malam tersebut, akhirnya kita pulang jam 1/2 3 pagi, setelah sebelumnya kami anteng makan di Restoran Ampera Sabang yang buka 24 jam.

Minggu depannya, acara Harry Potter baru ditayangkan oleh Trans TV dan Trans 7. Dari TV saya baru tahu pemenangnya, karenawaktu itu kami langsung pulang, lapeer banget!Dan yang mengejutkan, pemenangnya adalahtimnya Bowo.. WAW! Saya pun langsung menepon Bowo, sayangnya Hpnya pada nggak aktif. Mungkin Bowo sudah berangkat keSpanyol. Syukurlah, doa Bowo untuk ikut membawa pulang uang kemenangan terkabul..

Uah panjang ya ceritanya??hehe..Hidup Harry Potter

Tuesday, March 4, 2008

Iklan, Photografi, Dosen, dan Hobby

Kalau memperhatikan Iklan Mentari Gratis 1 Menit Pertama yang dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo dari awal, kayaknya..kita akan ngeh dengan tulisan
Photo by Tegar Siahaan
Saya sendiri langsung ketawa melihatnya, kenapa? Karena saya punya Dosen yang bernama Edward Tigor Siahaan. Beliau dosen untuk mata kuliah Photography of Communication. Dia itu photographer buat National Geographic Indonesia, makanya saya ketawa..itu nama bener2 hampir mirip!
Pak Tigor, begitu kita biasa panggil dia, dialah yang memperkenalkan saya pada dunia Fotografi, emang sih nggak selancar pacar saya, tapi justru Pak Tigor yang ngajarin saya dari dasaaar banget. mata kuliah yang diajarin dia bukan teori aja, tapi juga megang kamere langsung, dan dia sih mintanya kamera [bukan kamera pocket] yang manual, meski yang digital juga gpp, biar kita tau banget suahnya fotografer dulu gimana. Nggak segampang sekarang.
Eh emang bener, ampuuun deh ngurusin tugas dari dia buat foto Low Light aja sampe masuk angin segala. Dia minta foto Patung Selamat Datang di Bunderan HI, dan buat dapet efek low light, khususnya efek biru pada langit, dia minta kita stand by jam 6 kurang petang hari. kalau gagal, coba lagi sampe dapet sampe batas pengumpulan tugas tiba. Beu..tau kan angin sore hari gimana? Untung saya nggak sendirian, tugas kelompok dengan 2 orang teman saya, Dewa dan Disty. Satu jam stand by di atas jembatan penyebrangan HI. Dilihatin orang, bawa-bawa tripot. Untung kamera si papa masih oke digunakan. [Si papa juga demen moto, sayang hasilnya lebih sering kacau, makanya papa bilang, "Akhirnya ada juga yang belajar fotografi, yah berguna juga ni kamera..."]
Kamera Pentax saya pun nggak kalah okenya sih sama punya temen2 yang lain, manual, masih pake film, tapi justru dari situ saya lebih banyak belajar, gimana mengatur shutter speed, diameter, de-el-el. Huf, enak juga ternyata belajar fotografi, hobby sih, tapi modal buat beli kameranya itu lho..belun ada. Eh nasib punya nasib, ketemu pacar yang juga suka fotografi, wel..dulu kan jatuh cintanya juga pada hasil2 fotonya..hehehe. Jadi, kadang suka curi2 foto dari kamera dia.
Nah, yang menyenangkan lagi, Pak Tigor bilang, "Kalau kamu mau menikah, dan mau pre wed-nya sama saya. silahkan, harga [TUUT] kamu tinggal bilang mau kemana, saya oke. Nanti masalah edit saya serahka sama kamu aja." [kan bukan photoshoper pak..]
"Kapan2 kenalkan pacarmu, kalau dia suka fotografi juga kan oke."
Mendengar harga...waaah...asssik..nggak tau kenapa, saya pengen prewed saya lebih diseriusin, karena pengennya majang di ruang tamu getoooh..[halaah]
wanna know more bout Pak Tigor, cek aja SENI JURNAL

Featured Post

Celoteh si Ambu Yang Kerja Kantoran

Tulisan ini saya kirim ke Stiletto Book untuk ikut audisi A Cup of Tea : Working Mom Sayangnya belum rejeki, jadi saya berbagi di sini ...